visitaaponce.com

Para Astronom Temukan Kuburan Bintang Mati di Galaksi Bima Sakti

Para Astronom Temukan Kuburan Bintang Mati di  Galaksi Bima Sakti
Bagian tengah galaksi kita, Bima Sakti.(AFP/ESO Bagian tengah galaksi kita, Bima Sakti. )

Sekelompok astronom mengungkapkan bahwa alam semesta memiliki kuburan bintang mati yang ukurannya merentang 3 kali lebih tinggi dari Galaksi Bimasakti. Para astronom menemukan sisa-sisa bintang kuno ketika mereka pertama kali memetakan ‘dunia bawah galaksi’ ini.

Peneliti tersebut menemukan galaksi yang terbentuk sekitar 13 miliar tahun yang lalu adalah rumah bagi miliaran bintang. Seiring waktu, banyak dari benda-benda besar ini telah runtuh menjadi sisa-sisa padat.

Dilansir dari Space.com  pada Selasa (11/10), bintang-bintang yang memiliki ukuran delapan kali lebih besar dari Matahari itu membakar elemen-elemennya dan runtuh, lapisan luar bintang meledak dalam supernova. Sementara itu, inti bintang mengembun menjadi bintang neutron atau lubang hitam.

Bintang neutron dan lubang hitam itu terbentuk ketika bintang masif yang lebih besar delapan kali dari Matahari itu kehabisan gas untuk fusi nuklir dan seketika meledak. Hal ini memicu reaksi tidak terkendali yang mengeluarkan lapisan luarnya, semetara intinya hancur.

Sangat mudah untuk mendeteksi bintang neutron modern dan lubang hitam yang terbentuk di Bima Sakti karena mereka tetap berada di dalam galaksi kita dan menyesuaikan dengan bentuknya. Tetapi bintang-bintang kuno yang berada di Bima Sakti muda yang berevolusi seperti hantu bintang ketika para peneliti mencoba menemukannya.

“Sisa-sisa padat bintang mati ini menunjukkan distribusi dan struktur yang berbeda secara fundamental dengan galaksi yang terlihat,” kata David Sweeney, seorang mahasiswa PhD di Universitas Syndey, dan juga penulis utama studi dalam makalah Monthly Notices of the Royal Astronomical Society.

Penelitian yang diterbitkan di Monthly Notices of the Royal Astronomical Society ini mengungkapkan lebih lanjut mengenai inti bintang neutron yang sangat padat, sehingga elektron dan proton dipaksa untuk menyatu pada tingkat subatomik menjadi neutron. Jika massa bintang asli lebih besar dari massa Matahari, maka kehancuran yang didorong oleh gravitasi itu akan terus berlanjut.

Tim peneliti memperhitungkan bahwa ledakan yang sama, yang berasal dari sisa-sisa ini juga mendorong bintang-bintang itu dari tempat asalnya.

Bangkai bintang eksotis ini terlempar ke dalam ruang gelap antarbintang oleh supernova yang menciptakannya, sehingga terlepas dari pandangan dan pengetahuan para astronom dan peneliti, bahkan sampai sekarang.

Studi ini juga mengungkapkan pendapat dari para peneliti bahwa bintang-bintang tidak bernyawa di sekitar Matahari ini mungkin menghantui kita secara dekat. Jarak terdekat seharusnya hanya berjarak 65 tahun cahaya.

Kini, para peneliti menemukan dan melihat terbentuknya bintang-bintang, serta mereka dapat melanjutkan misi dalam mencari tahu keberadaan dunia galaksi dengan pengembangan teknologi baru yang ada.

"Sekarang kami tahu di mana mencarinya, kami mengembangkan teknologi untuk berburu objek-objek ini. Aku bertaruh bahwa 'dunia bawah galaksi' tidak akan diselimuti oleh misteri lebih lama lagi." (M-3)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat