visitaaponce.com

Lubang Hitam di Galaksi Kita Ternyata tidak Tidur seperti yang Diperkirakan

Lubang Hitam di Galaksi Kita Ternyata tidak Tidur seperti yang Diperkirakan
Untuk pertama kalinya bayangan lubang hitam di pusat galaksi M87 terlihat bersama-sama dan semburan kuat yang dikeluarkan darinya.(AFP European Southern Observatory)

Black Hole atau Lubang hitam supermasif yang mengintai di pusat galaksi Bima Sakti kita tidak tidur seperti yang diperkirakan.Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature pada Rabu (21/6), lubang raksasa yang tertidur itu bangun sekitar 200 tahun yang lalu untuk melahap beberapa benda kosmik terdekat sebelum kembali tidur. “Observatorium ruang angkasa IXPE NASA melihat gema x-ray dari kebangkitan aktivitas yang kuat ini,” kata para peneliti.

Lubang hitam supermasif Sagitarius A* -- disingkat Sgr A* -- berukuran empat juta kali lebih masif dari Matahari. Benda langit itu terletak 27.000 tahun cahaya dari Bumi di pusat spiral Bima Sakti. Tahun lalu para astronom mengungkap gambar pertama lubang hitam -- atau lebih tepatnya, cincin gas bercahaya yang mengelilingi kegelapannya. “Selama ini Sgr A* "selalu dilihat sebagai lubang hitam yang tidak aktif," kata Frederic Marin, seorang peneliti di Observatorium Astronomi Strasbourg Prancis dan penulis pertama studi tersebut.

Sebagian besar lubang hitam supermasif yang berada di tengah galaksi mereka tidak aktif setelah menelan semua materi di dekatnya. "Bayangkan beruang masuk ke hibernasi setelah melahap semua yang ada di sekitarnya," kata Marin kepada AFP, menganalogikan lubang hitam itu seperti hewan buas.

Baca juga : Sebuah Ledakan Kosmik Supermasif Bikin Bingung Para Astronom

Baca juga : Sebuah Ledakan Kosmik Supermasif Bikin Bingung Para Astronom

Tetapi tim peneliti internasional menemukan bahwa sekitar akhir abad ke-19, Sgr A* bangun dari tidurnya dan melahap gas dan debu yang berada dalam jangkauannya. Aktivitas ini berlangsung dari beberapa bulan hingga satu tahun, sebelum lubang hitam itu kembali ke hibernasi.

Jutaan kali lebih terang

Baca juga : Para Astronom Temukan Kuburan Bintang Mati di Galaksi Bima Sakti

“Saat aktif, lubang hitam itu setidaknya satu juta kali lebih terang daripada saat ini," kata Marin.

Baca juga : Para Astronom Temukan Kuburan Bintang Mati di Galaksi Bima Sakti

Kebangkitannya terlihat karena awan molekul galaksi di dekatnya mulai memancarkan lebih banyak cahaya sinar-x. “Lonjakan sinar x-ray seperti jika satu cacing pendar yang tersembunyi di hutan tiba-tiba menjadi seterang Matahari," kata lembaga penelitian Prancis CNRS dalam sebuah pernyataan.

Baca juga : Jadi Terkenal, Penemu Lubang Hitam Baru Bima Sakti Ungkap Visinya

Para astronom yang menggunakan observatorium ruang angkasa IXPE (Imaging X-ray Polarimetry Explorer) NASA berhasil melacak dan menemukan bahwa sinar itu mengarah langsung ke Sgr A*. “Lubang hitam memancarkan gema dari aktivitas masa lalunya, yang berhasil kami amati untuk pertama kalinya," kata Marin.

Untuk diketahui, tarikan gravitasi dari lubang hitam begitu kuat sehingga tidak ada yang bisa lolos, termasuk cahaya. Tetapi ketika materi tersedot di luar batas akhir lubang hitam, yang dikenal sebagai cakrawala peristiwa, ia memancarkan panas dan cahaya dalam jumlah besar sebelum menghilang ke dalam kegelapan.

Baca juga : Jadi Terkenal, Penemu Lubang Hitam Baru Bima Sakti Ungkap Visinya

Baca juga : Menjepret Lubang Hitam, ini Cara Kerja Superteleskop EHT

Apa tepatnya yang menyebabkan Sgr A* muncul sebentar dari keadaan “tidurnya’ masih belum jelas. Mungkinkah sebuah bintang atau awan gas dan debu bergerak terlalu dekat?

Para astronom berharap pengamatan lebih lanjut dari observatorium IXPE akan membantu mereka lebih memahami apa yang terjadi, dan mungkin mengungkapkan lebih banyak tentang asal usul lubang hitam supermasif yang masih diselimuti misteri. (AFP/M-3)

 

Baca juga : Ilmuwan Berhasil Ungkap Penampakan Lubang Hitam di Pusat Bima Sakti

Baca juga : Menjepret Lubang Hitam, ini Cara Kerja Superteleskop EHT

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat