Ini Perkembangan Nasib Dua Astronot NASA yang Terjebak di Stasiun Luar Angkasa ISS
![Ini Perkembangan Nasib Dua Astronot NASA yang Terjebak di Stasiun Luar Angkasa ISS](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/06/40099833de3f04dfef76359e0d64a873.jpg)
DUA astronot NASA, komandan penerbangan Barry "Butch" Wilmore dan pilot penerbangan Sunita "Suni" Williams terjebak di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Hal ini terjadi karena beberapa masalah mekanis pada pesawat luar angkasa Starliner milik Boeing. Lalu bagaimana nasib keduanya?
Starliner diluncurkan dari Stasiun Angkatan Luar Angkasa Cape Canaveral di Cape Canaveral, Florida, pada 5 Juni, dan tiba di ISS satu hari setelah keberangkatan.
Misi tersebut merupakan bagian dari Program Kru Komersial yang lebih besar di NASA, yang menguji apakah pesawat ruang angkasa Boeing dapat disertifikasi untuk melakukan misi rutin ke dan dari ISS.
Baca juga : NASA Menciptakan Hijab Khusus Untuk Astronaut Perempuan
Lebih lanjut, kedua astronot ini awalnya dijadwalkan untuk kembali pada 14 Juni tetapi ditunda beberapa kali, dan saat ini tidak diketahui rencana tanggal untuk kembali ke Bumi.
“Kami meluangkan waktu dan mengikuti proses standar tim manajemen misi kami,” kata Manajer Program Kru Komersial NASA Steve Stich.
“Kami membiarkan data mengarahkan pengambilan keputusan kami yang berdampingan dengan pengelolaan kebocoran sistem helium kecil dan kinerja pendorong yang kami amati selama pertemuan dan docking," tambahnya.
Baca juga : Inilah Sosok Christina Koch, Perempuan Pertama yang Akan Menapaki Bulan
Bagaimana Nasib Kedua Asrtonot?
Boeing dan NASA mengatakan kru saat ini tidak dalam bahaya karena mereka berada di ISS dengan banyak perbekalan di orbit, dan jadwal stasiun relatif terbuka hingga pertengahan Agustus.
NASA dan Boeing mengatakan Wilmore dan Williams terintegrasi dengan kru Ekspedisi 71 di ISS dan membantu kru dalam operasi stasiun sesuai kebutuhan serta menyelesaikan tujuan yang dibutuhkan untuk kemungkinan sertifikasi Starliner oleh NASA.
“Umpan balik dari para kru sangat positif dan mereka tahu bahwa setiap pembelajaran yang kami lakukan pada uji penerbangan Kkru akan meningkatkan dan mempertajam pengalaman untuk kru masa depan,” kata Mark Nappi, wakil presiden dan manajer program program Starliner Boeing, dalam sebuah pernyataan.
Diketahui starliner telah dilanda masalah bahkan sebelum diluncurkan. Uji terbang tersebut awalnya dijadwalkan untuk sementara pada 6 Mei , tetapi dibatalkan setelah terjadi masalah pada katup oksigen pada roket dari United Launch Alliance (ULA), yang memproduksi dan mengoperasikan roket yang meluncurkan pesawat ruang angkasa ke orbit.
Tanggal peluncuran baru telah ditetapkan pada 25 Mei, tetapi kebocoran helium kecil ditemukan dalam modul layanan, yang berisi sistem pendukung dan instrumen untuk mengoperasikan pesawat ruang angkasa.
Baca juga : Wah, NASA sudah Bisa Hasilkan Oksigen di Planet Mars
Kebocoran helium dan masalah pendorong kemudian mengancam akan menunda docking Starliner. Lima hari setelah berlabuh di ISS, NASA dan Boeing mengatakan pesawat ruang angkasa tersebut mengalami lima kebocoran helium kecil dan pada saat itu, mengatakan tersedia cukup helium untuk misi kembali.
Perjalanan pulang yang lambat
Boeing dan NASA mengatakan mereka akan mempertimbangkan tanggal pendaratan setelah perjalanan luar angkasa selesai, dengan satu jadwal pada hari Selasa.
Kapsul tersebut dapat berlabuh di stasiun luar angkasa selama 45 hari atau lebih, kata Boeing, dan masalah peralatan sedang dianalisis untuk sementara waktu guna memperoleh informasi bagi penerbangan kapsul berikutnya.
Mr Wilmore dan Ms Williams telah melakukan tugas-tugas dan penelitian di stasiun luar angkasa, bersama dengan pekerjaan sistem terjadwal pada kapsul Boeing.
NASA mengatakan tidak perlu terburu-buru bagi pasangan itu untuk pergi, karena persediaan yang tersedia cukup bagi mereka serta tujuh astronaut semi-permanen ISS, yang masing-masing menghabiskan sekitar enam bulan di dalamnya. (abcnews/P-5)
Terkini Lainnya
Korban Dua Kecelakaan Boeing Tuntut Ganti Rugi Total US$25 Miliar
Keluarga Korban Kecelakaan Boeing 737 Max Menuntut Denda US$24,8 Miliar
Whistleblower Boeing ungkap Penyembunyian Suku Cadang Pesawat 737 Max
Uji Coba Starliner Boeing Berawak Berhasil Diluncurkan
Presiden Singapura Tharman Shanmugaratnam Ucapkan Duka Cita Terkait Insiden Turbulensi Pesawat SQ321
Misi Shenzhou-18 Sukses Berlabuh di Stasiun Luar Angkasa Tiangong
Joe Biden Janjikan Kirim Astronaut Jepang ke Bulan
Tiga Perusahaan Berebut Bikin Penjelajah Bulan NASA
NASA Menciptakan Hijab Khusus Untuk Astronaut Perempuan
Akankah Kopiko Kembali Dibawa Astronaut untuk Ngopi di Zero Gravity ?
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap