visitaaponce.com

Perubahan Warna Kulit, Hati-hati Melasma

Perubahan Warna Kulit, Hati-hati Melasma
Penyebab melasma(Dok. Cambridge Therapeutics)

Meski tak berbahaya atau mengancam nyawa, melasma dapat membuat keindahan kulit jadi menurun, terutama ketika melasma muncul di area wajah. Karena itu, dibutuhkan upaya tepat untuk melakukan pencegahan dan penanganan cepat untuk menghilangkannya jika melasma sudah terlanjur muncul.

Melasma merupakan salah satu jenis gangguan pada kulit yang ditandai dengan munculnya bercak kecokelatan atau kerap disebut hiperpigmentasi. Melasma paling sering terjadi pada area wajah, khususnya pipi, hidung, dan dahi.

“Melasma berupa bercak yang tidak timbul, jadi kalau dipegang sebenarnya teksturnya sama seperti tekstur kulit di sekitarnya, plak berwarna cokelat muda sampai cokelat tua dan umumnya ditemukannya simetris, pipi kanan dan pipi kiri,” ujar Medical Executive PT Kalbe Farma Tbk, dokter Della Sulamita, dalam siaran pers yang diterima Media Indonesia, Jumat, (23/12).

Della mengatakan, ada beragam tipe melasma. Salah satunya pada area utama wajah yang ditemukan bawah mata sampai atas dahi. Ada juga tipe malar yang terdapat di area mandibula, yaitu area rahang.

Melasma sering kali terjadi pada masyarakat dengan warna kulit sawo matang. Kemunculannya disebabkan oleh beberapa faktor, tetapi belum jelas mana yang menjadi penyebab utamanya. Mulai dari faktor genetik, penggunaan KB hormonal, faktor kehamilan, perubahan hormon, penyakit endokrin, hingga paparan sinar UV atau matahari. Selain itu, penggunaan produk perawatan kulit yang salah bisa menyebabkan melasma.

“Berdasarkan penelitian memang ada beberapa agen yang bisa mencetuskan melasma, seperti benzophenone, cetrimide, gallate mix, dan lainnya. Tapi sampai sekarang penggunaan produk-produk tersebut sudah jarang kita temui di kosmetik maupun skincare di Indonesia,” tutur Della.

Meski dapat terjadi karena berbagai faktor, melasma tetap dapat dicegah. Salah satunya dengan menghindari paparan sinar UV yang ekstrem, yaitu antara jam 11 siang hingga 3 sore.

"Kita bisa cek UV index dari handphone. Kalau UV Index di handphone sudah high sampai extreme, itu tidak disarankan untuk berjemur atau jalan-jalan di bawah sinar matahari,” ujar Della.

Cara kedua, ketika harus terkena paparan sinar UV, jangan lupa untuk selalu menggunakan tabir surya. Tabir surya harus digunakan beberapa saat sebelum kulit terkena paparan sinar matahari dan kembali digunakan setelah beberapa jam berada di luar ruangan.

Jika sudah terlanjur muncul, melasma umumnya bisa dihilangkan tetapi harus dengan perawatan maksimal dan tepat. Namun, menghilangkannya bisa memakan waktu lama, hingga bertahun-tahun.

"Beberapa hal yang bisa dilakukan ialah dengan terapi topikal, seperti cream atau serum yang memiliki asam retinoid atau asam konjic, kini telah banyak beredar luas yang telah ada izin BPOM. Kemudian, dengan terapi oral, yakni mengonsumsi suplemen yang mengandung antioksidan tinggi. Selanjutnya, terapi menggunakan alat-alat tertentu seperti laser, micro-needle, atau mesoterapi. Terapi kombinasi biasanya lebih baik dibandingkan terapi tunggal," tutup Della.

(M-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat