Penaikan Suhu Air Laut Ancam Reproduksi Penyu
![Penaikan Suhu Air Laut Ancam Reproduksi Penyu](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/02/8114472a8d48a50f924615ef691dd473.jpeg)
Sebuah studi baru yang dirilis Rabu (8/2) menyebutkan naiknya suhu laut mengancam populasi penyu lantaran menghangatkan tempat bersarang mereka di pantai-pantai di seluruh dunia. Fenomena yang dipicu oleh perubahan iklim ini dapat menyebabkan kepunahan reptil yang sudah terancam, yang memiliki siklus berkembang biak yang panjang dan lebih lambat beradaptasi daripada banyak spesies lain, seperti burung atau kupu-kupu.
Penyu menggali lubang dan bertelur di pasir, yang menjadi lebih hangat dalam beberapa tahun terakhir karena kenaikan suhu laut akibat pemanasan global. Suhu sarang yang lebih hangat menghasilkan lebih banyak keturunan betina, sehingga mempertaruhkan populasi betina yang akan kesulitan menemukan pasangan kawin di masa depan.
"Banyak tempat bersarang penyu saat ini sangat bias perempuan, menunjukkan kenaikan suhu sudah berdampak. Temperatur yang tinggi di lokasi peneluran juga dapat menurunkan produksi tukik," kata penelitian tersebut.
Studi itu untuk melihat apakah penyu dapat mengubah periode berkembang biak mereka ke bagian yang lebih dingin dalam setahun untuk menurunkan suhu sarang. Dalam studi global pertama dari jenisnya, para peneliti membuat model bagaimana penyu dapat mengurangi dampak kenaikan suhu global sebesar 1,5 derajat Celcius - skenario kasus terbaik yang diuraikan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa - di 58 lokasi bersarang di seluruh dunia. Pada tren saat ini, suhu bumi menuju peningkatan 2,6C di atas tolok ukur era praindustri.
Mereka menemukan bahwa memindahkan periode pembiakan mengurangi sekitar 55% pemanasan air laut, yang berarti bahwa sekitar 45% kasus bersarang berisiko. "Temuan ini menggarisbawahi kekhawatiran untuk kelangsungan hidup jangka panjang dari kelompok ikonik ini," kata laporan yang dipublikasikan di Royal Society Open Science Jurnal. Penulis utama Jacques-Olivier Laloe mengatakan kepada AFP bahwa temuan tersebut menunjukkan kemungkinan yang "sangat mengkhawatirkan" bahwa kepunahan lokal dapat terjadi.
"Penelitian tersebut menemukan bahwa penyu yang berkembang biak di garis lintang yang lebih tinggi memang mendapat manfaat saat mereka memindahkan periode bersarang ke periode dengan cuaca yang lebih dingin. Tapi ini lebih sulit bagi penyu yang tinggal di dekat khatulistiwa di mana suhu cenderung berfluktuasi secara musiman," kata laporan itu.
Para ilmuwan memperingatkan bahwa suhu global kemungkinan akan menghangat melebihi 1,5C, mungkin pada pertengahan abad, yang berarti temuan studi tersebut kemungkinan besar merupakan "hasil yang optimis", kata Laloe dari Universitas Deakin Australia. “Kenyataannya, kemungkinan penyu memiliki potensi yang kurang adaptif terhadap perubahan iklim,” imbuhnya.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan manusia untuk membantu mendinginkan sarang, seperti memberi keteduhan atau menyiram pasir. Tapi ini adalah perbaikan sementara", menurut penulis penelitian itu. "Solusi untuk mengatasi perubahan iklim, seperti mengurangi emisi gas rumah kaca, beralih ke energi terbarukan, dan mengubah pola penggunaan lahan diperlukan untuk mengurangi dampak perubahan iklim di masa depan," kata studi tersebut.(AFP/M-3)
Terkini Lainnya
Ratusan Media Terumbu Karang Dilepaskan demi Jaga Ekosistem Perairan
Jakarta Futures Exchange dan Artha Graha Peduli Gelar CSR Tanam Mangrove dan Lepas Satwa di Pulau Sebaru
Jaga Habitat Penyu Sisik, PHE OSES Lepasliarkan Tukik di Pulau Sabira
555 Tukik Dilepaskan Dirjen KSDAE di Pantai Kelapa Tinggi
Jaga Keseimbangan Alam, BRI Insurance Lepas Ratusan Tukik di Pulau Anak Karas
Ketahanan Pangan Hadapi Tantangan Perubahan Iklim
ADB Dukung Bisnis Pabrik Daur Ulang Alba Tridi
Pemerintah Dorong Penguatan Budi Daya Ikan di Tengah Perubahan Iklim
89% Program Lembaga Filantropi sudah Selaras dengan SDGs
Edukasi Siswa SD Mengenal Keanekaragaman Hayati
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap