Ahli Psikologi Ungkap Alasan Masakan Rumah Buatan Ibu Sering Dikangenin
![Ahli Psikologi Ungkap Alasan Masakan Rumah Buatan Ibu Sering Dikangenin](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/03/47ad74cc8a5d5f23a0b610ed61e9eb12.jpeg)
Masakan ibu di rumah memang kerap menjadi menu yang disukai oleh setiap anggota keluarga dan membuat ketagihan. Terutama untuk masyarakat Indonesia yang sedang merantau di luar kota dan luar negeri, entah itu karena tuntutan pekerjaan atau pendidikan.
Begitupun untuk mereka yang ada di rumah. Meskipun banyak restoran yang menyajikan makanan yang terlihat sangat menggiurkan, masakan ibu selalu mendapat tempat di hati keluarga serta anak-anak di rumah. Masakan khas buatan ibu juga menjadi salah satu hal yang membuat rindu kampung halaman.
Hal tersebut disampaikan oleh Psikolog Anak dan Keluarga, Irma Gustiana saat ditemui Media Indonesia dalam acara launching ABC Dapur Bersama Ibu yang digelar di kawasan Cipete, Jakarta Selatan pada Minggu (19/3).
Irma menjelaskan momen berkumpul bersama keluarga dan saling membagikan cerita atau sharing ketika makan bersama merupakan salah satu faktor mengapa banyak orang yang merindukan makan masakan rumahan.
“Keluarga adalah bagian private dalam hidup kita, jadi momen makan adalah media bagi keluarga untuk berkumpul. Biasanya saat makan di rumah menjadi momen untuk sharing secara rileks antara anggota keluarga. Saat kita makan masakan rumahan buatan Ibu bersama dengan keluarga, biasanya akan ada pembicaraan diskusi terkait hal keseharian hingga terkait masa depan,” jelas Irma.
Meski masakan rumahan terbilang sederhana, menurut Irma, proses memasak yakni dibuat langsung dari seorang ibu yang akan membuat kesan mendalam pada memori seseorang atau anak-anaknya.
“Kesan yang didapatkan dari sentuhan ibu saat proses masak yang penuh cinta itu membuat efek psikologi yang luar biasa. Jika sentuhan yang penuh dengan happiness dan memorable itu terbawa di otak anak, ketika dia dewasa dan merantau jauh dari rumah, yang akan dia ingat adalah taste yang pernah dirasakan dari masakan ibunya serta momen kebahagiaan pada saat makan bersama tersebut,”
Menurut Irma, Ibu adalah pusat kendali keluarga yang mampu menciptakan perubahan besar dari keluarga, adanya komunitas berbasis ibu-ibu diyakini dapat membuat dampak perubahan yang lebih besar bagi masyarakat dan mendorong berbagai gerakan positif.
“Karena seorang ibu saja bisa memberikan akses yang luar biasa kepada pertumbuhan dan perkembangan individu. Jika sosok para Ibu ini berkumpul, hal ini sudah bisa dipastikan secara sosial bisa memberikan dampak positif yang sangat luar biasa,” ujarnya.
Kata Irma, secara psikologi apa yang disajikan Ibu bukan hanya sekadar makanan rumah, namun juga ada ikatan rasa emosional yang dilibatkan sehingga terus menjadi kenangan saat sang anak beranjak dewasa
“Jika ibunya tidak ada secara fisik atau berjauhan, mereka butuh figur-figur ibu lainnya. Ibu itu memang punya sifat natural yang memiliki cinta begitu tinggi terhadap keluarga dengan rasa empati yang besar. Jadi secara psikologis apa yang terjadi di masa lalu terkait kenangan dan memori akan Ibu dan makanan rumah akan terhubung dengan diri kita saat ini,” tandasnya.(M-3)
Terkini Lainnya
Jarang Dibahas, Kesadaran Kesehatan Mental bagi Kaum Pria Penting untuk Ditingkatkan
Ini Tips Menyiapkan Mental Anak Agar Bersemangat Masuk Sekolah
Ini Dampak Negatif Sekolahkan Anak ke SD Terlalu Dini
31 Makna Mimpi Gigi Copot Menurut Ahli dan Islam
Ini Dampak Judi Online terhadap Kesehatan Mental
Psikolog Forensik Desak Polri Buka Data Anggota Kecanduan Judi Online
Tanggapi Kekhawatiran Pengusaha atas Dampak UU KIA, Presiden: Harus Hargai Perempuan, Ibu Mengandung
Studi HCC: 7 dari 10 Ibu di Indonesia Alami Mom Shaming
Ikatan Batin Ibu dan Anak Pengaruhi Tumbuh Kembang Bayi
Ibu dan Bayi Meninggal di Indekos Diduga Korban Pembunuhan
Terbongkar! Jaringan Sindikat Diduga Terlibat dalam Kasus Video Asusila Ibu dan Anak Kandung
Nikita Willy Ungkap Perjuangannya sebagai Ibu di Era Digital
Setelah Menang Presiden, Pezeshkian Kini Menghadapi Jalan Terjal
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap