Cairan Vape Rasa Mint Lebih Buruk untuk Paru-paru
![Cairan Vape Rasa Mint Lebih Buruk untuk Paru-paru](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/04/4893b7698d2ee575383b989bf82b28d4.jpg)
PENELITI bagian Respiratory Research University of Pittsburgh, AS mengungkap penambahan rasa mint pada cairan rokok elektrik (vape) akan menghasilkan lebih banyak partikel uap dan dikaitkan dengan fungsi paru-paru yang lebih buruk pada mereka yang merokok.
Penelitian ini menggunakan sistem robot yang dirancang khusus meniru mekanisme pernapasan manusia dan perilaku vaping. Para peneliti lantas menunjukkan cairan rokok elektrik yang tersedia secara komersial yang mengandung mentol menghasilkan lebih banyak partikel mikro beracun dibandingkan dengan cairan bebas mentol.
Analisis yang menyertai catatan pasien dari kohort perokok elektrik mengungkapkan perokok elektrik mentol mengambil napas lebih dangkal dan memiliki fungsi paru-paru yang lebih buruk dibandingkan dengan perokok non-mentol terlepas dari usia, jenis kelamin, ras, tahun merokok dan penggunaan nikotin atau produk vaping yang mengandung ganja.
Untuk meningkatkan pengujian praklinis tentang mencampur cairan vaping dan menambahkan perasa memengaruhi komposisi uap dan efek kesehatannya. Para peneliti pun mengembangkan "robot vaping" yang terinspirasi secara biologis. Dengan meniru suhu, kelembapan, volume dan durasi kepulan secara tepat, mesin ini dapat menyimulasikan pola pernapasan sehat dan berpenyakit serta memprediksi toksisitas paru terkait rokok elektrik secara andal.
Baca juga: Iklan Rokok dan Vape di Internet Harus Diatur
Sistem dapat mengukur ukuran dan jumlah partikel aerosol yang dihasilkan dan bagaimana parameter tersebut bervariasi tergantung pada komposisi cairan. Efek aerosol kemudian dapat diuji pada perangkat "lung-on-chip" yang direkayasa dan dengan cepat menghasilkan data berkualitas tinggi yang dapat digunakan untuk menyimpulkan potensi toksisitas.
"Banyak orang, terutama kaum muda, secara keliru berasumsi vaping itu aman, tetapi campuran vaping bebas nikotin pun mengandung banyak senyawa yang berpotensi merusak paru-paru," kata penulis senior Kambez H. Benam, profesor di Fakultas Kedokteran Universitas Pittsburgh.(M-4)
Terkini Lainnya
Produk yang Dikonsumsi Masyarakat Harus Disertai Analisis Risiko
Waspadai Peningkatan Pengguna Rokok Elektrik pada Anak-Anak
Federasi Serikat Pekerja Rokok Tembakau Makanan Minuman Tolak Kenaikan Tarif CHT
Swedia Bagikan Cara Mengurangi Prevalensi Perokok
Minuman Beralkohol dan Vape Gerbang Masuk Penyalahgunaan Narkoba
Konsisten Hisap Vape dan Rokok 7 Tahun, Pemuda Asal Klaten Alami Faringitis
Kenaikan Pajak Rokok Elektrik belum Optimal
Kenaikan Pajak Rokok Elektrik belum Bisa Mengubah Pola Konsumsi Remaja
Larangan Iklan dan Promosi Zat Adiktif Belum Diatur dalam RUU Kesehatan
Iklan Rokok dan Vape di Internet Harus Diatur
Produk Unggulan MOVI Raih Penghargaan di IPITEx Bangkok 2023
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap