Super Bloom, Keindahan California Selepas Musim Dingin yang Basah
![Super Bloom, Keindahan California Selepas Musim Dingin yang Basah](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/04/2c0730f60725f7ec70c9f7c0b5f2afe2.jpg)
HAMPARAN warna oranye, kuning, ungu, dan putih menghiasi lereng bukit California, saat ratusan bunga bermekaran setelah musim dingin yang sangat basah. Fenomen langka yang disebut Super Bloom ini terlihat indah. Hamparan luas pedesaan yang berbulan-bulan dalam setahun ditutupi warna coklat kering berubah menjadi rupawarna yang indah.
"Rasanya hampir seperti lukisan," kata Triana Montserrat saat mengamati bunga poppy, brittlebush, dan lupin California yang menutupi hamparan padang yang luas. "Ini sangat rumit, dan sangat indah. Sepertinya di luar jangkauan pikiran saya," tambah perempuan berusia 29 tahun itu.
California, salah satu negara bagian terpadat di Amerika, selama berbulan-bulan telah dihantam serangan badai berulang yang membawa curah hujan mendekati rekor. Namun saat musim dingin berubah menjadi musim semi, alam mengungkapkan anugrahnya yang spektakuler.
Wisatawan
Dari misionaris Spanyol paling awal hingga beberapa pujangga raksasa Amerika, keindahan ribuan bunga yang mekar ini telah lama memikat mereka yang cukup beruntung dapat melihatnya dengan mata kepala sendiri. Beda dengan era sekarang, saat Instagram dan TikTok cukup sebagai medium menyebarkan keindahan itu ke penjuru dunia.
Tidak jauh dari tempat yang dikunjungi AFP, jalur pendakian ditutup untuk umum. Kota tetangga Danau Elsinore telah menutup gerbang di Walker Canyon, dengan mobil patroli ditempatkan di sana untuk memastikan tidak ada yang masuk.
Tindakan itu adalah bagian dari upaya untuk menghindari terulangnya apa yang disebut "kiamat poppy" pada tahun 2019, selama musim mekarsuper terakhir, ketika puluhan ribu pelancong/wisatawan datang dan menciptakan kemacetan lalu lintas yang melumpuhkan wilayah tersebut.
Para influencer dan turis yang mencari spot untuk berswafoto memarkir mobil mereka seenaknya di sepanjang jalan Mereka juga menginjak-injak dan merusak bunga ketika mencari lokasi untuk berfoto.
"Itu adalah mimpi buruk. Mereka menginjak-injak semuanya, dan menghancurkan banyak bunga," kata Pete Liston, warga setempat.
"Di area di atas Walker Canyon, Anda masih bisa melihat di mana pada tahun 2019 mereka membuat jalan setapak. Tidak ada yang tumbuh kembali bahkan di musim supermekar ini."
Kini, pada 2023, pihak pengelola wisata mengatur sedemikian rupa agar para pengunjung dapat menikmati keindahan tanpa takut merusak tanaman apa pun.
Bagi Montserrat, ini adalah cara sempurna untuk menikmati keindahan alam tanpa meninggalkan kerusakan."Saya selalu ingin melihat super bloom, mendaki dan melewatinya, tapi juga memastikan generasi setelah saya juga dapat melihatnya,” katanya. (AFP/M-3)
Terkini Lainnya
Berkolaborasi untuk Kebangkitan Semangat Petani Krisan Cianjur
Tahukan Kamu, Ini 5 Bunga Untuk Rayakan Kelulusan Orang Terkasih dan Maknanya
Ini Strategi Mendapatkan Keuntungan dari Aset Kripto Melalui Bunga
Akses Bukti Potong Pajak atas Pendapatan Bunga via KoinWorks
Bunga Bermekaran di Taiwan
Kowarteg Adakan Pelatihan Kreasi Buket Snack Bersama Warga di Jakbar
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap