Salinan Naskah Drama Pertama Shakespeare Dipamerkan di London
![Salinan Naskah Drama Pertama Shakespeare Dipamerkan di London](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/04/10e7df0a2c94803b50650e1d567bf5be.jpg)
Salinan kumpulan naskah edisi pertama drama karya William Shakespeare dipamerkan di London, pada Senin (24/4) , untuk menandai peringatan 400 tahun penerbitannya. Publik diberi kesempatan sehari untuk melihat salinan naskah yang lazim disebut folio pertama (lantaran formatnya) itu di Perpustakaan Guildhall London.
Naskah yang diterbitkan pada 8 November 1623 itu, atau tujuh tahun setelah kematian Shakespeare pada 23 April 1616, adalah salah satu salinan yang paling terpelihara di dunia. Naskah yang lainnya akan dipajang di seluruh dunia untuk menandai ulang tahun publikasinya mulai hari ini hingga akhir tahun.
Perpustakaan Guildhall pernah menjadi tempat tinggal teman Shakespeare, Henry Condell yang bertindak sebagai editor dan John Heminges. Mereka dimakamkan di seberang halaman gereja tak jauh dari situ. Kumpulan naskah itu berisi 36 drama, termasuk 18 naskah drama yang belum pernah dicetak sebelumnya, seperti "Twelfth Night", "Measure for Measure", "Macbeth", Julius Caesar" dan "The Tempest".
Condell dan Heminges membagi drama tersebut menjadi komedi, sejarah, dan tragedi, membentuk cara pementasan dan pemahaman Shakespeare. Tak satu pun dari manuskrip asli dramawan itu bertahan dari saat mereka ditulis. "Tanpa salinan pertama, kita mungkin telah kehilangan sebagian besar warisan Shakespeare," kata pustakawan utama Perpustakaan Guildhall Peter Ross kepada AFP.
"Salinan yang kami miliki di sini dianggap sebagai salah satu yang terbaik di dunia. Kami memiliki satu bagian kecil dari sudut halaman yang hilang yang telah diperbaiki, tetapi selain itu salinannya luar biasa."
Sekitar 750 lembar naskah dicetak, 233 di antaranya bertahan dan dipamerkan di perpustakaan. "Shakespeare adalah bagian dari budaya kita, dan ketika Anda melihat sesuatu bertahan, itu luar biasa," kata psikolog Robert Richards. Satu lembar naskah pertama terjual hampir US$10 juta pada lelang di New York pada Oktober 2020, dan mencetak rekor untuk sebuah karya sastra. (AFP/M-3)
Terkini Lainnya
Sukses Memproduksi Teater Jalasena Laksamana Malahayati, Marcella Zalianty Berharap Bisa Dijadikan Film
Lagu Interaksi Milik Tulus Diangkat Jadi Drama Musikal
Film "Joshua oh Joshua” Punya Tempat Spesial di Generasi 90-an
Jatuh dari Panggung, Ian McKellen Dilarikan ke Rumah Sakit
Naskah Terakhir Nano Riantiarno, Matahari Papua, Jadi Produksi ke-230 Teater Koma
Musikal Keluarga Cemara akan Digelar 21 Juni sampai 14 Juli
Perpusnas Jalin Kerja Sama dengan Dua Perpustakaan Nasional Rusia
Khitah Negara pada Sastra Masuk Kurikulum
Rumah Akademik Masa Depan Profesional dan Kreatif di Prodi PBSI Unika Santu Paulus Ruteng
Kemendikbud Ristek Siap Perbaiki Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra
Polemik Buku Sastra, DPR RI Minta Nadiem Makarim tidak Kebablasan Keluarkan Kebijakan Pendidikan
Berbagai Aktivitas Kesusastraan di Daerah Sambut 100 Tahun AA Navis
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Manajemen Sekolah Penghalau Ekstremisme Kekerasan
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap