visitaaponce.com

Fakta Unik di Balik Popularitas Indiana Jones

Fakta Unik di Balik Popularitas Indiana Jones
Poster film Indiana Jones and the Dial of Destiny(ImDb)

Para penggemar film petualangan, Indiana Jones tentu tidak sabar melihat penampilan Harrison Ford yang kini berusia 80 tahun, kembali mengenakan topi fedora usangnya di serial Indiana Jones and the Dial of Destiny, yang akan tayang perdana di Festival Film Cannes pada Kamis (18/5). Ini akan menjadi penampilan kelima Ford sekaligus yang terakhir di film ini. Berikut adalah enam fakta mengenai salah satu film yang paling digemari di dunia, seperti disarikan dari AFP.

Idenya Lahir di Hawaii

Sesuai dengan Indy, karakter utama film ini yang gemar menjelajahi dunia dari Himalaya hingga ke klub malam Shanghai, proyek film ini juga lahir di tempat yang tak biasa, terpencil tapi indah, Hawaii. Di sanalah, saat bersantai di Pantai Maui pada tahun 1977, George Lucas dan Steven Spielberg, dua sutradara kondang, memikirkan ide untuk melanjutkan film epik mereka masing-masing, "Star Wars" dan "Jaws".

Melalui perturakan ide di pantai inilah, mereka kemudian bersepakat menggarap film yang bersejarah.

Diproduksi oleh Lucas dan disutradarai oleh Spielberg, serial perdana Indiana Jones, "Raiders of the Lost Ark" tahun 1981 sukses menjadi box office dan meraup empat trofi Oscar.

Dua sekuel berikutnya,  Indiana Jones and the Temple of Doom"(1984) dan Indiana Jones and the Last Crusade (1989), membuat film ini merintis jalan menjadi legenda, yang telah mengilhami pendirian taman hiburan, video gim, dan berbagai produk lainnya.

Pencapaian sekuel keempat hampir dua dekade kemudian, "Indiana Jones and the Kingdom of the Crystal Skull" menghasilkan pendapatan hampir US$2 miliar.

Nama anjing

Lucas pertama kali memilih Indiana Smith kemudian diubah menjadi Jones oleh Spielberg, yang mengambil bagian pertama dari nama anjing peliharaan jenis Malamute Alaska miliknya.

Bond tanpa gawai

Meskipun Spielberg bermimpi menyutradarai film James Bond, Lucas menegaskan bagian dari daya tarik Indy adalah bahwa pahlawan ini akan menjadi "Bond tanpa gadget" .

“Tidak akan ada jam tangan eksplosif atau mobil Aston Martins dengan kursi pelontar. Indy akan menang dengan tali, pisau, dan kecerdikan,” ujarnya.

Kembalinya Spielberg

Saat proyek Indiana Jones sedang digarap, Spielberg sebetulnya lagi mengalami kemandekan ide setelah filmnya, "1941", gagal.

Dia bahkan pernah meninggalkan syuting "Jaws" dua hari lebih awal, karena takut timnya akan mencoba menenggelamkannya popularitasnya. Namun, proyek bersama Lucas menandai titik balik karier bagi Spielberg , dan membuktikan bahwa dia dapat bekerja dengan cepat, tepat waktu, sesuai anggaran, dan sukses besar.

Ford bukan pilihan pertama

Spielberg menginginkan Ford pemeran utama, tetapi Lucas enggan menggunakan kembali aktor utamanya di film "Star Wars" itu.  Nick Nolte, Jeff Bridges, dan Bill Murray dipertimbangkan. Begitu juga dengan Tom Selleck, tetapi aktor berkumis itu telah mendaftar untuk film detektif di TV "Magnum, PI". Pilihan akhirnya tetap jatuh pada Ford.

Ribuan aktris juga mencoba peran Willie, tokoh perempuan di film itu, termasuk Sharon Stone, tetapi akhirnya jatuh ke tangan Kate Capshaw. Namun, dia tidak melanjutkan kariernya Hollywood yang gemerlap, karena keburu dipersunsing Spielberg pada tahun 1991.

Ular kobra

Ketakutan ekstrim Indy terhadap ular, atau ophidiofobia, sering menjadi titik plot. Untuk adegan klasik di mana Indy jatuh ke dalam lubang yang penuh dengan reptil yang merayap, Spielberg tidak menggunakan alat peraga. Ia bahkan menggunakan 6.500 ular kobra hidup, ditambah beberapa selang air. (AFP/M-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat