visitaaponce.com

Mukena Premium Malaysia Buka Flagship Butik di Tangsel

Mukena Premium Malaysia Buka Flagship Butik di Tangsel
Dari kiri ke kanan: COO Siti Khadijah, Firdaus, CEO Muhammad Mukhlis Aminuddin, dan pendiri Puan Padzilah Enda Sulaiman(MI/Bintang Krisanti)

SETELAH membuka toko perdana di mal FX, Jakarta, pada 2015, jenama mukena premium asal Malaysia, Siti Khadijah menambah gerai dengan membuka butik unggulan (flagship) di Bintaro, Tangerang Selatan. Berlangsung Senin (5/6), pembukaan butik itu dilakukan langsung oleh sang pendiri Puan Padzilah Enda Sulaiman, CEO Muhammad Mukhlis Aminuddin, dan COO Firdaus.

Firdaus mengungkapkan jika tema Elevate sengaja dipilih untuk acara pembukaan butik ini untuk menggambarkan misi jenama itu dalam mengangkat derajat mukena.

"Di Indonesia sekarang ini, tahun 2023, itu seperti di Malaysia tahun 2010. Mukena itu belum prioritas. Nah kita ingin nantinya, misal dari 10 barang yang perlu dibeli, mukena itu jadi nomor 1," katanya dalam konferensi pers.

Puan Padzilah menuturkan pada awalnya upaya untuk meningkatkan derajat mukena di Malaysia juga tidak mudah. Bahkan, ia sendiri sempat sangsi dengan ide dari temannya untuk memproduksi mukena. 

Ibu enam anak yang memang pandai menjahit itu lebih ingin memproduksi kerudung atau hijab yang ia rasa lebih banyak dibutuhkan orang.

"Karena telekung beli 1 helai, 3 tahun cukup. Kok ini mau dikomersialkan tapi kawan itu yakinkan saya untuk buat mukena yang bagus. Akhirnya saya buat dengan bahan paling bagus," tutur Puan Padzilah yang juga terdorong menjadi pengusaha untuk membantu keuangan keluarga.

Baca juga:  Mukena Travel Size, Solusi Praktis Ibadah Salat saat Bepergian

Selama itu, Puan Padzilah juga merasakan sulit menemukan mukena yang pas dipakai. Mukena yang kekecilan menyebabkan bekas di dahi sementara yang kebesaran harus dikecilkan di bagian dagu. 

Maka ia terbiasa membetulkan mukena yang dibeli. Sebab, mukena yang pas dan menutup aurat dengan baik bukan hanya untuk kenyamanan melainkan juga untuk sahnya salat.

Dari itu pula ia akhirnya mengikuti ide sang kawan dan melahirkan label Siti Khadijah pada 2009. Kini sudah memiliki 50 toko di Malaysia, Siti Khadijah konsisten sebagai mukena premium dengan beberapa ukuran. Selain itu mukena Siti Khadijah juga memiliki kain elastis di dagu.

CEO Siti Khadijah, Muhammad Mukhlis, menambahkan jika untuk koleksi di Indonesia dilakukan penyesuaian desain.

"Selera Malaysia lebih simpel kalau Indonesia tastenya lebih unik. Tapi kami tetap menjaga desainnya agar tidak terlalu mencolok karena tujuannya untuk beribadah," ungkapnya.

Mengenai produksi, Mukhlis mengungkapkan, dilakukan di Indonesia karena kualitas jahitan dan pengukuran tubuh yang lebih bagus. Puan Padzilah pun berharap jika Siti Khadijah dapat berkembang di Indonesia dan juga berbagi ilmu dengan pengusaha-pengusaha lokal. (M-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat