visitaaponce.com

Damon Albarn Bicara tentang Album Baru Blur, Yoga, dan Heroin

Band Britpop, Blur akan merilis album baru mereka "The Ballad of Darren" pada 21 Juli mendatang. Album kesembilan ini mengejutkan semua orang, termasuk anggota band Inggris tersebut.

"Saya tidak memberi tahu siapa pun bahwa saya menulisnya," kata Damon Albarn vokalis Blur kepada AFP saat berkunjung ke Paris, belum lama ini. Menurut dia itu terjadi saat ia tur dengan band projectnya yang lain, Gorillaz, di Amerika Serikat tahun lalu.

"Saya kembali pada bulan Januari dan berkata: 'Datanglah ke studio, saya punya sesuatu untuk dimainkan.'"

Albarn menyodorkan 20 lagu dan menyuruh personel lainnya memilih lagu favorit untuk dimasukkan dalam album baru tersebut.

Di album anyar ini, lagu—lagu Blur terbilang lebih lembut dan kalem. "Saya orang yang sangat melankolis di usia 50-an," ujar Albarn tertawa. "Tidak apa-apa, saya bersandar pada kesedihanku dan cukup nyaman dengan sisi melankolis," imbuhnya.

Albarn mengakui kepribadiannya yang liar di tahun 1990-an tidak pernah sesuai dengan karakter aslinya. "Heroin telah membuat saya terpukul. Dan sekarang dengan yoga, jika saya melakukannya hampir setiap hari, saya jadi lebih tenang."

Dalam perbincangan dengan AFP itu, Albarn juga membicarakan tentang anak-anak muda yang datang ke konser Blur akhir-akhir ini. "Ini seperti perjalanan waktu. Penontonnya kembali muda. Agak aneh saja,  terkadang kita lupa di mana kita berada,” ujarnya tertawa.

Pribadi gelisah

Albarn menjadi bintang Britpop yang paling gelisah. Ia sering mengeksplorasi suara dan gaya baru di setiap albumnya. Ia memang jadi terkenal di dunia, tetapi menurutnya itu malah membuat dia seperti kurang diterima di kampung halamannya sendiri (Inggris). “Tentu saja saat ini rasanya menyenangkan. Orang tiba-tiba menyadari saya ada lagi,” katanya.

Keinginan Albarn untuk menjadi sorotan adalah inti dari single yang baru-baru ini "The Narcissist".

"Itu adalah awal dari narsisme saya, meskipun lagu itu juga tentang fakta bahwa kita hidup di zaman yang paling narsis,” ungkapnya.

"Saya tidak punya telepon tapi saya mengerti prinsip kerjanya. Kita semua membawa mesin ini yang mengirimkan foto diri kita sendiri, lalu kita melihatnya, memeriksanya, kita membangun narsisme kita sendiri," tegasnya. (M-3)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat