Peneliti Kolombia Temukan Jejak Langka Paus Bungkuk Menyusui
![Peneliti Kolombia Temukan Jejak Langka Paus Bungkuk Menyusui](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/07/ad3c6f078d5a48824d9a1871b60101e2.jpg)
Peneliti Kolombia Temukan Jejak Langka Paus Bungkuk Menyusui
Muntahan susu menyebar di kedalaman di lepas pantai Kolombia saat anak paus melepaskan diri setelah menyusui pada induknya. Para ilmwan berharap temuan langka ini dapat berkontribusi pada konservasi spesies tersebut.
Paus bungkuk seberat 900 kilogram itu terlihat naik ke permukaan untuk bernapas di Teluk Cupica, Kolombia, usai menyusui anak-anaknya. “Pemandangan seperti itu sebelumnya hanya pernah tertangkap kamera sebanyak dua kali,” kata ahli biologi Natalia Botero, yang timnya di Macuaticos Foundation memfilmkan momen intim antara ibu dan anak itu, Agustus lalu.
"Terlepas dari upaya puluhan tahun oleh ribuan peneliti, jam kerja, kolaborasi, rekaman laktasi (menyusui) itu sangat jarang," katanya pada presentasi publik pertama video di Medellin bulan lalu.
“Dari segi ilmiah ini merupakan langkah penting, termasuk untuk konservasi,” tambahnya.
Temuan itu dimungkinkan dengan sensor yang dipasang hanya beberapa jam di bagian belakang paus tersebut. Sistem itu menyertakan kamera dan GPS serta perangkat untuk merekam suara yang dihasilkan paus.
Setelah mencari makan selama beberapa bulan di Semenanjung Antartika dan Selat Magellan di Cile, ribuan paus melakukan perjalanan panjang setiap tahun ke perairan hangat daerah tropis untuk berkembang biak di sepanjang hamparan Pasifik dari Kosta Rika hingga Peru.
Dari bulan Juni hingga November, perairan lepas pantai Kolombia menjadi tuan rumah bagi paus bungkuk - cetacea raksasa yang dapat tumbuh hingga sepanjang 17 meter (55 kaki), beratnya sekitar 40 ton, dan menempuh jarak sekitar 8.500 kilometer (5.280 mil) setiap musim kawin.
"Meski paus bungkuk sekarang dilindungi dari perburuan komersial, mereka masih menghadapi berbagai ancaman," kata Botero.
"Dengan mempelajari lebih banyak tentang perilaku mereka, kita dapat mengambil tindakan konservasi yang tepat." (AFP/M-3)
Terkini Lainnya
Mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro Diselidiki Terkait Paus Bungkuk
Gelombang Panas Diduga Kuat Penyebab Menurunnya Populasi Paus di Pasifik
Penurunan Populasi Paus Humpback di Pasifik Diduga Terkait Gelombang Panas Laut
Bak Film Avatar 2, Ilmuwan Klaim Bisa Berkomunikasi dengan Paus Bungkuk
Laut Kian Tercemar, Paus Biru Konsumsi 10 Juta Keping Mikroplastik
Edukasi Siswa SD Mengenal Keanekaragaman Hayati
Upaya Adaptif Mengatasi Perubahan Iklim
RUU KSDHAE Perberat Sanksi Bagi Penjahat Lingkungan
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Peringati Hari Keanekaragaman Hayati, ABM Group Tanam 600 Bibit Mangrove
SBI Alokasikan Separuh Area Pabrik sebagai Hutan Kota
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap