visitaaponce.com

Yuk Berempati, Hindari Ucap 4 Hal ini ke Penderita Vitiligo

Yuk Berempati, Hindari Ucap 4 Hal ini ke Penderita Vitiligo
Penderita Vitiligo(Ist/Dok MI)

VITILIGO adalah suatu kondisi yang menyebabkan beberapa area kulit kehilangan warna. Warna kulit setiap orang tergantung pada melanin. Jika seseorang menderita vitiligo, sel-sel yang memproduksi melanin berhenti berfungsi atau mati. Siapa pun dapat didiagnosis menderita vitiligo, tetapi terkadang lebih terlihat pada orang dengan kulit yang lebih gelap.

Orang dengan vitiligo tidak memiliki cara untuk mengetahui seberapa banyak tubuh mereka akan terpengaruh dan seberapa banyak warna kulit mereka akan hilang. Tetapi kondisi vitiligo tidak mengancam jiwa.

Vitiligo dapat terjadi selama masa kanak-kanak, membuat proses belajar tentang tubuh dan identitas seorang anak menjadi lebih sulit. Penderita vitiligo sering dirundung karena penampilannya. Perundungan tersebut dapat mempengaruhi mentalnya. Melansir dari health.com, 4 hal yang pantang dikatakan ke penderita vitiligo agar tidak menyakiti hati mereka:

1. Apakah Menular?

Apabila Anda bertanya ke penderita vitiligo apakah penyakitnya menular atau tidak, itu menandakan mereka dengan kondisi kulit tersebut kurang diinginkan.

“Jangan perlakukan seseorang dengan vitiligo seolah-olah mereka berbeda dari Anda. Hanya kulit kita yang berbeda," kata McKyla Crowder, 25, menderita vitiligo sejak berusia 4 tahun.

2. Saran produk

Orang dengan vitiligo terkadang menutupi kulit mereka dan butuh keberanian besar memutuskan untuk mengungkapkannya kepada dunia. Sebelumnya, orang yang menderita vitiligo cukup banyak berdebat dengan dirinya sendiri apakah akan menutupi kulit mereka atau tidak.

Mereka tidak membutuhkan saran dari Anda tentang produk yang bisa membantu memperbaiki kulit mereka, karena mereka biasanya sudah mencari tahu apa yang bisa mereka lakukan untuk kulit mereka. Anda yang menyarankan produk tertentu bisa jadi melukai hati mereka.

“Salah satu komentar paling tidak membantu yang saya dapatkan adalah dirujuk ke produk yang dapat menutupi seluruh kulit saya hampir seperti alas bedak untuk seluruh tubuh Anda,” kata Marian De Vos, vitiligan asal Afrika Selatan.

3. Menyebut cacat atau tidak sempurna.

Ini sangat jelas bahwa jangan pernah menyebut kondisi seseorang cacat atau tidak sempurna. Tentu ini melukai hati seseorang.

"Saran saya ketika berhadapan dengan seseorang yang menderita vitiligo adalah jangan pernah menyebut mereka tidak sempurna, bahkan jangan menyebutnya cacat sempurna," kata De Vos.

“Kulit kita mungkin terlihat berbeda, tapi bukan berarti tidak sempurna. Sudah cukup sulit untuk belajar mencintai diri sendiri ketika terlihat berbeda, dan ketika kata-kata seperti 'tidak sempurna' atau 'cacat' diucapkan, itu dapat menyebabkan seseorang mulai meragukan diri mereka sendiri," lanjutnya.

Crowder merasakan hal yang sama. “Semua orang perlu tahu itu bukan cacat,” katanya.

Sebab itu, sangat penting untuk tidak menyebut kata-kata ini di depan penderita vitiligo.

4. Menyebut bintik-bintik baru

Perubahan yang terjadi saat seseorang menderita vitiligo tidak terjadi dalam semalam. Melansir dari Mayo Clinic, dalam kebanyakan kasus, kehilangan pigmen menyebar dan akhirnya melibatkan sebagian besar kulit. Jarang, kulit mendapatkan warnanya kembali.

Jika seorang teman atau rekan kerja menderita vitiligo, Anda tidak boleh menunjukkan bahwa Anda melihat adanya perubahan pada kulitnya. Ini sangat tidak membantu mengingat orang dengan vitiligo benar-benar sadar akan keadaan kulit mereka sendiri dan beberapa dari mereka masih mencoba untuk memahami bagaimana kulit mereka berubah.(M-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat