Prancis Kewalahan Mengatasi Populasi Serigala
![Prancis Kewalahan Mengatasi Populasi Serigala](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/09/ae980c02a4de6c6836c469528c5f42bb.jpg)
Meningkatnya jumlah populasi Serigala di Prancis mengundang keresahan para petani. Mereka mengaku setidaknya ada puluhan ribu kali kasus serangan hewan buas itu terhadap ternak maupun manusia. Namun, upaya perundingan antara pemerintah, aktivis lingkungan, pihak petani, dan pemburu belum menemui titik temu.
Kelompok konservasi Prancis bahkan menarik diri dari pembicaraan itu. Mereka tidak setuju proposal yang disampaikan para menteri untuk mengendalikan peningkatan jumlah predator yang pernah terancam punah ini.
“Kami telah mengumumkan penarikan definitif kami dari National Wolf Group,” kata Jean-David Abel dari France Nature Environnement (FNE), berbicara atas nama enam asosiasi lingkungan hidup.
Menurutnya pada putaran terakhir perundingan tertutup itu, rencana pemerintah mengenai pengendalian populasi serigala untuk tahun 2024-2029 gagal memuaskan kedua belah pihak, dan para petani juga mengeluhkan hal tersebut.
“Tak satu pun dari usulan para aktivis lingkungan yang dibuat awal tahun ini tercermin dalam naskah akhir. Terserah pada pemerintah untuk bertanggung jawab atas hal itu,” kata Abel.
Serigala telah menghilang dari Prancis namun mulai kembali lagi pada tahun 1990-an. Para petani mengatakan ternak mereka menghadapi ribuan kali serangan serigala pada tahun lalu.
Otoritas keanekaragaman hayati Prancis bulan ini mengatakan jumlah serigala diperkirakan mencapai 1.104 ekor, berdasarkan sejumlah indikator , termasuk jejak, lolongan serigala yang terdengar, analisis genetik dan lain-lain.
Aturan yang ada saat ini memperbolehkan pemusnahan hingga 19% populasi. Sumber pemerintah mengatakan kepada AFP bahwa serigala tidak lagi dalam bahaya, namun di sisi lain ada bahaya nyata terhadap industri peternakan domba.
“Kami menginginkan langkah yang lebih serius untuk melindungi peternakan,” kata FNO, asosiasi peternak domba.
Selain Perancis, Ketua Komisi Eropa Ursula von der Leyen memperingatkan awal bulan ini bahwa konsentrasi kawanan serigala di beberapa kawasan Eropa telah menjadi bahaya nyata bagi ternak dan juga manusia.
Dia mengumumkan peninjauan undang-undang yang melindungi predator dari pemburu dan menyerukan komunitas lokal, ilmuwan, dan pejabat untuk menyerahkan data tentang jumlah serigala dan dampaknya.(AFP/M-3)
Terkini Lainnya
Citroën Indonesia Serahkan Unit Ë-C3 All Electric kepada Konsumen di Kota Semarang
Partai National Rally Marine Le Pen Memimpin dalam Pemilihan Parlemen Prancis
Euro 2024: Prancis Lebih Diunggulkan saat Jumpa Belgia
IHSG Ditutup Melemah 6,46 Poin
Timnas Prancis Butuh Kylian Mbappe untuk Bisa Lolos ke 16 Besar Euro 2024
Aurelien Tchouameni Tegaskan Benci Kelompok Ekstrem
Upaya Adaptif Mengatasi Perubahan Iklim
RUU KSDHAE Perberat Sanksi Bagi Penjahat Lingkungan
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Peringati Hari Keanekaragaman Hayati, ABM Group Tanam 600 Bibit Mangrove
SBI Alokasikan Separuh Area Pabrik sebagai Hutan Kota
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap