Sampel Asteroid NASA Mengandung Air dan Karbon yang Penting bagi Kehidupan
![Sampel Asteroid NASA Mengandung Air dan Karbon yang Penting bagi Kehidupan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/10/82bebc5006664c6ba2c7079ce7dda1d6.jpg)
BADAN antariksa nasional Amerika Serikat (NASA) mengungkapkan sampel yang mereka kumpulkan dari asteroid Bennu berusia 4,5 miliar tahun ternyata mengandung banyak air dan karbon. Temuan itu memberikan lebih banyak bukti untuk teori bahwa kehidupan di Bumi berasal dari luar angkasa.
Pengumpulan sampel asteroid itu merupakan bagian dari misi OSIRIS-REx, yang menurunkan muatan berharganya itu di gurun Utah bulan lalu. “Ini adalah sampel asteroid kaya karbon terbesar yang pernah kembali ke Bumi,” kata administrator NASA Bill Nelson pada acara pers di Johnson Space Center di Houston, Rabu atau Kamis WIB.
“Karbon menyumbang hampir lima persen dari total berat sampel, dan terdapat dalam bentuk organik dan mineral, sementara air terkunci di dalam struktur kristal mineral tanah liat,” katanya.
Para ilmuwan percaya alasan bumi memiliki lautan, danau, dan sungai adalah karena bumi dihantam asteroid pembawa air 4 hingga 4,5 miliar tahun yang lalu, sehingga menjadikannya planet yang layak huni. Sementara itu, semua kehidupan di Bumi didasarkan pada karbon, yang membentuk ikatan dengan unsur-unsur lain untuk menghasilkan protein dan enzim serta bahan penyusun kode genetik, DNA dan RNA.
Temuan ini dibuat melalui analisis awal yang melibatkan pemindaian mikroskop elektron, tomografi komputer sinar-X, dan banyak lagi. “Hal ini adalah impian para ahli astrobiologi,” kata ilmuwan Daniel Glavin, seraya menambahkan masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan dan sampelnya akan dibagikan ke laboratorium di seluruh dunia untuk dipelajari lebih lanjut
OSIRIS-REx bukanlah wahana pertama yang mengumpulkan sampel asteroid dan membawanya ke Bumi untuk dipelajari. Jepang berhasil melakukan hal tersebut dua kali, pada tahun 2010 dan 2020. Namun jumlah yang dikumpulkan NASA – diperkirakan 250 gram (setengah pon) – jauh melebihi jumlah yang dikembalikan oleh misi Jepang, dengan Hayabusa2 hanya mengumpulkan 5,4 gram.
Dinamakan berdasarkan nama dewa Mesir kuno, Bennu adalah “artefak primitif yang disimpan dalam ruang hampa udara,” menurut NASA, menjadikannya target yang menarik untuk dipelajari. Orbitnya yang bersinggungan dengan planet kita juga membuat perjalanan lebih mudah dibandingkan menuju Sabuk Asteroid yang terletak di antara Mars dan Jupiter.
Data yang dikumpulkan oleh pesawat ruang angkasa OSIRIS-REx mengungkapkan bahwa partikel-partikel yang membentuk bagian luar Bennu tersusun sangat longgar sehingga jika seseorang melangkah ke permukaan, partikel tersebut mungkin akan tenggelam, seperti lubang bola plastik di area bermain anak-anak. (AFP/M-3)
Terkini Lainnya
NASA Ungkap Temuan Pertama dari Asteroid Bennu, Petunjuk Asal Usul Kehidupan di Bumi
Ini Perkembangan Nasib Dua Astronot NASA yang Terjebak di Stasiun Luar Angkasa ISS
Penemuan Meteorit Mars ALH84001: Wawasan Baru tentang Geologi dan Potensi Kehidupan di Mars
Uji Coba Starliner Boeing Berawak Berhasil Diluncurkan
Uji Coba Boeing Starliner Disetop Dramatis Empat Menit Sebelum Peluncuran
NASA Konfirmasi Serpihan Stasiun Luar Angkasa Jatuh ke Rumah Pria di Florida
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap