Duh Negara Maju Omdo Nih,Menkeu Tagih Laporan Realisasi Pendanaan US100 Miliar
![Duh Negara Maju Omdo Nih,Menkeu Tagih Laporan Realisasi Pendanaan US$100 Miliar](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2021/11/f164a6353496751ef06e1086313a89da.jpg)
MENTERI Keuangan Sri Mulyani menyerukan dorongan realisasi pendanaan iklim untuk negara berkembang dalam pertemuan Conference of the Parties (COP) 26 di Glasgow, Skotlandia.
"Indonesia memandang perlu adanya kejelasan atau transparansi sejauh mana komitmen pendanaan sebesar US$100 miliar oleh negara-negara maju telah direalisasikan," ujar Sri Mulyani dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Jumat (4/11).
Hal Ini untuk mengidentifikasi jumlah yang tersisa dan menyusun strategi untuk menutup kesenjangan, dengan mempertimbangkan kebutuhan negara-negara berkembang.
Bendahara Negara juga menyampaikan pentingnya pendanaan adaptasi secara signifikan, termasuk pendanaan berbasis hibah, mengingat banyak negara berkembang rentan menghadapi tantangan COVID-19, selain itu diharapkan agar negara berkembang dapat memperoleh mekanisme pendanaan yang mudah diakses, fleksibel, dan dengan prosedur yang sederhana.
Semua negara perlu meningkatkan upaya mereka untuk mencapai emisi nol bersih global pada tahun 2050, sehingga banyak negara akan memiliki berbagai perspektif dalam target emisi nol bersih dan tidak semua negara memiliki titik awal yang sama.
"Oleh karena itu, kita harus adil dan setara dalam menerjemahkan tujuan global menjadi target nasional. Sederhananya, negara maju harus
menentukan target yang lebih ambisius jauh sebelum tahun 2050, sementara negara berkembang bisa melakukan upaya terbaik dalam mengurangi emisi mereka," ucap Sri Mulyani.
COP adalah forum tingkat tinggi tahunan bagi 197 negara dan merupakan bagian dari Konvensi Kerangka Kerja PBB atas Perubahan Iklim untuk mengambil keputusan tertinggi dari United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) yang diresmikan tahun 1992.
Adapun prioritas utama pada pertemuan COP 26 adalah memastikan semua negara untuk berkomitmen mencapai emisi nol bersih (net zero emission/NZE) pada 2050, dengan pengurangan karbon yang lebih agresif dan cepat pada tahun 2030.
Menkeu Indonesia yang merupakan Co-Chair Koalisi Menteri Keuangan untuk Aksi Iklim bersama dengan Ketua Koalisi, Menteri Keuangan Finlandia, memegang peranan penting dalam Pertemuan Koalisi COP 26 untuk memfasilitasi diskusi dan tukar gagasan terkait upaya terbaik untuk mendukung percepatan implementasi Perjanjian Paris melalui pemanfaatan kebijakan ekonomi dan keuangan.
Oleh karena itu, dukungan dari Menteri Keuangan dan peningkatan kapasitas di Kementerian Keuangan dalam mencapai tujuan iklim sangat penting untuk memastikan adanya pendanaan, investasi, dan mitigasi risiko pengelolaan keuangan dalam penanganan perubahan iklim.(Ant/E-1)
Terkini Lainnya
8 Rekomendasi Dunia Usaha untuk Pengembangan Pasar Karbon Diterima OJK dari IBC
Pemerintah Tindak tegas Pelanggar Perdagangan Karbon demi Tata Kelola Hutan yang Baik
Climate Smart Agriculture Dijadikan Solusi Tekan Emisi Gas Rumah Kaca
Di Forum COP-28, Budy Sugandi Soroti Pentingnya Literasi Iklim di Sekolah
COP-28 Berakhir, Negara Maju Mangkir
Bappenas Dorong Pengintegrasian Karbon Biru dalam Kebijakan Perubahan Iklim
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap