Target Produksi Tahunan Toyota Direvisi karena Kekurangan Cip
![Target Produksi Tahunan Toyota Direvisi karena Kekurangan Cip](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/01/0c9c50542725040d8c371414d309d073.jpg)
PRODUSEN mobil terlaris dunia, Toyota, tidak lagi mengharapkan untuk memenuhi target produksi tahunannya. Pasalnya, operasinya terhambat oleh krisis cip global.
Kekurangan mikrocip di seluruh dunia--komponen penting dari mobil modern--telah memaksa banyak pembuat mobil termasuk Toyota untuk memperlambat atau menghentikan sementara produksi. Pada September, raksasa Jepang menurunkan jumlah kendaraan yang diharapkan untuk dibuat pada 2021 hingga Maret 2022 menjadi sembilan juta atau turun dari 9,3 juta.
Namun pada Selasa (18/1), perusahaan mengatakan pemotongan baru untuk produksi pabrik bumper yang direncanakan bulan depan sehingga tidak mungkin untuk memenuhi target. "Permintaan saat ini sangat kuat. Karenanya, kami menargetkan rencana produksi Februari yang tinggi," kata Toyota dalam suatu pernyataan, Selasa.
Hanya, karena dampak dari permintaan semikonduktor yang terus berlanjut di semua industri, perusahaan mengatakan telah mengurangi target produksi global untuk Februari menjadi sekitar 700.000 unit, sekitar 150.000 lebih sedikit dari sebelumnya. "Sebagai hasil dari revisi, perkiraan produksi setahun penuh untuk tahun fiskal diharapkan lebih rendah dari perkiraan sebelumnya sembilan juta unit," katanya.
Target bulan depan masih lebih tinggi dari 668.000 unit yang dibuat Toyota pada Februari 2021. Ini karena perusahaan berjuang untuk menebus kehilangan produksi karena kekurangan semikonduktor dan gangguan pandemi pada rantai pasokan di Asia Tenggara.
Baca juga: Harga Minyak Mentah Sentuh Level Tertinggi dalam Tujuh Tahun
Targetnya itu hanya berlaku bagi kendaraan Toyota dan Lexus, bukan merek Daihatsu dan Hino grup otomotif lain. Toyota mengatakan akan menghentikan operasi selama beberapa hari bulan depan di 11 jalur produksi di delapan dari 14 pabriknya di Jepang. Perusahaan menyatakan permintaan maaf yang tulus kepada pelanggan dan pemasok atas berbagai ketidaknyamanan yang disebabkan oleh penyesuaian ini. (AFP/OL-14)
Terkini Lainnya
Reethau Group Teken PJBG dengan KKKS (Pertamina EP) dalam Forum Gas Bumi untuk Dukung Kemandirian Energi Nasional
Insentif PPNDTP Dorong Penjualan Properti, Ciputra Group Percepat Serah Terima Unit
Pelemahan Rupiah Rugikan Dunia Usaha
Mahasiswa UGM Ciptakan Aplikasi GO-Farm Siapkan Daging Ayam Bebas Kontaminasi
BRI Kembali Dinobatkan sebagai Perusahaan Terbesar di Indonesia dalam Daftar Forbes Global 2000 Tahun 2024
Siemens Healthineers dan Hermina Hospital Bermitra untuk Hadirkan Layanan Kesehatan Berkualitas
AS akan Hibahkan Micron US$6,1 Miliar untuk Bangun Pabrik Cip
Apple Bakal Rombak Jajaran Mac, Gunakan Chip M4 dan Fokus AI
Nvidia Catat Laba US$12,3 Miliar Kuartalan Berkat Permintaan Chip AI
Laptop Axioo Jajaran Hype Terbaru Dilepas Mulai Rp2,5 Juta
Samsung Laporkan Laba Operasionalnya Turun Tajam
Laba Perusahaan Teknologi Belanda ASML Melonjak pada 2023
Setelah Menang Presiden, Pezeshkian Kini Menghadapi Jalan Terjal
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap