visitaaponce.com

Laba Perusahaan Teknologi Belanda ASML Melonjak pada 2023

Laba Perusahaan Teknologi Belanda ASML Melonjak pada 2023
Logo ASML.(Dokpri.)

RAKSASA teknologi Belanda, ASML, yang memasok mesin pembuat cip ke industri semikonduktor, pada Rabu (24/1), melaporkan peningkatan laba bersih tahunan meskipun terjadi perselisihan perdagangan teknologi tinggi antara Tiongkok dan Barat.

Laba bersih mencapai 7,8 miliar euro (US$8,5 miliar) pada 2023, kata perusahaan itu dalam pernyataan hasil tahunannya, dibandingkan dengan 5,6 miliar euro pada tahun sebelumnya.

"Industri semikonduktor terus bekerja melalui siklus terbawah," kata CEO Peter Wennink dalam suatu pernyataan. "Meskipun pelanggan kami masih belum yakin dengan bentuk pemulihan pasar semikonduktor tahun ini, ada beberapa tanda positif," tambahnya.

Baca juga: Sam Altman kembali sebagai CEO OpenAI setelah Dipecat

ASML ialah salah satu produsen peralatan terkemuka di dunia yang membuat cip semikonduktor canggih yang memberi daya pada segala hal mulai dari ponsel hingga mobil.

Namun industri semikonduktor telah menjadi medan pertempuran geopolitik, karena negara-negara Barat berupaya membatasi akses Tiongkok karena khawatir cip tersebut dapat digunakan untuk persenjataan canggih

ASML mengumumkan awal bulan ini bahwa mereka telah diblokir untuk mengekspor sejumlah kecil mesin canggihnya ke Tiongkok, di tengah laporan tekanan AS terhadap pemerintah Belanda

Baca juga: Pendapatan Nvidia Meroket karena Permintaan Cip yang Kuat

Pada saat itu, Beijing mengecam sesuatu yang mereka sebut sebagai perilaku intimidasi yang dilakukan Washington. Tindakan tersebut dinilainya sangat melanggar peraturan perdagangan internasional. Tiongkok menggambarkan pembatasan ekspor sebagai terorisme teknologi.

Di tengah ketegangan perdagangan dengan Tiongkok, ada juga kekhawatiran bahwa Beijing akan menerapkan kontrol ekspornya sendiri terhadap galium dan germanium--dua logam jarang yang penting untuk pembuatan semikonduktor.

ASML telah mengabaikan dampak finansial dari hambatan geopolitik. Para pejabat tinggi mengatakan bahwa perusahaan tersebut berada pada posisi yang tepat untuk menghadapi badai tersebut.

Perusahaan memperkirakan penjualan akan datar pada tahun ini, yang disebut sebagai tahun transisi, sebelum mencatatkan pertumbuhan signifikan pada 2025. Penjualan bersih pada 2023 mencapai 27,6 miliar euro atau naik dari 21,1 miliar euro pada 2022. (AFP/Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat