visitaaponce.com

AS akan Hibahkan Micron US6,1 Miliar untuk Bangun Pabrik Cip

AS akan Hibahkan Micron US$6,1 Miliar untuk Bangun Pabrik Cip
Ilustrasi.(AFP)

MICRON akan menerima hibah hingga US$6,1 miliar dari pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk membantu membangun pabrik semikonduktor di New York dan Idaho. Gedung Putih mengatakan itu pada Kamis (25/4).

Penghargaan tersebut, yang akan diumumkan oleh Presiden Joe Biden saat ia melakukan perjalanan ke Syracuse, New York, ialah yang terbaru dari serangkaian upaya Washington untuk mengembalikan produksi semikonduktor ke negaranya.

Amerika Serikat telah berupaya memastikan keunggulannya dalam industri cip, terutama terkait dengan pengembangan kecerdasan buatan, baik atas dasar keamanan nasional maupun dalam menghadapi persaingan dengan Tiongkok.

Baca juga : Intel Investasikan US$25 Miliar untuk Pabrik Baru Israel

Investasi ini akan membantu Micron, "Membawa kembali manufaktur cip memori terdepan ke Amerika Serikat untuk pertama kali dalam 20 tahun," kata Chuck Schumer dari New York, pemimpin mayoritas Senat, kepada wartawan.

Pendanaan langsung sebesar US$6,1 miliar berasal dari Chips dan Science Act, paket utama pendanaan dan insentif pajak yang disahkan oleh Kongres pada 2022 untuk meningkatkan penelitian dan produksi semikonduktor AS.

Gedung Putih mengatakan dana tersebut akan digunakan untuk mendukung pembangunan dua fasilitas di Clay, New York, dan satu di Boise, Idaho, tempat Micron berkantor pusat.

Baca juga : Raksasa Cip Micron Benamkan US$600 Juta di Pabrik Tiongkok

Departemen Perdagangan AS juga akan menyediakan pinjaman yang diusulkan hingga US$7,5 miliar berdasarkan kesepakatan awal.

Micron akan berinvestasi hingga US$125 miliar di kedua negara bagian selama dua dekade mendatang, "Untuk membangun ekosistem manufaktur memori terdepan," menurut Gedung Putih.

Total investasi pembuat cip AS ini akan menciptakan lebih dari 70.000 lapangan kerja, termasuk 20.000 peran langsung di bidang konstruksi dan manufaktur.

Baca juga : Pendapatan Nvidia Meroket karena Permintaan Cip yang Kuat

Guncangan rantai pasokan 

Sementara semikonduktor ditemukan di Amerika Serikat, Gedung Putih mencatat bahwa negara tersebut hanya memproduksi sekitar 10% cip dunia saat ini dan, "Tidak ada yang paling maju."

CEO Micron Sanjay Mehrotra menyebut langkah tersebut sebagai momen bersejarah bagi manufaktur semikonduktor AS. Investasinya di AS akan, "Menciptakan banyak lapangan kerja di bidang teknologi tinggi."

"Cip memori terdepan ialah landasan bagi semua teknologi canggih,” kata Menteri Perdagangan Gina Raimondo. Dia menambahkan bahwa mengembalikan pengembangan dan produksi teknologi semikonduktor memori canggih ke negara tersebut, "Penting untuk menjaga kepemimpinan kita dalam kecerdasan buatan dan melindungi keamanan ekonomi dan nasional kita."

Baca juga : IPO, Saham Pembuat Cip Arm Melonjak 20% pada Hari Pertama

Cip diperlukan untuk menggerakkan segala sesuatu mulai dari ponsel pintar hingga jet tempur dan semakin banyak diminati oleh para pembuat mobil, terutama kendaraan listrik.

Namun industri cip global hanya didominasi oleh beberapa perusahaan, termasuk TSMC di Taiwan dan Nvidia yang berbasis di California.

Amerika Serikat bergantung pada Asia untuk produksi cip, sehingga rentan terhadap guncangan rantai pasokan, seperti selama pandemi covid-19 atau ketika terjadi krisis geopolitik yang besar.

"Kita sudah melihat kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) merevolusi dunia kita dan tumbuh dengan kecepatan yang belum pernah terjadi," kata Schumer.

"Kami tidak bisa, tidak bisa membuat cip ini dibuat di luar negeri, terutama oleh pesaing seperti Tiongkok. Kami tidak bisa menjadikan mereka satu-satunya pemasok," tambahnya.

Selain hibah kepada Micron, Biden juga diperkirakan mengumumkan empat pusat tenaga kerja baru di wilayah bagian utara New York, negara bagian Michigan, serta kota Philadelphia, dan Milwaukee.

Menurut pejabat senior pemerintah, pusat-pusat tersebut menjadi cara untuk memacu lebih banyak komitmen dari pemberi kerja dan lembaga pendidikan. (AFP/Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat