visitaaponce.com

Investasi bakal Capai Target, Ekonomi Diyakini Tumbuh 4

Investasi bakal Capai Target, Ekonomi Diyakini Tumbuh 4%
Proyek hilirisasi batu bara menjadi Dimetil Eter (DME) di Kawasan Industri Tanjung Enim, Tanjung Lalang, Tanjung Agung, Muara Enim, Sumsel.(ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

MENTERI Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia memperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh di kisaran 3,75% hingga 4%. Hal itu dipicu oleh perbaikan penanganan pandemi covid-19 dan pemulihan ekonomi yang diikuti oleh tren positif dari investasi.

"Analisa saya, berdasarkan data, pertumbuhan ekonomi kita akan tumbuh di kisaran 4,8%-5% pada triwulan IV 2021. Kalau ini terjadi, maka kumulatif pertumbuhan kita bisa mencapai 3,75%-4% itu menujukkan bahwa meski Indonesia krisis (akibat pandemi) kita masih jalan," ujarnya dalam Indonesia Economic Outlook 2022 bertema Momentum Presidensi G20 untuk Akselerasi Pemulihan Ekonomi yang diselenggarakan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi), Selasa (25/1).

Bahlil bilang, salah satu pendorong optimisme itu ialah kinerja investasi di Tanah Air. Bahkan, target investasi 2021 yang dipatok sebesar Rp900 triliun bakal tercapai. Pasalnya, berdasarkan hitungan pemerintah ekonomi dapat bertumbuh hingga 4% bila target investasi tersebut berhasil terpenuhi.

"Waktu itu Bapak Presiden meminta (target investasi) naik menjadi Rp900 triliun sebagai prasyarat agar ekonomi tumbuh di atas 4%. Sedangkan sampai triwulann III 2021, investasi kita sudah 73%-74%. Saya yakin di triwulan IV target investasi itu tercapai," ujarnya.

Baca juga: Harga Komoditas Naik, Ekonom : Jangan Bangga Surplus Ekspor

Tak hanya dari pemenuhan target, pertumbuhan investasi di Indonesia juga disebut mengalami perubahan yang positif. Sebab, terjadi pemerataan wilayah investasi. Pulau Jawa, kata Bahlil, tak lagi mendominasi minat penanam modal.

Selain itu, dalam beberapa waktu terakhir tren investasi tak lago didominasi oleh penanam modal asing, melainkan dibanjiri oleh investor dalam negeri. "Yang menarik adalah investasi luar Jawa sudah meningkat, lebih besar. PMDN dan PMA itu berimbang, jadi tidak benar juga kalau investasi itu hanya diperuntukkan bagi asing," tutur Bahlil.

Dia yang pernah menjadi Ketua Umum Hipmi periode 2015-2019 itu mengatakan, masuknya investasi ke Indonesia juga dapat mendorong peningkatan konsumsi rumah tangga. Melalui investasi, lapangan kerja baru tercipta dan masyarakat bakal memiliki pendapatan.

Dus, derasnya investasi yang masuk akan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi. Karena konsumsi rumah tangga masih menjadi kontributor utama dari pertumbuhan ekonomi nasional. "Karena itu kami mendorong investasi berkualitas, agar ada pendapatan masyarakat, dan peningkatan pendapatan per kapita dari US$4 ribu menjadi US$12 ribu untuk menjadi negara maju," pungkas Bahlil. (OL-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat