Masyarakat Pertanian Organik Indonesia Ingatkan Perlunya Inovasi Pertanian
BENCANA dalam berbagai bentuk, telah menjadi bagian kesajarahan umat manusia. Pandemi covid-19 telah memporak porandakan tatanan kehidupan di seluruh dunia termasuk di Indonesia.
Menyebabkan hancurnya perekonomian dunia yang berimplikasi pada kehilangan banyak pekerjaan pada banyak orang.
Pandemi ini telah menimbulkan efek bola salju pada masyarakat yang menyebabkan goyahnya kemandirian pangan.
Baca juga : Kurangi Penggunaan Pupuk Kimia, Kementan Perkenalkan Inovasi Teknik Biosaka
Sementara itu, penurunan kualitas lahan sawah terutama karena kerusakan fisik dan kimiawi lahan serta penurunan keragaman hayati memunculkan kekhawatiran akan terjadinya ketidakberlanjutan produksi pertanian akibat penerapan revolusi hijau yang menggunakan bahan-bahan kimiawi untuk pemupukan dan pemberantasan hama dan penyakit tanaman secara masif.
Wakil ketua umum Masyarakat Pertanian Organik Indonesia (Maporina),Dr. Alizum Mashar mengatakan hal itu dalam pernyataan tertulis kepada media, Sabtu (5/3).
"Inovasi teknologi budi daya pertanian khususnya padi sawah sebagai upaya peningkatan produktivitas lahan melalui sistem pertanian berkelanjutan telah banyak ditemukan dan diterapkan diperbagai daerah baik oleh lembaga pemerintah maupun non pemerintah," kata Alizum.
Baca juga : Kementan Tingkatkan Produksi Lewat Budi Daya Padi Ramah Lingkungan
Menurut Alizum, bertani dengan sistem organik dan atau pertanian ramah lingkungan merupakan salah satu cara bertani di samping bertujuan untuk dapat menghasilkan produk yang tinggi dan berkualitas.
Selain itu, sistem pertaninan organik mempu menjaga konservasi dan memberdayakan sumber daya alam tanah yang subur, air yang tidak bercampur dengan polutan kimiawi dan keanekaragaman hayati yang tinggi.
"Suatu sistem produksi pertanian yang berazaskan daur ulang secara hayati," tegasnya.
Baca juga : Tingkatkan Produktivitas Padi dengan Eco-Enzyme
Alizum menjelaskan bahwa hasil dari penelitian, lebih dari 70 % lahan sawah di Indonesia berada berada dalam kondisi yang tidak sehat.
"Kunci utama dalam penyehatan lahan adalah penambahan bahan organik, baik berupa kompos dan ataupun pupuk kandang shg kandungan bhn organik tanah berada pada kisaran antara 3%-5% disertai pengelolaan lahan yang baik," papar Alizum.
Lebih jauh Alizum mengatakan, dengan pertanian sistem organik bisa diharapkan mencapaitiga tujuan yaitu berkelanjutan dibidang ekonomi, bidang ekologi dan sosial dengan cara menerapkan empat prinsip pertanin.
Baca juga : Replikasi CSA, Pemkab Bone Dorong Petani Gunakan Pupuk Organik
Empat prinsip pertanian meiiputi prinsip kesehatan, prinsip ekologi, prinsip keadilan dan prinsip kepedulian.
"Untuk itu perlu dilakukan berbagai upaya dalam satu gerak langkah yang terpadu, terarah dan saling menunjang satu sama lain dengan harapan akhirnya Indobesia mampu menjadi produsen pertanian ranah lingkungan dunia," jelasnya.
Perlu diinformasikan bahwa pada besok atau Minggu (6/3) akan dilakukan kegiatan panen padi varietas Trisakti dengan teknologi pupuk microba google yang diyakini produktivitas per hektarenya berada di atas kisaran produksi rata-rata bertani konvensional di Indonesia. (RO/OL-09)
Terkini Lainnya
Belum Ada Kebijakan Tepat untuk Dorong Sektor Pertanian
Kolaborasi dengan UGM, Kementan Salurkan Bantuan Benih Padi Varietas Gamagora 7
Mentan RI dan Vietnam Sepakat Kerja Sama Teknologi Lahan Rawa
Berkat Sikapi El Nino, Petani Semangka di Aceh Riang Gembira
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman Targetkan 2 Juta Ton Padi Jawa Timur
Dukungan Nyata Kementan, Petani Desa Marga Mulya Berhasil Panen Raya
Kementan Dorong Pertanian Ramah Lingkungan Melalui UPPO-Biogas
Tingkatkan Produktivitas Padi dengan Eco-Enzyme
Kembangkan Pertanian, Penjabat Bupati Klungkung Bagikan Pupuk Organik Gratis
Lebih Hemat, Para Petani Mulai Beralih Gunakan Pupuk Organik
Kurangi Penggunaan Pupuk Kimia, Kementan Perkenalkan Inovasi Teknik Biosaka
Masuk Musim Kemarau, KLHK Ancam Sanksi Tegas Bagi Pencemar Udara di Jabodetabek
Sako Pramuka Ma’arif NU: Integrasi Kepanduan dengan Nilai Nasionalisme dan Keagamaan
Jalan Terang Keadilan Restoratif
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Dari Kebangkitan Menuju Keadilan: Membangun Kesetaraan di Rumah Tangga
Kesehatan Mental Remaja Isu Terpinggirkan
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Gerakan Green Movement Sabuk Hijau Nusantara Tanam 10 Ribu Pohon di IKN
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap