visitaaponce.com

Tingkatkan Produktivitas Padi dengan Eco-Enzyme

Tingkatkan Produktivitas Padi dengan Eco-Enzyme
Pelatihan Bertani on Cloud (BOC) volume 255 secara online yang diselenggarakan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang.(HO)

KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) terus berupaya meningkatkan produksi dan produktivitas komoditas pangan strategis diantaranya padi agar dapat memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri. Upaya yang sedang dilakukan antara lain peningkatan indeks pertanaman (IP), penggunaan varietas unggul baru (VUB) padi yang adaptif, penggunaan alat mesin pertanian, serta penerapan pertanian ramah lingkungan melalui eco-enzyme.

Untuk mendukung hal tersebut, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, menggelar pelatihan Bertani on Cloud (BOC) volume 255 secara online dengan tema 'Eco-enzyme, Pengungkit Produksi Padi, Jumat (8/3). Kegiatan tersebtu berlokasi di area Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Al-Mukhlis di Desa Kiangroke Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Kegiatan ini diikuti 1.477 peserta melalui aplikasi zoom dan live streaming youtube BBPP Lembang.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan, melalui kegiatan BOC ini, petani dan seluruh stakeholder pertanian diajak untuk menerapkan pertanian organik. Mulai dari penggunaan pupuk, pembenah tanah, pestisida nabati dan eco-enzyme yang kaya akan unsur hara makro dan mikro.

Baca juga : Petani CSA Demak Sosialisasi Pupuk Organik dari Urine Kelinci 

"Pertanian organik mampu menyehatkan tanaman dan menjadi penyelamat pertanian kita. Bisa dikombinasi dengan pupuk kimia atau pestisida kimia namun jangan berlebihan dan sesuai dosis," kata Dedi.

Ia juga mengapresiasi kolaborasi antara BBPP Lembang dengan P4S Al-Mukhlis untuk mengenalkan eco-enzyme. "P4S Al-Mukhlis menjadi pelopor untuk menyehatkan tanah, pangan yang sehat, pelopor menghasilkan bangsa yang sehat, kuat dan hebat," jelasnya.

Di sisi lain, Ketua P4S Al-Mukhlis, H. A. Nono S menjelaskan, pihaknya telah melakukan pelatihan dan permagangan sejak 2004 sedangkan kegiatan agribisnis padi sejak dulu dilakukan. Disebutkan, P4S Al-Mukhlis mengelola persawahan seluas 40 hektare, terdiri dari padi organik seluas 5 hektare, padi semi organik 5 hektare dan padi konvensional 30 hektare.

Baca juga : UPLAND Project Kementan Terapkan Program UPPO-Biogas

"P4S Al-Mukhlis juga sudah bergerak di sektor hilir dengan menjual padi tidak hanya dalam bentuk gabah atau beras. Kami juga mengelola Rumah Makan Riung Panyaungan," ujarnya.

Dikatakan Nono, dalam dua tahun terakhir, limbah rumah makan berupa sisa buah-buahan dan sayuran, diolah menjadi eco-enzyme yang diaplikasikan ke tanaman padi. "Terbukti manfaatnya dapat menyehatkan tanah dan meningkatkan produktivitas tanaman padi," ungkap Nono.

"Membuat eco-enzyme sangat mudah. Cukup dengan mencampurkan limbah dapur kulit buah-buahan dan sayuran yang masih segar, dengan molase dan air," imbuh Sekretaris P4S Al-Mukhlis, Dadang Sulaeman. (RO/R-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat