visitaaponce.com

Kembangkan Pertanian, Penjabat Bupati Klungkung Bagikan Pupuk Organik Gratis

Kembangkan Pertanian, Penjabat Bupati Klungkung Bagikan Pupuk Organik Gratis
Penjabat Bupati Klungkung I Nyoman Jendrika (Ketiga kanan) menebar pupuk organik.(Dok.Pemkab Klungkung)

GUNA mendorong perkembangan sektor pertanian, Penjabat Bupati Klungkung I Nyoman Jendrika membagikan pupuk organik gratis ke beberapa desa di kecamatan Klungkung. Pupuk organik tersebut merupakan hasil produksi dari TOSS (Tempat Olah Sampah Setempat).

"Ini jadi salah satu bentuk komitmen kami dalam mendukung dan mewujudkan pertanian organik. Pembagian pupuk ini sekaligus langkah untuk mengantisipasi kelangkaan pupuk subsidi kimia. Hari ini kami menebarkan pupuk di lahan subak, semoga hasil pertaniannya lebih subur,” tutur Pj Bupati Klungkung I Nyoman Jendrika, Selasa (6/2).

Pembagian pupuk organik itu dilaksanakan di Desa Selisihan Kawan sebanyak 40 ton dan Desa Gembalan sebanyak 10 ton. Pupuk organik dibuat menggunakan metode Osaki Jepang. Pupuk organik metode Osaki ini telah diuji coba untuk tanaman padi, jagung, kedelai, bawang, dan cabai. Hasilnya mampu meningkatkan hasil produksi. Dengan begitu diharapkan pertanian organik bisa terus berkembang dan secara berkelanjutan.

Baca juga : Kebakaran TPA Sente Klungkung Bali, 35 % Titik Api Sudah Berhasil Dipadamkan

"Kita di Kabupaten Klungkung sangat mendukung program dari Pemerintah Provinsi Bali untuk membuat pertanian organik. Mudah-mudahan nanti dengan pertanian organik ini tanah menjadi sehat dan kita juga akan semakin menjadi sehat. Lagipula setelah saya mencermati pertumbuhan padi dengan menggunakan pupuk organik, pada penanaman  dari segi fisik hampir sama dengan pertumbuhan padi menggunakan pupuk kimia", papar I Nyoman Jendrika

Berdasarkan data dari Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kabupaten Klungkung, pupuk Osaki bisa meningkatkan hasil panen. Pada uji coba 2021, hasil panen tanaman kedelai yang menggunakan pupuk osaki dapat menghasilkan 2,4 ton kedelai per hektare. Sedangkan menggunakan pupuk kimia hasilnya sekitar 1,3 ton per hektare

"Pupuk Osaki merupakan inovasi Pondok Kompos Osaki Klungkung (Pokok). Inovasi ini menjadi salah satu upaya Klungkung dalam mengolah sampah organik menjadi bernilai ekonomis. Total blok pembuatan kompos di TOSS Center sebanyak 24 unit. Adapun estimasi penampungan fermentasi sampah organik sebanyak 15 ton setiap bloknya. Jadi ada 540 ton kapasitas sampah yang bisa diubah menjadi pupuk osaki", ujar I Nyoman Jendrika.

Baca juga : Ada 18 Titik di Bali Berpotensi Banjir Bandang

Petani di Klungkung sebenarnya sangat ingin memanfaatkan pupuk organik. Hanya saja jumlah pupuk organik yang dibutuhkan untuk satu hektare lahan jauh lebih besar dibandingkan dengan menggunakan pupuk kimia. Sehingga biaya operasional pupuk organik lebih tinggi dibandingkan dengan pupuk kimia. Kalau diberikan secara gratis, tentunya petani tertarik menggunakan pupuk organik.

"Jika permintaan pupuk kompos meningkat, maka pemerintah akan mengupayakan peningkatan produksi kompos dengan menambahkan alat dan petugas sehingga nantinya hasil produksi bisa mencukupi permintaan petani. Pemberian pupuk organik secara gratis akan terus kita lakukan, kegiatan ini untuk mendukung penuh Program Pemerintah Provinsi Bali dalam mewujudkan pertanian organik. Silahkan manfaatkan semua bantuan ini dengan baik untuk peningkatan produksi yang nantinya akan berujung pada kesejahteraan petani," ungkap Jendrika.

Ketua paguyuban petani Desa Selisihan Kawan, Ketut Sarjiman bererima kasih kepada Pemkab Klungkung atas bantuan pupuk organik tersebut. “Kami menyambut baik pemberian pupuk organik gratis di saat kelangkaan pupuk kimia. Kami mengharapkan seterusnya mendapat perhatian dari pemerintah.” (RS/N-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Maulana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat