visitaaponce.com

Ada 18 Titik di Bali Berpotensi Banjir Bandang

Ada 18 Titik di Bali Berpotensi Banjir Bandang
Siswa menyeberangi sungai pascabanjir bandang di Dusun Sekar Kejula Kelod, Desa Yehembang Kauh, Jembrana, Bali, Oktober 2022.(Antara/Nyoman Hendra Wibowo.)

ADA 18 titik wilayah di Bali yang masuk pemetaan potensi banjir bandang. Ke-18 titik tersebut tersebar di 7 titik dalam Kabupaten Karangasem, 6 titik dalam Kabupaten Buleleng, 3 titik dalam Kabupaten Tabanan, dan 2 titik dalam Kabupaten Klungkung.

Dalam keterangan tertulis dari Badan Geologi, Pusat Vulkanologi, dan Mitigasi Bencana Geologi, menyebutkan, potensi banjir bandang/aliran bahan rombakan itu lantaran didasari ada potensi gerakan tanah di wilayah yang bersangkutan mulai dari tingkatan menengah sampai tinggi. Atas dasar tersebut, Kepala Badan Geologi, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Hendra Gunawan bersurat kepada Gubernur/Pj Gubernur Bali perihal Peta Prakiraan Gerakan Tanah di Bali untuk periode Desember 2023. 

Peta ini dapat dirujuk sebagai peringatan dini bagi pemerintah daerah maupun masyarakat untuk mengantisipasi potensi gerakan tanah pada saat curah hujan di atas normal. "(Surat ini) dalam rangka upaya mitigasi risiko gerakan tanah dan membangun kesiapsiagaan pemerintah daerah dan masyarakat untuk menghadapi ancaman gerakan tanah/tanah longsor," demikian isi surat bertanggal 18 November 2023.

Baca juga: Gunung Marapi di Sumbar Meletus

Selain dipetakan 18 titik rawan potensi banjir bandang, jumlah titik potensi gerakan tanah mulai level menengah sampai tinggi jauh lebih banyak, yakni tersebar di 53 lokasi/kecamatan di 8 kabupaten di Bali. Jauh sebelumnya, masing-masing BPBD kabupaten/kota di Bali juga sudah melakukan pemetaan dan sekaligus mitigasi dari risiko dampak tanah longsor tersebut. 

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Karangasem Ida Bagus Ketut Arimbawa, misalnya, bahkan mengimbau warganya untuk mengungsi sementara ke rumah kerabat yang lebih aman untuk warga tinggal di lokasi yang dinilai rawan longsor jika terjadi hujan lebat. Pasalnya ada permukiman warga yang dasar rumahnya hasil dari memotong bukit.

Baca juga: BMKG Ingatkan Potensi Bencana Hidrometeorologi Ancam Jateng

"Nah potongan bukit yang di bagian atasnya ini yang sangat rawan longsor jika terjadi hujan lebat. Untuk itu kami imbau untuk mengungsi sementara saat terjadi hujan lebat demi keselamatan," ujarnya. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat