visitaaponce.com

BMKG Ingatkan Potensi Bencana Hidrometeorologi Ancam Jateng

BMKG Ingatkan Potensi Bencana Hidrometeorologi Ancam Jateng
Longsor menutup Jalan Dewi Sartika, Gunungpati, Kota Semarang pada Jumat (1/12) petang(MI/Akhmad Safuan)

POTENSI banjir dan longsor di Kota Semarang, Jawa Tengah masih tinggi. Bahkan, Badan Meteologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperingat cuaca ekstrem berpotensi besar terjadi akibat dipengaruhi fenomena El Nino. Karenanya, warga diminta waspada.

Cuaca tidak baik-baik saja masih menjadi ancaman serius di berbagai daerah di Jawa Tengah. Cuaca pagi cerah berawan tiba-tiba menjadi mendung dan hujan dengan intensitas ringan-lebat turun hingga malam hari serta bencana hidrometeorologi secara bergelombang datang.

Prakirawan Stasiun Meteorologi BMKG Ahmad Yani Semarang, Harits Syahid Hakim, mengatakan hujan dengan intensitas ringan-sedang diperkirakan akan terjadi di Kebumen, Purworejo, Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Solo, Tegal, Cilacap, Wonogiri, Sragen,Pemalang, Brebes, dan Pekalongan.

Baca juga: Jumlah Penderita TBC di Kudus dan Pati Capai Lebih dari 2 Ribu Orang

Sedangkan hujan lebat, ungkap Harits, berpotensi terjadi di Purwokerto, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Mungkid, Karanganyar, Purwodadi, Blora, Rembang, Pati, Kudus, Jepara, Demak, Ungaran, Temanggung, Kendal, Batang, Kajen, Slawi, Magelang, Salatiga, Semarang, Bumiayu, Majenang, dan Ambarawa.

Dampak cuaca dengan intensitas hujan ringan-lebat ini, kata Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Ahmad Yani Semarang Giyarto, juga berpotensi menyebabkan Kota Semarang terancam banjir. 

"Harus hati-hati pada pagi-siang panas dan malamnya berpotensi cuaca ekstrem mengakibatkan angin kencang, banjir dan longsor," kata Giyarto.

Baca juga: Pertamina Beri Sanksi SPBU di Jateng-DIY tidak Patuhi Aturan Penyaluran BBM Bersubsidi

Kondisi cuaca seperti ini, lanjut Giyarto, yakni  musim hujan telah dimulai sejak akhir November lalu sedikit banyak dipengaruhi fenomena El Nino yang terjadi saat musim panas kemarin, sehingga hujan tidak turun setiap hari sehingga potensi cuaca ekstrem justru lebih besar.

Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, secara terpisah, mengatakan masih seringnya terjadi bencana banjir di Semarang terutama di kawasan Kaligawe dan Genuk menjadi perhatian serius, sehingga Pemerintah Kota Semarang mengajukan permohonan penambahan kapasitas pompa di Rumah Pompa Sungai Tenggang dan Sringin.

"Kemarin, kami telah mengajukan kepada Pak Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk penambahan pompa air sebagai upaya penanggulangan banjir di dua kawasan ini," ujar Hevearita.

Selain itu, sebagai langkah preventif, lanjut Hevearita, koordinatif, monitoring dan evaluasi serta pelaksanaan di lapangan, dilakukan bersama pihak terkait, di antaranya Dinas Pekerjaan Umum (DPU), BPBD, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) dan Kementerian PUPR. (Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat