visitaaponce.com

Andalkan Jaringan Internasional, BNI Dukung Diaspora Berkembang

Andalkan Jaringan Internasional, BNI Dukung Diaspora Berkembang 
Direktur Treasury dan International BNI Henry Panjaitan(Antara)

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI (kode saham: BBNI) berkomitmen untuk terus mendukung pemerintah dalam mengeksplorasi setiap peluang untuk bisnis perdagangan internasional. Sebagai mitra perbankan global, BNI menetapkan 5 target segmen untuk bisnis internasionalnya, salah satunya adalah Diaspora. 

Direktur Treasury dan International BNI Henry Panjaitan mengatakan selain Diaspora, segmen lain yang menjadi target BNI untuk bisnis internasional adalah UMKM, Komersil, Korporasi & anak perusahaan Indonesia, Multi National Company global & regional, serta Financial Institution & Investor. “BNI melalui jaringan international di luar negeri melakukan upaya-upaya strategis agar koneksi perdagangan international dapat terwujud melalui penyediaan produk-produk dan layanan baik banking maupun beyond banking,” kata Henry. 

Dia melanjutkan melalui produk dan layanan tersebut, BNI akan membawa nasabahnya go global, baik mengajak perusahaan-perusahaan Indonesia untuk ekspansi ke luar negeri atau pun untuk mengekspor lebih banyak produk Indonesia. 

Baca Juga: Pertumbuhan KPR BNI Meningkat Dua Kali Lipat Dalam Dua Bulan Pertama 2022

Adapun, sepanjang 2021 BNI telah menyalurkan kredit sebesar Rp2,49 triliun melalui program Xpora. BNI terus berupaya mendorong perusahaan-perusahaan dan UMKM untuk menjual produk yang mereka miliki ke luar negeri. Adapun Xpora sendiri merupakan akronim dari Export dan Diaspora. 

Henry menyampaikan melalui Xpora, BNI akan membantu UMKM dan eksportir untuk memperluas pasar di luar negeri. Keberadaan kantor cabang luar negeri BNI dioptimalkan untuk mencari buyer terutama dari diaspora Indonesia yang ada di negara masing-masing. 

Kemudian BNI secara reguler pertemukan antara eksportir dan importir tersebut melalui suatu business matching. Tentunya keberadaan BNI akan menambah keyakinan kedua belah pihak untuk merealisasikan transaksinya. 

“Khusus di Hong Kong, model bisnis ini sudah berjalan dengan cukup baik, dan sudah banyak deal-deal yang terjadi antara debitur di KCLN Hong Kong selaku importir yang membeli produk dari nasabah binaan BNI di dalam negeri,” jelas Henry.

Sementara itu, Konsul Bidang Ekonomi KJRI Hongkong Slamet Noegroho mengatakan dalam situasi global saat ini, terutama kondisi pandemi Covid-19 dan geopolitik yang memanas, berpotensi memengaruhi arus perdagangan dunia. Namun, khusus untuk Indonesia pada 2020-2021, situasi global tersebut tidak terlalu memengaruhi perdagangan bilateral Indonesia dengan dunia internasional. 

“Bahkan pada tahun lalu, 2021, Indonesia mencatat surplus perdagangan tertinggi sejak 2006 yaitu US$35,34 miliar. Sementara total ekspor kita US$231,5 miliar tumbuh 41,88% dari tahun 2020. Untuk Indonesia dan Hong Kong, tercatat total perdagangan tahun 2021 mencapai HK$40,02 miliar atau naik 25% dibandingkan tahun 2020 senilai HK$31,88 miliar. Untuk investasi, Hong Kong bahkan menduduki posisi terbesar kedua investasi asing di Indonesia senilai US$4,6 miliar atau naik 30,4% dari tahun 2020.” kata Slamet. (RO/OL-10)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat