visitaaponce.com

IMF Utang Tinggi Dapat Perlambat Pemulihan Negara

IMF: Utang Tinggi Dapat Perlambat Pemulihan Negara
Logo IMF di Washington DC, AS.(AFP/Olivier Douliery.)

UTANG yang terakumulasi oleh bisnis dan individu di seluruh dunia dapat memperlambat pemulihan ekonomi dari krisis pandemi. IMF memperingatkan itu pada Senin (18/3).

Pemerintah mengambil langkah-langkah luar biasa untuk mendukung ekonomi mereka ketika covid-19 menyebar dua tahun lalu, termasuk meluncurkan penangguhan pembayaran utang atau menawarkan pinjaman skala besar. Namun program-program ini menghasilkan tingkat utang yang lebih tinggi untuk beberapa sektor, termasuk yang paling terganggu oleh virus, seperti pariwisata dan restoran, serta rumah tangga berpenghasilan rendah.

Dalam bab dari World Economic Outlook, IMF mengatakan beban utang dapat menahan pertumbuhan di negara maju sebesar 0,9% dan di pasar negara berkembang sebesar 1,3% selama tiga tahun ke depan. "Rumah tangga yang dibatasi secara finansial dan perusahaan rentan telah tumbuh dalam jumlah dan proporsi selama pandemi covid-19 diperkirakan memangkas pengeluaran lebih banyak, terutama di negara-negara dengan kerangka kepailitan tidak efisien dan ruang fiskal terbatas," kata pemberi pinjaman krisis yang berbasis di Washington itu.

Untuk menghindari masalah semakin parah, pemerintah harus mengalibrasi kecepatan menghapus program bantuan dan pengeluaran secara bertahap. "Ini bertujuan agar pemulihan berjalan dengan baik dan neraca dalam kondisi baik, dukungan fiskal dapat dikurangi lebih cepat, memfasilitasi pekerjaan bank sentral," kata IMF.

Baca juga: Twitter Pakai Pil Racun Hadapi Tawaran Paksa Elon Musk

Untuk sektor-sektor yang mengalami kesulitan, pemerintah dapat menawarkan bantuan untuk mencegah kebangkrutan atau memberikan insentif untuk restrukturisasi daripada likuidasi. "Untuk mengurangi beban keuangan publik, pajak sementara yang lebih tinggi atas keuntungan berlebih dapat dipertimbangkan. Ini akan membantu memulihkan sebagian transfer ke perusahaan yang tidak membutuhkannya," kata pemberi pinjaman. (AFP/OL-14)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat