Pengamat Sarankan Bangun ALKI Rest Area sebagai Sumber Devisa Negara
PENGAMAT maritim dan pendiri Perkumpulan Ahli Keselamatan dan Keamanan Maritim Indonesia (AKKMI) Marcellus Hakeng Jayawibawa menerangkan alur laut kepulauan Indonesia (ALKI) ditetapkan untuk menjadi rute utama perjalanan kapal-kapal yang hendak melintasi Indonesia tanpa perlu singgah.
"Dengan adanya ALKI tersebut tidak salah apabila Indonesia bercita-cita menjadi poros maritim dunia. Jalur laut di nusantara ini bisa dikatakan padat dan sangat ramai. Oleh karenanya menjadi tugas pemerintah untuk menjamin keamanan pelayaran dan penerbangan di kawasan ALKI yang telah ditetapkan tersebut," jelasnya.
Keunggulan lain terkait keberadaan ALKI untuk Indonesia adalah akan dilewati banyak kapal-kapal niaga. Sayangnya, menurut Hakeng, pelabuhan Indonesia belum menjadi pilihan utama bagi kapal niaga.
"Pelabuhan-pelabuhan yang ada di Indonesia belum menjadi pilihan utama kapal-kapal niaga asing yang melalui wilayah Indonesia. Kebanyakan kapal dagang asing tersebut memilih untuk sandar di pelabuhan Singapura. Oleh karena itu, pemerintah harus terus menelurkan ide kreatifnya guna meningkatkan daya saing dan kualitas pelayanan berbagai pelabuhan di tanah air sehingga dapat menjadi pilihan bagi kapal-kapal asing tersebut untuk singgah," tandasnya.
Sekretaris Jenderal di Dewan Pimpinan Pusat Forum Komunikasi Maritim Indonesia (FORKAMI) itu juga mendorong pemerintah dapat membaca kebutuhan pasar. Karena, di Selat Malaka, ada lebih dari 120.000 kapal per tahun yang lewat. Lebih 56.000 kapal yang melalui Selat Sunda per tahun. Selat Lombok dilalui lebih dari 36.000 kapal per tahun. Pemerintah disarankan tidak hanya menganggap ALKI sebagai jalur lintas.
Pemerintah diharapkan mampu menambah devisa negara dengan keberadaan ALKI tersebut.
"Pemerintah pusat dapat mencoba mengembangkan konsep yang saya sebut sebagai ALKI rest area. Di situ nanti, kapal-kapal yang sebelumnya hanya melintasi ALKI, diperbolehkan untuk berhenti sejenak dan melakukan kegiatan-kegiatan seperti pengisian air tawar, pergantian kru kapal, belanja kebutuhan untuk logistik di kapal, dan pengisian bahan bakar di area-area terbatas yang sudah ditentukan wilayahnya. Dengan cara tersebut diharapkan kapal-kapal dagang asing tidak hanya melintasi perairan kita saja, tapi juga dapat memberikan dampak ekonomi bagi negara Indonesia. Kita bisa membuat beberapa titik ALKI Rest Area seperti di Natuna, Batam, Merak, Tarakan, lombok, Bitung, Kupang, Wayame dan Saumlaki," ungkap Hakeng.
Menurutnya, ALKI rest area bisa berupa pelabuhan dengan sistem ship to ship transfer. Sehingga di lokasi tersebut pun akan tumbuh sektor usaha atau ekonomi baru. Selain itu, di area tersebut juga dapat dibangun pangkalan TNI AL ataupun kantor perwakilan penegak hukum sebagai bukti kehadiran negara.
"Pembangunan pelabuhan atau rest area di wilayah ALKI akan mengokohkan kedaulatan, keamanan, dan ketahanan maritim kita ke depannya selain tentunya juga dapat menggerakan perekonomian daerah dan negara," pungkasnya. (OL-8)
Terkini Lainnya
13 Pemancing Berhasil Dievakuasi Setelah Terombang Ambing di Laut
Pembangunan Kawasan Timur Indonesia Butuh Transportasi Efektif dan Efisien
Pengusaha Desak Penurunan Harga Tiket Feri Batam-Singapura
Kapal Layar Tenggelam di Selat Gibraltar Setelah Diseruduk oleh Orca
Alvin Lim Nilai Aktivitas Galangan Kapal Panji Gumilang tidak Salahi Hukum
Api Olimpiade Tiba di Marseille: Paris Siap Menyambut
Realisasi Muatan Kapal Tol Laut Terus Meningkat
Ikut Berlayar, Direktur Pelni Pantau Langsung Layanan Penumpang Kapal Kelas Ekonomi
Kemenhub Verifikasi Rekomendasi Daerah Terlarang Terbatas Pertamina
Kalimantan Selatan dan Sulawesi Barat Kerja Sama Wujudkan Tol Laut
Gagasan Tol Laut Jokowi Permudah Akses di Daerah Kepulauan
Pengamat Apresiasi Jokowi karena Bangkitkan Kejayaan Ekonomi Indonesia Lewat Infrastruktur Maritim
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Gerakan Green Movement Sabuk Hijau Nusantara Tanam 10 Ribu Pohon di IKN
Gandeng Benihbaik, Bigo Live Gelar Kampanye Dukung Yayasan Kanker Indonesia
Bantu Penyandang Penyakit Langka Cornelia de Lange Syndrome dengan Solo Cycling
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap