Harga BBM Naik, KKP Ungkap 2,2 Juta Nelayan Merugi
![Harga BBM Naik, KKP Ungkap 2,2 Juta Nelayan Merugi](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/07/195efeb390652466d61ed36c62421070.jpg)
KEMENTERIAN Kelautan dan Perikanan (KKP) memperkirakan 2 juta lebih nelayan merugi karena biaya melaut yang tinggi akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Muhammad Zaini menjelaskan, nelayan atau pengusaha yang memiliki kapal berbobot lebih dari 10 gross ton (GT) paling merasakan dampak imbas kenaikan harga komoditas energi itu.
"Untuk kapal yang diatas 10 GT itu ada 200 ribu kapal, kalau dikalikan 10 orang per kapal bisa sampai 2 juta nelayan yang terdampak langsung terhadap kenaikan BBM," ujarnya di Kantor KKP, Kamis (28/7).
Baca juga : Pemerintah Luncurkan Program Solar Subsidi untuk Nelayan
Kemudian, untuk pemilk kapal di atas 30 GT mencapai 200 ribu orang.
Angka ini dihitung berdasarkan jumlah izin kapal sebanyak 6.700 unit dengan dikali rata-rata 30 nelayan per kapal. Sehingga, diperkirakan ada 2,2 juta nelayan yang merugi karena harus membayar lebih biaya operasional.
Zaini menerangkan, untuk kapal bermuatan di bawah 5 GT mendapat subsidi solar dari pemerintah dengan harga di bawah Rp10 ribu per liter, sedangkan di atas muatan itu tidak mendapat subsidi dengan harga solar sekitar 18-20 ribuan per liter.
Baca juga : KSBI Minta Harga BBM Subsidi Dievaluasi atau Gaji Buruh Dinaikkan
"Kalau di bawah 5 GT dia ada subsidi, dia tidak langsung terdampak. Tapi yang di atas 10 GT berdampak sekali. Ini otomatis bisa jadi pengangguran," kata Zaini.
Ia menambahkn, kapal-kapal Pelabuhan Muara Baru di Jakarta Utara banyak yang menumpuk karena tidak beroperasi. Dari yang sebelumnya ada 300 kapal, saat ini menjadi 800 kapal yang mangkrak.
"Anda bisa melihat ke Muara Baru betapa menumpuknya kapal-kapal itu. Sekarang sudah mencapai 800 kapal, ini karena dampak kenaikan BBM," terangnya.
Zaini menambahkan, jumlah kapal yang melaut pun menyusut hingga 50%. "Yang minta berlayar itu drop 50%. Tadinya 4.000 ribu, sekarang 2000 ribuan kapal tidak melaut," pungkasnya. (Ins/OL-09)
Terkini Lainnya
Penurunan Produksi Sebabkan Kenaikan Harga Pangan
Harga Cabai di Berbagai Daerah Meroket Jelang Idul Adha
Anggota DPR Komisi IV Minta Pemerintah Tunda Kenaikan HET Minyakita
Makin Banyak Pedagang Menjual Minyakita di Atas HET yang Ditetapkan
Per Hari ini, Hampir Seluruh Komoditas Pangan Alami Kenaikan Harga
Masyarakat Butuh Skema KPR Tepat Agar Miliki Hunian Cepat
Angkatan Laut Australia Tangkap Tiga Nelayan NTT Selundupkan Warga Tiongkok
Segera Dibangun Kampung Nelayan Modern di Pekalongan
GNTI, Sayap Partai PDIP, Gelar Pameran UMKM Kerakyatan
Menteri Kelautan Berharap Ada Akses Internet Murah bagi Nelayan dari Elon Musk
HNSI Siap Kolaborasi dengan Pemerintah Demi Kesejahteraan Nelayan
Buaya Sepanjang 3 Meter Tersangkut Jaring Nelayan Bangkalan
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Manajemen Haji dan Penguatan Kelembagaan
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap