visitaaponce.com

Wapres Minta Suplai dan Rantai Pasok Kebutuhan Pokok Diperkuat untuk Kendalikan Inflasi

Wapres Minta Suplai dan Rantai Pasok Kebutuhan Pokok Diperkuat untuk Kendalikan Inflasi
Wapres di Palembang(Antara/Fenny Selly)

Pemerintah berusaha memperkuat suplai dan rantai pasok kebutuhan pokok agar tidak memunculkan gangguan distribusi barang dan jasa. Selain itu, diperlukan upaya menjaga produksi dan distribusi bahan kebutuhan pokok hingga ke akar rumput supaya inflasi dapat dikendalikan.

“Sehingga pada akhirnya tidak membebani ekonomi rumah tangga,” kata Wakil Presiden Ma’ruf Amin ketika membuka Sidang Pleno ke-19 Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Indonesia (AFEBI) dan Halal Summit 2022 di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), Rabu.

Hal tersebut diungkapkan Ma’ruf saat menjelaskan alternatif strategi yang perlu dilakukan Indonesia dalam mengatasi krisis ekonomi dunia. Strategi berikut yang perlu dilakukan, ungkapnya, yaitu menata kebijakan fiskal dan moneter secara hati-hati dan efektif dalam rangka menjaga stabilitas makroekonomi.

“Kebijakan-kebijakan mesti tepat guna dan fokus kepada sasaran, misalnya subsidi diperuntukkan untuk kelompok masyarakat rentan dan anggaran dialokasikan secara efektif sesuai prioritas,” paparnya.

Ma’ruf juga menekankan pentingnya percepatan inovasi dan digitalisasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif. “Pandemi melahirkan cara kerja baru dan inovasi serta mempercepat transformasi digital. Sudah semestinya inovasi dan digitalisasi menjangkau semua kelompok masyarakat agar dapat menjadi medium kemajuan dan pertumbuhan, bukannya malah menyuburkan ketimpangan,” imbaunya.

Wapres juga  mendorong pemerataan dan keadilan ekonomi. Menurutnya, beberapa upaya yang telah dan dapat terus dilakukan pemerintah ialah dengan mempromosikan bangun usaha koperasi, membatasi penguasaan lahan, memperluas akses modal bagi pelaku UMKM, optimalisasi BUMN, dan industrialisasi perdesaan yang berbasis sumber daya lokal.

Lebih jauh Ma’ruf menuturkan, upaya lain untuk mempertajam pembangunan agar bisa menyeimbangkan antara pertumbuhan dan pemerataan adalah dengan mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah. Konsep ekonomi ini bersifat inklusif untuk semua warga negara dan pelengkap bagi sistem ekonomi nasional.

“Pemerintah sangat serius mendorong ekonomi dan keuangan syariah sehingga perkembangannya sampai saat ini sangat bagus,” ungkapnya.

Oleh karena itu, dirinya mengapresiasi penyelenggaraan Halal Indonesia Summit 2022 bersamaan dengan Sidang Pleno ke-19 AFEBI ini.

“Saya harapkan kegiatan ini dapat mempromosikan bisnis halal dan membuka peluang usaha halal bagi masyarakat. Dengan dukungan semua pihak, kita optimis Indonesia menjadi Pusat Halal Dunia pada tahun 2024,” ujarnya optimis.

Sebelumnya, Gubernur Sumsel Herman Deru mendukung penyelenggaraan acara yang diinisiasi AFEBI ini, karena menurutnya hal ini menunjukkan bahwa makin banyak penelitian lintas disiplin ilmu dilaksanakan.

“Dengan kolaborasi akan didapatkan hasil yang maksimal untuk membangun Indonesia. Artinya pembangunan yang berbasis hasil penelitian tentunya akan membuahkan hasil yang jauh lebih baik menuju Indonesia yang lebih siap bersaing di kancah global,” tuturnya.

Sementara, Rektor Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang Nyayu Khodijah melaporkan bahwa Sidang Pleno AFEBI ke-19 ini dihadiri oleh kurang lebih 195 peserta dari 78 Perguruan Tinggi se- Indonesia.

“Kegiatan sidang Pleno AFEBI ini selain sebagai ajang silaturahim, juga menjadi media untuk sharing, berbagai ilmu pengetahuan, yang juga tak kalah penting adalah melakukan kerja sama perguruan tinggi guna mewujudkan Kampus Merdeka, Merdeka Belajar,” ungkapnya. (Che/E-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Raja Suhud

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat