Perhutani Luncurkan Klon Unggul Jati dan Kayu Putih
![Perhutani Luncurkan Klon Unggul Jati dan Kayu Putih](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/09/fd1de2ce0bfd99036840bf4db111e038.jpg)
PERUM Perhutani meluncurkan klon unggul Jati dan klon unggul Kayu Putih melalui Perhutani Forestry Institute (PeFI) sebagai bagian membangun budaya inovasi guna mendukung program ketahanan energi dan pangan nasional.
Dalam keterangan pers, Jumat (23/9), Direktur Utama Perum Perhutani Wahyu Kuncoro menyatakan produk klon unggul Jati dan Kayu Putih ini merupakan hasil penelitian dari Departemen Inovasi dan Riset Perhutani Forestry Institute (PeFI).
Klon unggul Jati yang dihasilkan tersebut dikenal dengan istilah Jati Plus Perhutani (JPP). Corporate Institute (PeFI) berfungsi sebagai pusat pendidikan, penelitian dan inovasi bagi perusahaan termasuk mengelola riset serta inovasi teknologi dan produk, menciptakan bisnis/produk baru.
“Jati merupakan komoditi utama yang dikembangkan oleh Perhutani dan pemuliaan tanamannya sudah dilakukan sejak tahun 1997. Kami berharap JPP dapat menjadi acuan dalam pengembangan tanaman jati dan menjadi bibit jati terbaik di Indonesia.” jelas Wahyu.
Pernyataan Wahy Kuncoro disampaikan pada acara Launching Produk Indonesia Plantation and Forestry Research Institute (IPFRI) bertempat di Gedung Agro Plaza, Jakarta pekan ini.
Baca juga: Kepada DPR, Perum Perhutani Paparkan Kinerja Pasca-Merger
Dia menambahkan selain jati, Perhutani juga mengembangkan minyak kayu putih yang termasuk dalam Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK).
“Kebutuhan minyak kayu putih dalam negeri nasional mencapai 1.500 ton/tahun dan produksi dalam negeri hanya sekitar 450 ton/tahun. Peluang pasar untuk produk minyak kayu putih sangat baik”, tambahnya.
Sementara itu, Wakil Menteri Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pahala Nugraha Mansury menyampaikan Indonesia perlu menjawab tantangan dalam bidang keamanan energi dan keamanan pangan salah satunya dalam pemenuhan bahan bakar minyak untuk digantikan dengan biomassa serta mendukung ketahanan pangan nasional.
“Harapan kami Perhutani dan PTPN dapat menjawab tantangan tersebut dengan inovasi dari hasil riset yang dilaksanakan oleh IPFRI [Indonesia Plantation and Forestry Research Institute] tambah Pahala.
Dia menambahkan melalui IPFRI yang bekerja sama dengan lembaga Pendidikan, Lembaga Riset Pemerintah dan Swasta dapat mencetak para peneliti yang menghasilkan produk-produk inovasi terbaik untuk kemajuan BUMN dan Indonesia.
“Kementerian BUMN akan melaksanakan program dalam mengembangkan budaya kerja dan kemampuan melakukan inovasi”, ungkap Pahala.
Kepala Perhutani Forestry Institute Budi Shohibuddin menyampaikan pada tahun 2009 Perhutani telah mendapatkan seritfikat Hak Perlindungan Variates Tanaman (PVT) dari Kementerian Pertanian (Kementan) untuk Jati Plus Perhutani (JPP) PHT 1 dan 2. JPP yang merupakan produk PeFI, melalui Departemen Riset dan Inovasi hingga saat ini telah dibudidayakan pada lebih dari 200.000 Ha lahan di wilayah kerja Perhutani.
“PeFi berinovasi untuk terus mencari klon klon unggul untuk keragaman genetik pada komoditas yang diusahakan. Di tahun 2020 kami mendapatkan dua klon yaitu PHT 3 dan 4 dengan keunggulan cepat tumbuh serta memiliki sifat dan performa yang diharapkan mampu diterima oleh pasar," ungkapnya.
Ia menambahkan untuk tanaman Kayu Putih, Perhutani melakukan pemuliaan sejak tahun 2010 dan telah mendapatkan hasil 5 klon unggul dengan keunggulan pada rendeman minyak kayu putih dan menghasilkan biomassa daun kayu putih yang bagus.
Produk klon unggul jati dan kayu putih Perhutani telah mendapatkan sertifikat hak PVT dari kementerian Pertanian.
Klon unggul Jati dengan nomor:
- JPP PHT 3 (Nomor 00501/PPVT/T/2020)
- JPP PHT 4 (Nomor 00502/PPVT/T/2020)
Klon unggul Kayu Putih dengan nomor:
- Klon 013 (Nomor 00528/PPVT/T/2021)
- Klon 039 (Nomor 00529/PPVT/T/2021)
- Klon 040 (Nomor 00530/PPVT/T/2021)
- Klon 069 (Nomor 00531/PPVT/T/2021)
- Klon 071 (Nomor 00532/PPVT/T/2021)
Program pemuliaan tanaman oleh PeFI bekerjasama dengan beberapa Lembaga Pendidikan yaitu Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM), Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor (IPB) serta instansi penelitian dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutananan (KLHK) Balai Besar Pemuliaan dan Bioteknologi Hutan Purwobinangun, Yogyakarta. (RO/OL-09)
Terkini Lainnya
Martin Setiawan Ditunjuk untuk Lanjutkan Tanggung Jawab Pengembangan Solusi Digital dalam Pengelolaan Energi dan Otomasi
Dukung Transformasi Digital di Indonesia, Pegadaian Hadir di Event Tech In Asia Product Development Conference 2024
Harita Nickel Bagikan Dividen Rp1,6 Triliun
Penyimpanan Darah Tali Pusat Penting bagi Kesehatan di Masa Depan
Peduli Lingkungan, Gunakan Kendaraan Listrik untuk Operasional
Anak Gugat Ibunya di PN Karawang, Stephanie: Saya Bukan Anak Durhaka
Menilik Fungsi Ekologis Hutan Mangrove
Menteri LHK Optimistis Lanjutkan Kinerja Positif KLHK pada Tahun 2023
Perhutani Panen Tebu Perdana Menuju Swasembada Gula 2025
Resmikan Regrouping, Perhutani Siap Bersaing di Pasar Global
Dukung Pelestarian Hutan Melalui Sertifikasi FSC
Guru Besar UGM Nilai Konsep KHDPK di Jawa Sebagai Inovasi Bernas
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Manajemen Haji dan Penguatan Kelembagaan
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap