visitaaponce.com

Emas Masih Jadi Investasi yang Menarik

Emas Masih Jadi Investasi yang Menarik
National Roadshow IFBC Expo 2022 di ICE BSD, Tangerang. Banten.(Ist)

EMAS dianggap sebagai instrumen investasi yang tergolong aman dan memiliki imbal hasil yang menarik. Karenanya, dirasa penting untuk memiliki emas sebagai investasi, baik dalam jangka pendek, menengah, dan panjang.

Demikian disampaikan Assistant Vice President PT Pegadaian Fahrul Rozi dalam seminar terbuka bertema 'Tua Tidak Cemas dengan Investasi Emas' di ICE BSD, Tangerang, Minggu (30/10).

"Emas itu risikonya rendah dan imbal hasilnya menengah. 10 tahun terakhir harga emas ini naik, dari Rp400 ribuan per gram menjadi Rp850 ribuan per gram, naik dua kali lipat. Ini juga likuid, kapan saja kita butuh dana, emas bisa langsung dijual," ujarnya.

Emas juga dinilai tahan banting, atau kebal dari gejolak perekonomian seperti risiko inflasi dan resesi. Pada awal pandemi covid-19, misalnya, alih-alih merosot, harga emas justru meroket. Bahkan harga emas per gram di Indonesia sempat tembus Rp1 juta di saat instrumen investasi lain terjun bebas.

Saat ini, kata Fahrul, harga emas di Tanah Air relatif stabil. Ini dirasa waktu yang tepat untuk membeli dan menyimpan emas sebagai aset investasi. Dengan isu resesi global, tingkat pembelian emas saat ini mulai mengalami tren peningkatan.

"Di Pegadaian, tren simpanan emas itu meningkat. dalam scope kecil, di Jakarta, bagian barat, dalam bulan Oktober saja kita sudah berhasil membiayai orang yang mencicil emas itu lebih kurang 15 kg," ungkapnya.

Fahrul menyampaikan, masyarakat dapat memiliki emas melalui produk jasa yang dimiliki Pegadaian. Ada tiga pelayanan investasi emas yang ditawarkan oleh Pegadaian, yakni beli dan simpan, optimize, dan jual.

Pada layanan beli, masyarakat bisa memiliki emas melalui pembelian tunai, angsuran, arisan dan kolektif, dan tabungan emas. Lalu pada layanan simpan, Pegadaian menghadirkan titipan emas dan safe deposit box untuk menyimpan emas.

Lalu pada layanan optimize masyarakat bisa melakukan gadai secara reguler, harian, angsuran, dan gadai titip emas. Sementara pada layanan pembiayaan, Pegadaian menawarkan cicil perhiasan, porsi haji, dan wisata religi.

Kemudian pada layanan jual, Pegadaian melakukan penjualan di Galeri 24 dan melakukan lelang emas yang menjadi barang kredit yang tidak ditebus.

Lebih lanjut, Fahrul menyampaikan, dalam layanan Tabungan emas, Pegadaian memberikan imbal hasil yang menarik. Pencatatan saldo dalam buku rekening dikonversi menjadi hitungan gram emas.

Dengan kata lain, bila nasabah membuka rekening dan menyetorkan saldo senilai Rp1 juta, maka pencatatan yang ada di buku rekening ialah sekitar 1,1 gram emas. "Jadi kalau harga emas naik, otomatis saldonya juga naik. itu keuntungannya," terang Fahrul.

Sedangkan pada layanan cicil emas, masyarakat dapat memiliki aset emas hanya dengan membayar uang muka 10% dari jumlah yang diinginkan. Besaran cicilan emas juga ditentukan berdasarkan tenor yang dipilih oleh nasabah.

Fahrul juga memastikan, harga emas yang bergerak naik atau pun turun tak akan mempengaruhi jumlah cicilan nasabah. "Jadi ke depan, harga emas mau naik berapa pun, tetap yang dicicil nilainya dengan yang diakad di awal," ujarnya.

Memiliki emas sebagai instrumen investasi juga dinilai perlu. Secara histori, nilai emas cenderung mengalami peningkatan dan layak dijadikan instrumen investasi jangka menengah maupun panjang.

Senior Franchise & Busines Consultant DK Consulting Djoko Kurniawan menyampaikan, kepemilikan emas dapat dikatakan serupa dengan mengamankan masa depan, utamanya di hari tua.

"Kalau kita punya emas saat ini, kita bisa memanfaatkan itu di hari tua atau setelah pensiun. Emas itu bisa dijual dan hasilnya digunakan untuk modal berusaha," pungkas dia. (OL-15)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat