visitaaponce.com

Oneject Indonesia Gandeng Perusahaan Jerman Bangun Pabrik Plastik Cetak Untuk Alat Kesehatan

Oneject Indonesia Gandeng Perusahaan Jerman Bangun Pabrik Plastik Cetak Untuk Alat Kesehatan
Kerja sama Oneject Indonesia dengan Garbe Group untuk pembangunan pabrik plastik untuk alat kesehatan(Dok. IRRA)

PT Oneject Indonesia (Oneject), sister company PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Garbe Group di Dussseldorf, Jerman untuk pembangunan pabrik cetak berbasis plastik untuk alat kesehatan.

CEO PT Oneject Indonesia Jahja T. Tjahjana mengatakan, kerja sama itu akan menjadikan Cikarang, Bekasi, Indonesia sebagai pusat pemasok alat kesehatan dengan teknologi terkini.

"Kami mempersiapkan segala hal berkaitan dengan rencana pembangunan pabrik mould komponen alat-alat kesehatan (alkes) berbasis plastik (injection), yang disepakati dimulai awal 2023 dan ditargetkan selesai pada awal 2024,"
kata Jahja.

Produksi mould alkes rencananya akan beroperasi pada 2024, dengan kapasitas produksi tahun pertama berkisar antara 100 sampai 150 unit mould (cetakan). Setiap tahun kapasitas produksi akan ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan pasar. 

Nota kesepahaman ditandatangani oleh Jahja T. Tjahjana dengan CEO Garbe Group GmbH, Bernhard Alfred H. Garbe yang disaksikan oleh sejumlah pejabat perwakilan Indonesia di Jerman diantaranya staf ahli Menteri Kesehatan Laksono Trisnantoro;  Direktur Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan Ditjen Farmasi dan Alat Kesehatan Kemenkes Sodikin Sadek, Kepala Sub Direktorat Produk Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga dan Produk Mandiri serta Ketua Tim Kerja Peningkatan dan Fasilitasi TKDN Alat Kesehatan dan Penggunaan Alat Kesehatan Dalam Negeri Direktorat Ketahanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes Lupi Trilaksono;  Konsul Jendral RI di Frankfurt Acep Somantri; Atase Perdagangan RI di Berlin Bayu Wicaksono Putro; serta Minister Counsellor (Economic) RI di Berlin Andri Prasetyo Nugroho. 

Kerjasama tersebut akan berlaku sebagai kemitraan strategis, dengan mempertimbangkan selama ini Oneject sudah lama bermitra dengan PWF-Garbe Group.   

"Melalui kesepakatan ini pembangunan pabrik baru kolaborasi Indonesia-Jerman ini akan dimiliki secara mayoritas oleh Oneject dengan kepemilikan saham 51%, dan PWF-Garbe 49%. Nilai investasi awal yang ditanamkan dalam kerjasama ini Rp100 miliar, yang dialokasikan untuk pembelian mesin-mesin," tuturnya usai menandatangani nota kesepahaman kedua pihak tersebut.  

Baca juga : Ikut Pameran di Singapura, Produsen Kosmetik Pikat Pembeli Mancanegara

Direktur Keuangan dan Sekretaris Korporat IRRA Nanan Meinanta Lasahido menambahkan, pendirian pabrik baru yang diinisiasi oleh Oneject adalah untuk memenuhi permintaan pemerintah yang mengharapkan produk alat-alat kesehatan dapat dipenuhi dari dalam negeri, sehingga ketergantungan impornya dapat ditekan.

“Saat meresmikan beroperasinya pabrik kedua Oneject di Cikarang beberapa waktu yang lalu, Menteri Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan perhatiannya, agar industri alat-alat kesehatan memiliki tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) nya akan lebih tinggi,” kata Nanan.

Ia menjelaskan, Jerman dipilih sebagai mitra karena dikenal sebagai negara yang terbaik dalam teknologi metalurgi, termasuk dalam penguasaan teknologi di bidang alat-alat kesehatan.

"Ketika tahun depan pabrik selesai dibangun dan produksi mould rencananya dimulai tahun 2024, kami siap bermitra dengan pabrik-pabrik alkes industri berskala kecil dan menengah (IKM) yang selama ini membutuhkan cetakan (mould) namun tidak mampu membeli, mengingat harga cetakan (mould) yang sangat tinggi rata-rata di atas Rp1 miliar," ujar Nanan.

Ia menegaskana, fasilitas pabriknya, terbuka bekerjasama dengan pabrikan kecil alat-alat kesehatan (alkes) yang jumlahnya akan mencapai puluhan bahkan ratusan unit, guna memenuhi kebutuhan peralatan / komponen alat2 kesehatan di dalam negeri. 

"Kami tidak saja membuatkan cetakan (mould) bagi mereka, namun kami sanggup menyediakan produk hasil cetakannya sebagai komponen (sparepart) yang langsung dapat dipergunakan oleh pabrik-pabrik berskala IKM tersebut, tanpa mereka harus investasi mould dan mesin injectionnya” pungkas Jahja. (RO/OL-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat