visitaaponce.com

Repower Optimistis Catat Penjualan Rp40 Miliar di 2023

Repower Optimistis Catat Penjualan Rp40 Miliar di 2023
Direktur Repower Yahya Attamimi dan Sjafardamsah saat Public Expose Tahunan PT Repower Asia Indonesia Tbk, Jumat (16/12).(Dok Repower)

EMITEN properti PT Repower Asia Indonesia Tbk mencatatkan angka penjualan sebesar Rp4,22 miliar sepanjang triwulan III-2022. terkoreksi jika dibandingkan dengan triwulan yang sama di tahun sebelumnya. Walaupun mengalami koreksi, Repower mampu bertahan dengan mencatatkan kinerja positif.

Direktur Repower Sjafardamsah mengatakan seiring dengan tren penjualan rumah yang menurun di wilayah Jabodebek-Banten, perseroan pun mengalami dampak serupa. Ia merujuk pada data Indonesia Property Watch mengenai tren nilai penjualan rumah di Jabodebek-Banten yang menunjukkan penjualan rumah di wilayah itu mengalami kontraksi 14.9%.

"Penurunan penjualan properti itu disebabkan oleh daya beli masyarakat yang menurun akibat kenaikan harga BBM, fluktuasi perekonomian, dan juga adanya kondisi wait and see. Meski begitu, perseroan tetap mampu mencetak penjualan di tengah kondisi yang menantang ini," ungkap Sjafardamsah pada acara Public Expose tahunan yang digelar secara virtual, Jumat (16/12).

Ia melanjutkan, sebagai langkah antisipasi untuk merespon kondisi ekonomi global maupun nasional, khususnya kondisi sektor properti, Repower melakukan berbagai strategi bisnis untuk dapat menggenjot penjualan perumahannya agar dapat terserap oleh masyarakat.

Langkah strategis tersebut adalah dengan memperluas segmentasi pasar dengan cara melakukan remodelling product terhadap proyek yang sedang berjalan.

Dalam pemaparannya di kesempatan sama, Direktur Repower Yahya Attamimi menyebut perseroan sudah menyiapkan sejumlah strategi di 2023, di antaranya melakukan kajian ulang dalam bentuk redesign atau resizing terhadap produk pada proyek-proyek yang sedang berjalan, khususnya pada proyek rumah tapak.

"Remodelling tersebut merupakan salah satu upaya agar produk kami dapat menyesuaikan kondisi dan kebutuhan pasar, sehingga produk yang disediakan dapat lebih cepat terserap masyarakat," ujar Yahya.

Selain itu, strategi pengembangan perseroan, seperti kerja sama dengan mitra strategis secara paralel tetap dilakukan untuk menghadirkan peluang bisnis lainnya.

Ia menambahkan, belum lama ini, pada Agustus 2022 Repower telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) bersama Indonesia Soken dalam rangka menarik minat para investor Jepang guna mendukung pengembangan bisnis properti di Indonesia.

Proyeksi 2023
Hingga akhir Desember 2022, perseroan akan mengejar proyeksi penjualan sampai dengan Rp13,22 miliar. Adapun untuk 2023, dengan ditunjang langkah strategis di atas, perseroan tetap optimistis dengan memproyeksikan penjualan sebesar Rp40,29 miliar atau tumbuh tiga kali lipat ketimbang proyeksi penjualan pada akhir 2022.

"Menatap tahun 2023, walaupun terdapat berbagai tantangan dan sentimen yang perlu diperhatikan, seperti inflasi, kenaikan suku bunga The Fed yang dapat berdampak dengan suku bunga acuan nasional, kenaikan harga bahan bangunan, serta memasuki tahun politik, perseroan tetap optimis dapat meningkatkan penjualan," terang Sjafardamsah.

Optimisme tersebut, kata dia, muncul dari kebutuhan perumahan yang masih tinggi sesuai data dari Kementerian PUPR. Saat ini backlog perumahan sebesar 12,75 juta yang didominasi (47%) generasi milenial. Hal tersebut akan membuat pasar properti Indonesia masih pada situasi sunrise yang akan terus tumbuh khususnya untuk segmen pasar end user.

"Melihat hal ini, dengan penuh inovasi dan antisipasi, kami yakin dapat mencetak penjualan sebesar Rp40,29 miliar pada 2023. Selain itu kami juga sedang mengkaji pengembangan beberapa proyek potensial untuk meningkatkan penjualan,” tutup Sjafardamsah. (RO/X-12)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ahmad Punto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat