Erick Ungkap KEK Sanur Bisa Suntik Devisa Negara hingga Rp19,6 T
MENTERI BUMN Erick Thohir optimistis pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan dan Pariwisata pertama di Indonesia yang berlokasi di Sanur, Bali, akan mendorong perekonomian nasional.
Setelah beroperasi penuh yang dijadwalkan di 2024, KEK Sanur dapat menyerap sekitar 43.000 tenaga kerja. Pada 2045, KEK Sanur ditargetkan mampu menambah total perolehan devisa hingga US$1,28 miliar atau sekitar Rp19,6 triliun. Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan total investasi untuk membangun KEK Sanur yang mencapai Rp10,2 triliun.
"KEK Sanur mempunyai dampak ekonomi luas bagi masyarakat," kata Erick saat mendampingi mantan Presiden Megawati Soekarnoputri yang meninjau KEK Sanur, Senin (16/1).
Dari perhitungan Erick, selama ini negara kehilangan hingga Rp97,5 triliun setiap tahun dari dua juta penduduk Indonesia yang berwisata medis ke Singapura dan Malaysia.
Dengan kehadiran KEK Sanur diharapkan mampu menyerap 4-8% masyarakat Indonesia yang hendak berobat ke luar negeri. Diproyeksikan pada 2030, jumlah pasien yang berobat di KEK Sanur mencapai 123.000 hingga 240.000 orang. Kemudian hingga 2045, diperkirakan ada penghematan devisa yang mencapai Rp86 triliun.
Baca juga: Erick Thohir Ajak Jepang Investasi di KEK Sanur
Di kawasan seluas 41,26 hektare itu akan didirikan fasilitas kesehatan berupa rumah sakit dan klinik bertaraf internasional bekerja sama dengan rumah sakit terbesar di Amerika Serikat Mayo Clinic, revitalisasi Hotel Bali Beach atau Grand Inna Bali Beach (GIBB), convention center, ethnomedicinal botanic garden, dan commercial center untuk menampung UMKM.
"Pengembangan KEK Sanur akan menata ulang struktur ekonomi agar pariwisata Bali bukan lagi mass tourism seperti sekarang, tapi bergeser kepada kualitas wisatawan yang bisa meningkatkan spending berwisata," ucap Erick.
Dalam kunjungan itu, Megawati meminta agar diperhatikan dengan baik penataan kawasan Sanur.
"Saya pesan ke Pak Erick agar kawasan Sanur ini di tata ulang seperti zaman Bung Karno. Termasuk juga di bidang kesehatan, dengan menjaga kekayaan tumbuhan Indonesia yang banyak tanaman obat natural," ujar Megawati.
Ia pun menyempatkan diri meninjau ethnomedicinal botanic garden seluas 4,9 hektare. Zona khusus yang dikelola Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Kebun Raya itu menjadi pusat penelitian kesehatan dan taman usada untuk mengembangkan tanaman-tanaman obat dalam terapi penyembuhan berbagai jenis penyakit.(OL-5)
Terkini Lainnya
Kredit Macet LPEI Disebabkan tidak Berjalannya Prinsip Tata Kelola yang Baik
Bidik Peluang Ekspor, UMKM Sektor Herbal Didorong Naik Kelas
Kementerian BUMN Ungkap Modus Penyimpangan Dana Rp470 Miliar Anak Usaha Indofarma
Nawala Marching Band PosIND Meriahkan Perayaan HUT ke-26 Kementerian BUMN
Dukung Kementerian BUMN, Mind Id Jalankan Hilirisasi Barang Tambang
Menhub dan Menteri BUMN Resmikan Wajah Baru Stasiun Pondok Ranji
Penyelenggaraan Piala AFF U-16 Sukses, Nana Sudjana: Menambah Semangat Penyelenggaraan Event
Erick Thohir Sambut Positif Tim U-16 Peringkat Tiga Piala AFF
Erick Thohir Soroti Perayaan Berlebihan Australia di Piala AFF U-16
Erick Thohir Soroti Perayaan Berlebihan Timnas Australia Saat Kalahkan Indonesia pada AFF U-16
Erick: Progres Proyek Lapangan Upacara dan Istana Negara IKN Capai 78 Persen
Ditanya Soal Kontrak Shin Tae-Yong, Erick Thohir: Sepakat Hingga 2027
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap