visitaaponce.com

Pandemi Beri Pelajaran Penting bagi Pemerintah

Pandemi Beri Pelajaran Penting bagi Pemerintah
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto( Dok.MI)

PENANGANAN pandemi covid-19 dianggap telah berhasil dilakukan, diikuti dengan perbaikan kinerja perekonomian dalam negeri. Itu kemudian memberikan pembelajaran yang cukup berarti bagi pengambil kebijakan.

Demikian disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Rapat Koordinasi Nasional Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional di Jakarta, Kamis (26/1).

"Kombinasi kebijakan rem dan gas untuk menyeimbangkan antara kehidupan dan penghidupan terbukti sebagai langkah optimal dibandingkan langkah yang diambil negara lain. Ini langkah yang diambil tentu berani ambil risiko namun terukur," ujarnya.

Dari masa pandemi pula, kata Airlangga, pemerintah dapat menggunakan kebijakan anggaran negara secara fleksibel dan tetap terjaga akuntabilitasnya. Terlebih hal itu dilakukan di tengah situasi krisis yang diselimuti ketidakpastian.

Baca juga: PPKM Sudah Dicabut, Ini Rekomendasi PB IDI

Selain itu, pemerintah juga dapat melakukan perbaikan data melalui ketersediaan dan peningkatan kualitas data. Hal tersebut menjadi salah satu faktor penting bagi pemerintah untuk merumuskan kebijakan.

Karena pandemi juga, lanjut Airlangga, pemerintah pusat dan pemerintah daerah dapat meningkatkan koordinasi dan sinergi guna mencari solusi terbaik dalam penanganan krisis.

Pandemi juga disebut mendorong percepatan adopsi teknologi digital bagi pemerintah. Melalui pemanfaatan digital, pengambil kebijakan disebut dapat mengakselerasi upaya penyederhanaan birokrasi.

"Pandemi melahirkan inovasi, antara lain vaksin Merah Putih yang menghasilkan saat sekarang Inovac dan Indovac yang dapat dipakai di gunakan di dalam negeri. Dan tentu ini membuat kemampuan kita menghadapi pandemi pandemi berikutnya dengan kemampuan penelitian sampai dengan produksi di dalam negeri," kata Airlangga.

Upaya-upaya pengendalian pandemi covid-19 dan pemulihan ekonomi juga tercermin dari kinerja perekonomian yang terbilang apik. Sepanjang 2022, misalnya, pertumbuhan ekonomi konsisten berada di atas 5% dan diperkirakan akan ditutup pada angka 5,3% secara tahunan.

Fondasi perekonomian juga disebut berada dalam kondisi yang baik, mulai dari konsumsi, investasi, dan ekspor sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi. Alhasil, konsolidasi fiskal dapat terealisasi lebih cepat dari yang ditargetkan.

"Konsolidasi fiskal berjalan lebih cepat dari perjalanan semula, defisit APBN sudah dicapai di bawah 3% di tahun 2022 yaitu di angka 2,38%," terang Airlangga.

Selain itu, lanjutnya, tingkat inflasi umum di dalam negeri juga relatif terkendali, yakni 5,51%. Angka itu lebih rendah bila dibandingkan banyak negara yang bahkan tingkat inflasinya menyentuh dua digit.

Perbaikan perekonomian nasional juga disebut tercermin dari tingkat pengangguran terbuka yang turun menjadi 5,86% pada Agustus 2022. Itu kemudian diikuti dengan tingkat kemiskinan yang relatif bisa dijaga tetap di bawah 10%.

Pemerintah sedianya meluncurkan program Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) sejak 2020. Pada 2020, anggaran PC PEN dialokasikan sebesar Rp695,2 triliun dan terserap hingga 83,2%, atau Rp575,8 triliun.

Kemudian di 2021 pemerintah mengalokasikan anggaran PC-PEN sebesar Rp744 triliun dan berhasil terserap hingga 88%, atau Rp655,1 triliun. Sedangkan penyerapan anggaran PC-PEN 2022 sementara ini tercatat mencapai Rp414,5 triliun, atau 91% dari pagu sebesar Rp455,62 triliun. (Mir/OL-09)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat