PMI Manufaktur di Zona Ekspansi, Kemenkeu Ekonomi RI Berdaya Tahan
![PMI Manufaktur di Zona Ekspansi, Kemenkeu: Ekonomi RI Berdaya Tahan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/02/337f93f0fb1d6359a504d71526f6c67c.jpg)
PEREKONOMIAN Indonesia masih berdaya tahan di tengah gejolak dan ketidakpastian ekonomi global. Salah satu indikasi yang dapat menunjukkan hal itu ialah posisi Purchasing Manager’s Index (PMI) manufaktur nasional.
Diketahui, PMI manufaktur Indonesia masih bertengger di level ekspansi pada Januari 2023, yakni 51,3. Indeks tersebut menguat dari posisi PMI manufaktur bulan sebelumnya, yang tercatat pada level 50,9.
“Sektor manufaktur yang tetap berada di zona ekspansi menunjukkan daya tahan perekonomian Indonesia di tengah gejolak global dan perlambatan manufaktur yang terjadi di berbagai negara,” ujar Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu Febrio Nathan Kacaribu dalam keterangannya, Kamis (2/2).
Baca juga: Bahlil Sebut Negara Maju Banyak Mendikte Negara Berkembang
Menurutnya, penguatan level PMI manufaktur Indonesia didorong oleh kinerja output industri pengolahan dan permintaan baru yang terus bertumbuh. Bahkan, pertumbuhan permintaan baru diklaim menjadi yang tercepat dalam tiga bulan terakhir. Sebab, permintaan dalam negeri yang cukup solid.
Febrio menyebut bahwa permintaan dari sisi ekspor masih sedikit tertahan. Namun, permintaan domestik pada industri pengolahan mampu mendorong perusahaan meningkatkan aktivitas pembelian barang input.
Baca juga: Indonesia Eksplorasi Potensi Ekspor Ke Pasar Afrika
“Secara keseluruhan, optimisme pelaku usaha di awal tahun 2023 ini meningkat dibandingkan akhir tahun lalu. Ini tercermin dari peningkatan stok barang input,” jelas Febrio.
Adapun penguatan PMI manufaktur tidak hanya dialami Indonesia. Sejumlah negara lain di kawasan ASEAN juga menunjukkan hal serupa. Tren eskpansif terjadi di Filipina dengan PMI manufaktur di level 53,5.
Lalu, Thailand di level 54,5. Sementara beberapa negara lain masih mencatatkan PMI di zona kontraktif, yakni Taiwan 44,3, Malaysia 46,5, Vietnam 47,4, hingga Korea Selatan 48,5.(OL-11)
Terkini Lainnya
Pemerintah Melaka Lakukan Kajian Penguatan Hubungan Malaysia-Indonesia
Kerja Sama Ketenagakerjaan antara Indonesia dan Albania Dimulai
28.593 Jemaah Haji Telah Pulang ke Tanah Air
Membumikan Diskursus Islam Indonesia di Inggris Raya
39 Rekomendasi Film Indonesia yang Dibintangi Rio Dewanto
BMKG: Sejumlah Wilayah di Indonesia Masih Berpotensi Diguyur Hujan
Kemenkeu Sudah Anggarkan Rp700 Miliar untuk PDN Tapi Masih Diretas, Dikorupsi?
Pengelola KEK Nongsa Digital Park Apresiasi Layanan Responsif Bea Cukai
Menkeu: Perkuat Sinergi Tingkatkan Investasi Hijau
Paling Lambat Akhir Juni 2024, Begini Cara Padankan NIK dengan NPWP
Gubernur BI Lapor Ke Presiden, Nilai Tukar Rupiah Segera Menguat
Ke Mana Larinya Iuran Tapera?
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap