IHSG Menguat saat Inflasi Bulanan Menurun
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (1/3) sore ditutup menguat seiring dengan menurunnya inflasi dalam negeri secara bulanan. IHSG ditutup menguat 1,70 poin atau 0,02 persen ke posisi 6.844,9. Kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 2,85 poin atau 0,30% ke posisi 945,8.
"Dari sisi lain, pergerakan IHSG juga dipengaruhi pergerakan bursa global. Bursa Amerika Serikat (AS) terkoreksi akibat consumer confidence yang turun, Namun dari bursa Asia bergerak positif akibat membaiknya PMI manufaktur Tiongkok," ujar Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana kepada Antara di Jakarta, Rabu.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Februari 2023 sebesar 0,16% month to month (mtm) atau lebih rendah dibandingkan Januari 2023 yang sebesar 0,34% mtm. Menurut kelompok pengeluaran, penyumbang inflasi bulanan terbesar Februari 2023 yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi sebesar 0,16%. "Komoditas penyumbang inflasi secara bulanan terbesar di antaranya beras, rokok kretek filter, bawang merah, cabai merah, dan rokok putih," ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini.
Secara tahunan, inflasi mencapai 5,47% year on year (yoy) pada Februari 2023 atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 108,24 pada Februari 2022 menjadi 114,16 pada Februari 2023. Dibuka menguat, IHSG cenderung bergerak di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih nyaman bergerak di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tiga sektor meningkat yaitu keuangan paling tinggi mencapai 0,59% diikuti sektor teknologi dan sektor barang konsumen nonprimer naik masing-masing 0,58% dan 0,03%. Sedangkan delapan sektor terkoreksi yakni transportasi turun paling dalam minus 1,70% diikuti properti dan barang konsumen primer yang masing-masing minus 0,69% dan 0,69%.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu FUTR, AMAN, VAST, MKTR, dan RAFI. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni BRPT, CBRE, KRYA, ZATA, dan GIAA.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.104.632 kali transaksi. Saham yang diperdagangkan sebanyak 17,50 miliar lembar senilai Rp8,98 triliun. Harga 221 saham naik, 286 saham menurun, dan 222 tidak bergerak. Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei menguat 70,90 poin atau 0,26% ke 27.516,5, indeks Hang Seng menguat 848,72 poin atau 4,29% ke 20.634,6, indeks Shanghai naik 32,74 poin atau 1,00% ke 3.312,3, dan indeks Strait Times melemah 2,06 poin atau 0,06% ke 3.260,5. (Ant/OL-14)
Terkini Lainnya
Modal Asing Masuk Indonesia Capai Rp8,34 Triliun
IHSG Menguat Gapai 7.250, Suku Bunga AS Mungkin Dipangkas September
IHSG Ditutup Menguat Lewati 7.200
Akhir 2024, IHSG Diprediksi Tembus 7.585
IHSG Ditutup Naik Ikuti Bursa Asia Menguat
IHSG Ditutup Melemah di tengah Bursa Asia Menguat
Bank Indonesia Adalah Bank Sentral, Apa Peran Utamanya?
Hari Bank Indonesia 5 Juli, Simak Sejarah, Peran, dan Wewenangnya
Pemkab Bandung Tekan Inflasi, Buka Kios di Pasar Tradisional
DBS Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tumbuh Mencapai 5 Persen
Rupiah Menguat Seiring Pasar Tunggu Data NFP AS
Pemerintah Tekan Inflasi Komponen Harga Bergejolak sejak Tengah 2022
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap