visitaaponce.com

Mendag Perkuat Kolaborasi Bangun Ekosistem Majukan UMKM

Mendag: Perkuat Kolaborasi Bangun Ekosistem Majukan UMKM
Mendag Zulkifli Hasan (tengah) membeli sembako untuk dibagikan kepada warga di salah satu pedagang sembako di Ponorogo (25/12/2022).(ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko/nym.)

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Indonesia. Komitmen diwujudkan dengan membangun ekosistem pemberdayaan UMKM melalui bantuan permodalan, kolaborasi UMKM dengan ritel modern, dan lokapasar (marketplace).

"UMKM harus menjadi prioritas utama karena negara bisa maju karena UMKM yang berkembang," kata Mendag dalam keterangan tertulisnya, Kamis (2/3).

Baca juga: UU Ciptakerja Dinilai Bermanfaat Bagi Pelaku UMKM

Untuk itu, lanjutnya, ekosistem UMKM harus dibangun melalui kolaborasi. Untuk permodalan dapat bekerja sama dengan perbankan. Sedangkan untuk UMKM berorientasi ekspor ada Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia. Dari sisi pemasaran dan logistik, UMKM dapat bekerja sama dengan ritel modern dengan kerja sama yang saling menguntungkan.

"Dengan kolaborasi dan kerja sama ekosistem dapat terbentuk lebih cepat," imbuh Mendag.

Mendag menambahkan, UMKM harus masuk dalam ekosistem digital dengan bekerja sama dengan marketplace. Aplikator marketplace dapat melatih UMKM, di antaranya dengan pelatihan untuk meningkatkan kualitas tampilan kemasan agar lebih menarik.

"Misalnya, keripik pisang dikemas bagus agar tidak kalah dengan buatan luar negeri," ujarnya.

Menurut Mendag, kegiatan UMKM merupakan 70 persen aktivitas ekonomi Indonesia. UMKM mampu menyerap 117 juta pekerja atau 90 persen dari total tenaga kerja. "UMKM mampu menyerap lebih dari 90 persen tenaga kerja di Indonesia," tuturnya.

Mendag berharap dukungan semua pihak untuk kemajuan UMKM. Menurutnya, jika ekosistem UMKM terbentuk dan berkembang, maka ritel modern, perbankan dan pembiayaan, serta marketplace juga akan ikut berkembang.

"Jika semua berkembang, rakyat menjadi makmur sehingga negara semakin maju," pungkasnya.

Baca juga: Mendag: Dengan Kolaborasi, Kita Optimis Hadapi Dinamika Perdagangan 2023

UMKM memiliki kontribusi besar bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sebanyak 65,46 juta UMKM Indonesia telah berkontribusi terhadap 60 persen Produk Domestik Bruto (PDB). Selain itu, UMKM toko/warung tradisional juga menjadi kekuatan ekonomi rakyat paling riil dan sangat berpotensi memberikan dampak yang signifikan bagi kesejahteraan masyarakat dan kemajuan ekonomi nasional.

Berdasarkan data dari Euromonitor pada 2021, dari 3,61 juta ritel yang ada di Indonesia, 3,57 juta di antaranya berbentuk toko/warung tradisional. Toko/warung tradisional berperan strategis dalam mendorong konsumsi rumah tangga yang memiliki kontribusi terbesar 51,67 persen terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Namun demikian, kontribusi UMKM terhadap ekspor nonmigas Indonesia masih rendah dibandingkan dengan negara lain seperti Singapura, Thailand, Vietnam, dan Tiongkok yaitu sekitar 15,6 persen. (OL-17)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat