Rupiah Melemah ketika Pasar Nantikan Pernyataan Gubernur The Fed
NILAI tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada akhir perdagangan Selasa (7/3) melemah di tengah pasar menantikan pernyataan Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed Jerome Powell terutama terkait arah kebijakan suku bunga acuan AS. Rupiah pada Selasa ditutup menurun 72 poin atau 0,47% ke posisi 15.367 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 15.295 per dolar AS.
"Rupiah hari ini diperdagangkan melemah terhadap dolar AS seiring dengan aksi wait and see (menunggu dan mencermati) pelaku pasar pada data tenaga kerja dan testimoni The Fed di Kongres besok," kata analis Bank Woori Saudara Rully Nova saat dihubungi di Jakarta, Selasa. Ketua The Fed Jerome Powell Powell akan menyampaikan kesaksian setengah tahunannya di depan Kongres pada Selasa dan Rabu (8/3) yang akan diawasi dengan ketat untuk petunjuk mengenai sejauh mana dan durasi kebijakan moneter ketat Bank Sentral AS yang bertujuan membatasi inflasi.
Pedagang berjangka memperkirakan probabilitas 76% The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan 21-22 Maret dan kemungkinan 24% untuk kenaikan 50 basis poin. "Pelaku pasar memperkirakan The Fed masih akan hawkish terhadap kebijakan moneternya dengan kembali menaikkan suku bunga 25 bps pada pertemuan di akhir Maret nanti," ujar Rully. Selain itu, laporan ketenagakerjaan AS Februari diharapkan pada Jumat (10/3) dan setiap pelunakan di pasar pekerjaan yang kuat akan dilihat sebagai tanda bahwa kenaikan suku bunga Fed memiliki efek yang diinginkan.
Baca juga: 123,8 Juta Orang Diprediksi akan Mudik Lebaran 2023
Dari dalam negeri, data cadangan devisa Indonesia masih pada tren peningkatan tetapi belum bisa menahan pelemahan rupiah. Cadangan devisa pada Februari 2023 mencapai US$140,3 miliar atau meningkat dibandingkan dengan posisi pada akhir Januari 2023 sebesar US$139,4 miliar. Peningkatan posisi cadangan devisa pada Februari 2023 antara lain dipengaruhi oleh penerimaan pajak serta penarikan pinjaman luar negeri pemerintah.
Rupiah pada pagi hari dibuka merosot ke posisi 15.345 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran 15.344 per dolar AS hingga 15.369 per dolar AS. Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia pada Selasa tergelincir ke posisi 15.359 per dolar AS dibandingkan posisi sebelumnya 15.301 per dolar AS. (Ant/Z-2)
Terkini Lainnya
Rupiah Merosot saat Pasar Tunggu Rilis Data Tenaga Kerja AS
Rupiah Dibuka Melemah di level Rp16.370 per Dolar AS pada Selasa 2 Juli 2024
Rupiah Menguat Dipengaruhi Inflasi Turun
Ini Dampak Pelemahan Rupiah terhadap Sektor Industri
Menteri ESDM Ungkap Ada Usulan Harga Pertalite Naik
Rupiah Menguat saat Ekonomi AS Melemah
Mantan Gubernur BI Nilai Fluktuasi Rupiah Wajar
Rupiah Merosot saat Pasar Tunggu Rilis Data Tenaga Kerja AS
Rupiah Menguat Dipengaruhi Inflasi Turun
Rupiah Menguat saat Ekonomi AS Melemah
Pelemahan Rupiah Bebani Industri Penerbangan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Mengapa Nama Ibu tidak Tertulis di Ijazah?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap