Februari, Perekrutan Karyawan Swasta Melonjak di Amerika Serikat
![Februari, Perekrutan Karyawan Swasta Melonjak di Amerika Serikat](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/03/07b6e13a96146d98d671c291da61130d.jpg)
PENGUSAHA Amerika Serikat meningkatkan kecepatan perekrutan karyawan mereka pada Februari. Perusahaan penggajian, ADP, mengatakan hal tersebut pada Rabu (8/3). Fakta itu dapat menjadi indikasi bahwa mungkin diperlukan lebih banyak upaya untuk mendinginkan ekonomi terbesar di dunia itu.
Lapangan kerja sektor swasta di Amerika Serikat melonjak sebanyak 242.000 pekerjaan pada Februari. "Ini sekitar dua kali lipat angka revisi 119.000 pada Januari dan secara signifikan melampaui perkiraan analis," kata laporan ADP terbaru.
Data itu mengikuti serangkaian indikator baru-baru ini yang menunjukkan bahwa perekrutan karyawan tetap kuat, pembelanjaan konsumen tangguh, dan inflasi tetap ada, meskipun Federal Reserve berupaya menjinakkan kenaikan harga. "Kami melihat perekrutan kuat yang bagus untuk ekonomi dan pekerja, tetapi pertumbuhan gaji masih cukup tinggi," kata Nela Richardson, kepala ekonom di ADP.
Baca juga: IKK Turun, Konsumen Tetap dalam Zona Optimistis
Survei menunjukkan pertumbuhan upah pada Februari melambat menjadi 7,2% dibandingkan dengan tahun lalu. Angka pekerja yang berganti pekerjaan juga turun menjadi 14,3%. "Perlambatan moderat dalam penaikan gaji, dengan sendirinya, tidak mungkin menurunkan inflasi dengan cepat dalam waktu dekat," Richardson memperingatkan.
Sejak awal tahun lalu, bank sentral AS telah berusaha untuk memperlambat lonjakan inflasi dengan delapan kali menaikkan suku bunga. Ini berjalan dengan baik dalam upaya mengurangi permintaan tanpa mendorong ekonomi ke dalam resesi.
Baca juga: Penghasil Minyak Texas Kini Pemimpin Ladang Angin dan Matahari
Gubernur The Fed Jerome Powell memperingatkan pada Selasa (7/3) bahwa pembuat kebijakan siap untuk meningkatkan kenaikan suku bunga--dan menaikkan suku bunga lebih tinggi dari yang diperkirakan sebelumnya--jika diperlukan untuk mendinginkan inflasi dan pasar pekerjaan yang kuat. (AFP/Z-2)
Terkini Lainnya
Ada AI, Ini Pekerjaan yang Terus Berkembang di Masa Depan
SKK Migas Dorong Peningkatan TKDN di Hulu Migas
80 Juta Lapangan Kerja Diperkirakan akan Hilang, Efek Perkembangan Teknologi Digital
Posisi Indonesia Sebagai Destinasi Pencari Kerja Asing Meningkat 18 Persen
Banyak Pemuda Menganggur, Ekonomi Pemerintahan Jokowi Lebih Rendah daripada SBY
Tiga Manfaat Kartu Prakerja yang Harus Diperhatikan Pemerintah Mendatang
IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Kawasan Asia
Rupiah Menguat Didukung Peluang Suku Bunga AS Dipangkas
Mengaku Investor, Pria AS Bawa Senjata Tajam dan Merusak Rumah Warga di Bali
Dibuka Melemah, Rupiah Berpotensi Menguat saat Pengangguran AS Naik
Kamala Harris Fokus pada Bahaya Pemerintahan Donld Trump untuk Menarik Pemilih Kulit Hitam
Presiden Joe Biden Berupaya Menghidupkan Kembali Kampanye Pemilihannya di Tengah Keraguan Demokrat
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Manajemen Sekolah Penghalau Ekstremisme Kekerasan
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap