IHSG Terseok, Pelaku Pasar Panik karena SVB, Saham Bank Digital Berdarah
![IHSG Terseok, Pelaku Pasar Panik karena SVB, Saham Bank Digital Berdarah](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/03/68865ace56cfa019e7c361e6bc7052c8.jpg)
PERISTIWA gagal bayar Silicon Valley Bank terjadi pada akhir pekan (Sabtu) waktu Indonesia ketika pasar saham tutup. Pada Minggu, (12/3) pemerintah Amerika Serikat (AS) telah memberikan pernyataan menjamin dana tabungan nasabah SVB.
"Maka dampaknya ke pasar saham Indonesia/IHSG tidak signifikan. Pada hari Senin, 13 Maret, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat dibuka turun tapi pada akhirnya ditutup naik +0,32%. Namun beberapa saham bank tetap turun signifikan," kata Pengamat Pasar Modal Direktur PT Avere Mitra Investama, Teguh Hidayat, melalui situsnya teguhhidayat.com, Selasa (14/3).
Pada hari Selasa (14/3), IHSG ditutup turun signifikan 145,14 poin atau -2,14%. Hal ini, kata dia, mungkin karena adanya kekhawatiran mengenai apa yang dialami SVB juga bisa saja dialami oleh bank-bank tertentu di Indonesia terutama bank digital, yang memang beberapa waktu lalu booming karena pandemi.
Baca juga : Luhut Sebut Keruntuhan SVB tidak Pengaruhi Ekonomi Dalam Negeri
Teguh memperhatikan beberapa bank kecil yang diberi label ‘bank digital’ seperti Bank Jago (ARTO), Bank Neo Commerce (BBYB), kena Auto Reject Bawah (ARB), masing-masing -6,64%, -6,84%. Sedangkan untuk Bank MNC International (BABP), Bank Raya Indonesia (AGRO) dan Bank Aladin Syariah (BANK) masing-masing terkoreksi -5,10%, -4,74%, dan -4,07%.
Per 30 September 2023, ARTO memegang dana pihak ketiga Rp6,9 triliun, meningkat signifikan dibanding sembilan bulan sebelumnya (akhir tahun 2022) sebesar Rp3,9 triliun.
Baca juga : Aset Kripto Kesulitan Dapat Momentum di Tengah Pasar Sideways
Tetapi, jumlah kredit yang disalurkan juga meningkat dari Rp5,2 menjadi Rp7,9 triliun, sedangkan dana yang disimpan di surat utang Pemerintah hanya meningkat dari Rp1,4 menjadi Rp2,1 triliun.
Kemudian ekuitas perusahaan mencapai Rp8,3 triliun, sehingga capital adequacy ratio-nya (CAR) sangat tinggi di level 97.5%. Sebagai perbandingan CAR dari BBCA dkk berkisar di 15 – 18%.
“Artinya dari total seluruh aset bank, hanya 15 – 18% yang merupakan milik bank-nya sendiri),” kata Teguh.
Demikian pula BBYB dan BABP, yang CAR-nya masing-masing tercatat dan 19,72% dan 20,14%.
Sehingga dengan asumsi posisi keuangan ketiga bank digital ini kurang lebih sama dengan bank-bank digital lainnya di Indonesia, maka dari sisi permodalan mereka semua masih aman.
Namun jika kita melihat kinerjanya, beberapa bank, misalnya BBYB, masih merugi, maka mungkin Pemerintah atau dalam hal ini otoritas keuangan (OJK) juga perlu membuat pernyataan ke publik bahwa sistem perbankan di Indonesia masih aman, dan tidak akan mengalami seperti yang dialami oleh SVB.
“Bila tidak, kepanikan yang terjadi hari ini bisa berlanjut dan bukan tidak mungkin menyebabkan bank run (penarikan dana oleh nasabah secara massal) pada bank-bank yang disebut di atas. Jika itu terjadi dan barulah para pejabat berwenang ini tampil ke publik, maka itu akan sudah terlambat,” kata Teguh.
Tapi apapun itu, dia katakan, sebenarnya untuk cerita SVB-nya sendiri di Amerika Serikat bisa dibilang tidak ada masalah karena sudah langsung ditanggulangi. Jadi sudah tidak akan ada pengaruh dampak sistemik atau semacamnya ke Indonesia, selain karena SVB ini jauh lebih kecil dibanding Lehman Brothers yang kolaps di tahun 2008.
“Kecuali dampak secara psikologis saja. Di sisi lain kasus SVB ini berpangkal dari kenaikan Fed Rate yang memang sangat agresif, maka ada kemungkinan ke depannya Fed Rate turun atau minimal tidak naik lebih tinggi lagi. Itu kabar bagus bagi dunia pasar saham di seluruh dunia termasuk Indonesia,” kata Teguh. (Z-8)
Terkini Lainnya
Saham dan Obligasi Pemerintah Prancis Menghadapi Ketidakpastian Usai Pemilihan Umum
IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Kawasan Asia
Dibuka Menguat, IHSG Diprediksi Hijau Hari Ini
Modal Asing Masuk Indonesia Capai Rp8,34 Triliun
IHSG Menguat Gapai 7.250, Suku Bunga AS Mungkin Dipangkas September
IHSG Ditutup Menguat Lewati 7.200
Mengubah Pola Pertanian dapat Mengurangi Hampir Sepertiga Emisi Global
Sri Mulyani Lapor Hasil Pertemuan Spring Meeting ke Presiden
Transisi Energi dan Perubahan Iklim Jadi Topik Utama Pertemuan IMF-Bank Dunia
Sri Mulyani Soroti Mahalnya Biaya Pinjaman Bank Dunia
Industri Fintech Dorong Pertumbuhan Ekonomi
Fakta tentang Uni Eropa yang mungkin Anda belum Tahu
Setelah Menang Presiden, Pezeshkian Kini Menghadapi Jalan Terjal
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap