visitaaponce.com

Gobel Kejahatan Pinjol Strategi untuk Melemahkan Indonesia

Gobel: Kejahatan Pinjol Strategi untuk Melemahkan Indonesia
Wakil Ketua DPR RI Bidang Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan Rachmat Gobel(Istimewa)

Wakil Ketua DPR RI Bidang Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan Rachmat Gobel menyatakan kejahatan pinjol, robot trading, dan forex bukan sekadar aksi untuk mengeruk uang dari masyarakat. Lebih dari itu, kejahatan tersebut juga dimaksudkan untuk merusak dan melemahkan Indonesia.

“Kita harus waspada dan awas terhadap situasi ini. Ini melemahkan sendi-sendi kekuatan nasional dengan menghancurkan ekonomi rakyat,” ujar Gobel melalui keterangan tertulis, Sabtu (18/3).

Hal itu ia sampaikan saat melakukan sosialisasi tentang bahaya pinjol ilegal di Kabupaten Gorontalo. Acara yang diselenggarakan Koperasi Jaya Usaha Bersama dan Otoritas Jasa Keuangan itu diikuti sekitar 300 mahasiswa dari berbagai kampus di Gorontalo.

Baca juga: Gobel: Harus Cari Cara agar Pemuda Tertarik Bertani mediaindonesia.com | Politik dan Hukum

Gobel mengatakan banyak faktor yang menjadi penyebab maraknya pinjol ilegal. Pertama, masalah ekonomi. Kedua, kondisi kemiskinan yang tinggi di masyarakat. Ketiga, ada oknum yang memang ingin memperparah kondisi ekonomi dan sosial Indonesia.

“Semua cuma mau bikin susah. Masyarakat jangan sampai terjebak. Memang mereka selalu mengiming-imingi dengan berbagai cara seperti hadiah maupun keuntungan hingga 200%. Untung 100% saja tidak ada. Jadi pasti itu bohong,” tegasnya.

Baca juga: Rachmat Gobel: Bukan Sekadar Punya Kantor

Karena itu, kata Gobel, jika ingin berhasil, masyarakat harus bekerja.

“Harus berkeringat. Tak ada sukses tanpa berkeringat,” katanya.

Untuk memudahkan masyarakat Gorontalo mencari pekerjaan dan mengembangkan usaha, ia memutuskan untuk melakukan investasi di Gorontalo senilai Rp 1,4 triliun.

“Saya ingin membangun kampung halaman saya, tanah leluhur saya. Gorontalo selalu menjadi provinsi dengan predikat termiskin kelima di Indonesia. Ini yang menjadi faktor maraknya pinjol ilegal. Melalui investasi di industri pangan ini maka akan tercipta lapangan pekerjaan hingga 300 ribu, termasuk di sektor pendukungnya, yaitu di pertanian dan kelautan. Saya tak mau ada pengangguran di Gorontalo,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Kepala Bagian Hubungan Kelembagaan OJK Ferddy Rahmadi menceritakan ada seorang guru di Malang, Jawa Timur, yang awalnya hanya meminjam dana Rp2 juta bisa menjadi utang Rp280 juta.

“Caranya gali lubang tutup lubang ke lembaga pinjol ilegal. Sampai ada 141 lembaga yang ia pinjami,” katanya.

Hingga saat ini, sudah ada 4.567 lembaga pinjol ilegal yang ditutup OJK.

“Namun satu ditutup, muncul 10 lagi. Dalam satu hari bisa hadir satu juta lembaga pinjol ilegal. Ini fenomena yang terjadi di negara-negara berkembang seperti juga di Afrika dan Amerika Latin,” tuturnya.

Agen Perubahan

Melalui investasi itu, Gobel mengajak generasi muda, khususnya para mahasiswa, untuk menjadi agen perubahan di Gorontalo.

“Saya sudah memulainya dengan menanamkan uang saya. Ini investasi terbesar di Gorontalo. Sekarang, saya tantang para mahasiswa yang hadir di sini, dan umumnya kepada para generasi muda di Gorontalo untuk menjadi agen perubahan di Gorontalo. Anda siap?” tanya Gobel.

Para mahasiswa dengan serentak menjawab, “Siaaap.”

Ia memastikan, melalui investasi tersebut, akan terjadi banyak perubahan di Gorontalo. Ekonomi akan bergerak lebih cepat, lapangan pekerjaan akan banyak tercipta, dan persaingan akan lebih ketat. Semua itu butuh kesiapan sumberdaya manusia dan kemampuan lembaga-lembaga pendidikan serta etos sosial baru yang lebih kompetitif.

“Akan ada peradaban baru di Gorontalo,” tuturnya. (Z-11)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat