visitaaponce.com

Kimia Farma Bukukan Cashflow Positif Sepanjang 2022

Kimia Farma Bukukan Cashflow Positif Sepanjang 2022
Ilustrasi.(MI/Adi Kristiadi.)

PANDEMI covid-19 memberikan kesempatan sekaligus tantangan terhadap industri kesehatan, termasuk PT Kimia Farma Tbk (KAEF). KAEF turut berpartisipasi menyelenggarakan program vaksinasi covid-19 serta penyediaan dan penyaluran obat antiviral di seluruh wilayah Indonesia. Kita patut bersyukur bahwa keadaan covid-19 secara nasional telah terkendali. 

Di tengah kondisi ini, KAEF senantiasa melakukan upaya efisiensi dalam mendukung keberlangsungan bisnisnya. Sepanjang 2022, KAEF menurunkan beban usaha sebesar 5,41% atau Rp189 miliar dibandingkan 2021. Efisiensi beban usaha dilakukan melalui optimalisasi biaya distribusi untuk seluruh produk. Di samping itu, KAEF mengupayakan penurunan beban keuangan sebesar 14,21% dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan ini ditopang dengan dukungan perbankan melalui penurunan suku bunga dan kredit investasi serta refinancing. 

"KAEF membukukan cashflow positif di 2022. Pada akhir Desember 2022, tercatat nilai kas dan setara kas naik menjadi Rp2,15 triliun dari 2021 senilai Rp748 miliar. Hal ini didukung dengan perolehan dana dari aksi korporasi unlock value anak usaha yang dimiliki KAEF, yaitu PT Kimia Farma Apotek (KFA). Kepercayaan investor menjadi bukti prospek positif bagi KAEF dan industri kesehatan di Indonesia," ujar David Utama, Direktur Utama KAEF, dalam keterangan tertulis, Rabu (5/4).

Baca juga: Pedagang Benarkan Klaim Presiden Soal Harga Telur Turun

Aksi korporasi unlock value ini mendukung modal kerja dan pengembangan bisnis KFA dengan new bussiness model with digitalization, mengombinasikan offline dan online store dengan strategi omnichannel, integrasi apotek-klinik-Lab Diagnostika, serta new digital channel. Adapun pascaaksi korporasi unlock value, KFA menghasilkan dana sebesar Rp1,86 triliun disertai dengan pembebanan pajak sebesar Rp76 miliar. 

Selain itu, di 2022 entitas anak KAEF yaitu KF Dawaa di Saudi Arabia membukukan kerugian sebesar Rp24 miliar akibat tidak ada kegiatan ibadah haji dan umrah selama pandemi. Aksi korporasi dan kondisi entitas anak tersebut  memberikan pengaruh terhadap pencatatan kerugian sebesar Rp109 miliar.

Baca juga: Inflasi Tetap Tinggi, Bank Sentral Afrika Selatan Naikkan Suku Bunga

KAEF melihat bahwa prospek industri farmasi dan layanan kesehatan pada 2023 masih mengalami pertumbuhan, mengingat kesehatan merupakan salah satu faktor utama yang menjadi perhatian seluruh pihak. Di awal 2023, KAEF melakukan beberapa strategi untuk meningkatkan kinerja antara lain aktivitas marketing yang masif dan penetrasi pasar. Selain itu, Kimia Farma melakukan non deal roadshow (NDR) dengan para investor untuk mendapatkan bisnis baru yang akan dikembangkan di tahun ini. 

KAEF terus melakukan pembenahan di sektor layanan kesehatan dan ritel farmasi untuk meningkatkan kualitas dan jangkauan layanan kesehatan kepada masyarakat. Salah satu upayanya dengan aliansi strategis dengan mitra strategis yang memiliki jaringan global, yaitu Parkway Pantai Group, yang memiliki kompetensi di klinik dan laboratorium klinik. 

Untuk mempermudah memperoleh akses produk dan layanan kesehatan, KAEF juga memiliki suatu aplikasi yaitu Kimia Farma Mobile (KF Mobile) yang dapat diakses oleh seluruh masyarakat dengan layanan penjualan produk secara online dan layanan kesehatan. "KAEF optimistis pada 2023 kinerja dapat tetap tumbuh dan memberikan kontribusi laba positif serta cash flow operation yang tetap terjaga positif hingga akhir 2023. KAEF terus berkomitmen mendukung pemerintah dalam peningkatan kesehatan masyarakat," tambah David. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat