Pengendalian Inflasi di Ramadan Pacu Pertumbuhan Ekonomi
![Pengendalian Inflasi di Ramadan Pacu Pertumbuhan Ekonomi](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/04/d3f6faf96bfb935065fc877cc5adc961.jpg)
MENTERI Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, pemerintah akan mengandalkan momentum Ramadan dan Idulfitri untuk mendorong kinerja pertumbuhan ekonomi. Karenanya, pengambil kebijakan terus berupaya mengendalikan inflasi, utamanya di periode tersebut.
"Kita juga ingin memacu bahwa pertumbuhan ekonomi bisa kita maksimalkan di bulan Ramadan ini dan tentu pertumbuhan ekonomi akan berarti kalau kita bisa mengendalikan inflasi," ujarnya dalam forum GNPIP bertema Sinergi dan Inovasi untuk Ketahanan Pangan Nasional Melalui Digitalisasi dan Hilirisasi Pertanian di Jawa, Rabu (5/4).
Upaya pengendalian inflasi itu dilakukan pemerintah bersama Bank Indonesia melalui kebijakan fiskal, moeneter, dan sektor riil yang fleksibel, responsif, dan akomodatif. Hal tersebut ditunjukkan dari penurunan tingkat inflasi yang pada Maret ada di angka 4,97%.
Baca juga : ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI Moderat Pada 2023 dan 2024
Guna mendukung pengendalian inflasi, pemerintah mengalokasikan anggaran ketahanan pangan tahun ini senilai Rp104,2 triliun. Dana itu dialokasikan untuk mendukung beragam program seperti budidaya pertanian dan food estate; penguatan infrastruktur dan sarana prasarana pertanian.
Lalu subsidi pupuk, subsidi bunga kredit; Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik untuk pertanian serta DAK non fisik ketahanan pangan, pertanian, dan untuk peningkatan ketahanan pangan rumah tangga. Serta dana desa ketahanan pangan dengan alokasi 20% untuk program ketahanan pangan.
Baca juga :Investasi Asing Naik, Kepala BP Batam: Pertumbuhan Ekonomi Daerah Meningkat
"Pemerintah juga berkomitmen mendukung sarana prasarana termasuk jalan. Pemerintah mendorong inpres jalan agar biaya logistik bisa turun," terang Airlangga.
"Oleh karena itu untuk inpres jalan tahun ini sebesar Rp32 triliun. Tahun depan akan dilanjutkan agar jalan utama dengan jalan sekunder dan tersier terhubung. Terutama sentra-sentra industri, sentra ekonomi, sentra pertanian," tambahnya. (Z-5)
Terkini Lainnya
Jasa Marga Catat 1,2 Juta Kendaraan Balik ke Jabotabek
Kapolri Berharap Idulfitri 2024 Jadi Kekuatan Bersama Membangun Bangsa
Arti Taqabbalallahu Minna wa Minkum dan Cara Menjawab
Polisi Sisir Konvoi Takbiran di Jakarta Utara dan Pusat
Bacaan Niat Zakat Fitrah paling Lengkap, Kapan Waktu Bayarnya?
Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik
DBS Perkirakan Rupiah masih Melemah di Kuartal III Tahun Ini
Citibank Serukan Pentingnya Pendidikan untuk Dukung Perekonomian
Pendidikan Berkualitas Unsur Penting Peningkatan Ekonomi
Industri FMCG Punya Potensi Pasar Besar di Tengah Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Wapres Inginkan Industri Asuransi Syariah Terus Bertumbuh
Menkeu: Perkuat Sinergi Tingkatkan Investasi Hijau
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap