visitaaponce.com

Pengendalian Inflasi di Ramadan Pacu Pertumbuhan Ekonomi

Pengendalian Inflasi di Ramadan Pacu Pertumbuhan Ekonomi
Pasar Tajil di Bandungan Hilir, Jakarta(Antara/Aditya Pradana Putra)

MENTERI Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, pemerintah akan mengandalkan momentum Ramadan dan Idulfitri untuk mendorong kinerja pertumbuhan ekonomi. Karenanya, pengambil kebijakan terus berupaya mengendalikan inflasi, utamanya di periode tersebut.

"Kita juga ingin memacu bahwa pertumbuhan ekonomi bisa kita maksimalkan di bulan Ramadan ini dan tentu pertumbuhan ekonomi akan berarti kalau kita bisa mengendalikan inflasi," ujarnya dalam forum GNPIP bertema Sinergi dan Inovasi untuk Ketahanan Pangan Nasional Melalui Digitalisasi dan Hilirisasi Pertanian di Jawa, Rabu (5/4).

Upaya pengendalian inflasi itu dilakukan pemerintah bersama Bank Indonesia melalui kebijakan fiskal, moeneter, dan sektor riil yang fleksibel, responsif, dan akomodatif. Hal tersebut ditunjukkan dari penurunan tingkat inflasi yang pada Maret ada di angka 4,97%.

Baca juga : ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI Moderat Pada 2023 dan 2024

Guna mendukung pengendalian inflasi, pemerintah mengalokasikan anggaran ketahanan pangan tahun ini senilai Rp104,2 triliun. Dana itu dialokasikan untuk mendukung beragam program seperti budidaya pertanian dan food estate; penguatan infrastruktur dan sarana prasarana pertanian.

Lalu subsidi pupuk, subsidi bunga kredit; Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik untuk pertanian serta DAK non fisik ketahanan pangan, pertanian, dan untuk peningkatan ketahanan pangan rumah tangga. Serta dana desa ketahanan pangan dengan alokasi 20% untuk program ketahanan pangan.

Baca juga :Investasi Asing Naik, Kepala BP Batam: Pertumbuhan Ekonomi Daerah Meningkat

"Pemerintah juga berkomitmen mendukung sarana prasarana termasuk jalan. Pemerintah mendorong inpres jalan agar biaya logistik bisa turun," terang Airlangga.

"Oleh karena itu untuk inpres jalan tahun ini sebesar Rp32 triliun. Tahun depan akan dilanjutkan agar jalan utama dengan jalan sekunder dan tersier terhubung. Terutama sentra-sentra industri, sentra ekonomi, sentra pertanian," tambahnya. (Z-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat