BUMN Sebut Hasil Reviu BPKP soal Impor KRL Belum Final
![BUMN Sebut Hasil Reviu BPKP soal Impor KRL Belum Final](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/04/fa69910031ce62b1329fd906e1c45f71.jpg)
STAF Khusus (Stafsus) Menteri BUMN Arya Sinulingga mengungkapkan, hasil reviu Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) yang menolak pengadaan impor kereta rel listrik (KRL) bekas dari Jepang belum final dan akan dibahas bersama dengan kementerian/lembaga terkait.
Pemerintah akan mencari solusi pengadaan KRL untuk menggantikan 10 rangkaian kereta (trainset) yang pensiun di tahun ini.
"Kita masih diskusikan dan masih mencari solusi terbaik. (Hasil reviu BPKP) ini akan dibicarakan lagi bersama Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Perhubungan juga," kata Arya di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (6/4).
Baca juga: Kemenko Marves: Impor Kereta tidak Mendesak karena Tingkat Okupansi masih Rendah
Ia mengatakan pengadaan KRL ini segera dibutuhkan untuk melayani penumpang yang diprediksi akan meningkat. Dari data PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), realisasi penumpang tertinggi sebelum pandemi menyentuh angka 336,3 juta orang di 2019. Jumlah penumpang diproyeksikan akan terus meningkat hingga 523,6 juta orang pada 2040.
"Nanti kita cari solusi terbaik untuk memenuhi kebutuhan penumpang kereta yang bakal naik. Kebutuhan penumpang yang naik juga karena ada penambahan jalur, seperti (perluasan) di Stasiun Rangkasbitung," jelas Arya.
Baca juga: 26 Rangkaian KRL 'Pensiun', KCI Modifikasi Rangkaian Kereta hingga Tambah Perjalanan
Ia mengatakan hasil reviu BPKP yang tidak memberikan rekomendasi impor KRL bekas oleh PT Kereta Commuter Indonesia, tetap menjadi acuan bagi KCI.
Menurut Arya, BPKP sudah mempertimbangkan berbagai aspek, sehingga memutuskan menolak pengadaan kereta bekas dari Jepang.
"Yang penting bagaimana solusinya terselesaikan dengan baik. Rekomendasi BPKP tetap jadi acuan. Apapun hasilnya ini kan rekomendasi selalu mempertimbangkan semua aspek. BPKP melihat masih ada gerbong-gerbong kereta yang dimanfaatkan, lalu ada poin lainnya," pungkas Arya. (Ins/Z-7)
Terkini Lainnya
Akhir Pekan, 27.716 Penumpang Kereta Commuter Turun di Stasiun Bogor
Truk Muatan Jagung Tertabrak Kereta Komuter, 5 Perjalanan KA Lain Tertahan
Layanan Beam Mobility Kurangi Emisi 238 Ton C02 Selama 2023 di Indonesia
Survei Visa: 58% Komuter Pilih Gunakan Layanan Digital di Asia Pasifik
Gapeka Baru Aktif Bulan Depan, KRL Relasi Cikarang makin Ngebut
Tata Cara Berbuka Puasa di Perjalanan Commuterline
Oasis Central Sudirman Diharapkan Gerakkan Perekonomian Nasional melalui FDI
4 BUMN dan Bank Tanah Diusulkan Dapat PMN Rp6,1 Triliun
Prangko Prisma Diperkenalkan di PLN Mobile Color Run 2024
Erick: Progres Proyek Lapangan Upacara dan Istana Negara IKN Capai 78 Persen
Firnando Ganinduto: Restrukturisasi BUMN, Solusi Terbaik Menyelamatkan Keuangan Negara
Warga Binaan Lapas Cipinang Jalani Program Peningkatan Kualitas Hidup dari BUMN
Arti Kemenangan Prabowo Subianto dan Vladimir Putin
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap