OJK Minta Perbankan Siapkan Langkah Antisipatif Hadapi Ketidakpastian Global
OTORITAS Jasa Keuangan (OJK) menilai ketidakpastian global yang terjadi saat ini berdampak minor terhadap sektor jasa keuangan nasional. Namun langkah antisipatif guna memitigasi dampak dari ketidakapstian global tetap diperlukan.
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar menyatakan, hal itu diperlukan agar tak ada dampak lebih jauh terhadap pertumbuhan ekonomi, intermediasi dan stabilitas sistem keuangan nasional.
"Mencermati kondisi ketidakpastian global yang tinggi, OJK terus mewaspadai dampak rambatan kondisi tersebut pada sektor jasa keuangan nasional," ujarnya dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di kantor Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Jakarta, Senin (8/5).
Baca juga : Komisi XI DPR Dukung Akses Kredit Guna Pertumbuhan UMKM di Tangerang
Karena itu OJK meminta perbankan untuk memastikan penerapan manajemen risiko dan tata kelola dalam setiap aktivitas bisnis dan lines of defense bank telah dilakukan dengan baik, khususnya dalam pengelolaan portofolio aset produktif dan pendanaan serta memperhatikan risiko konsentrasi yang berpotensi berdampak pada kinerja keuangan bank.
Lalu perbankan juga diminta untuk mengkaji recovery plan, dan atau parameter rencana lainnya secara berkala dengan mempertimbangkan potensi risiko signifikan yang dihadapi oleh bank serta mengomunikasikannya.
Kemudian OJK juga meminta perbankan meningkatkan fungsi maupun peran Asset & Liability Committee dalam melakukan pengelolaan aset dan kewajiban bank serta mengidentifikasi potensi risiko melalui penyusunan skenario stress test yang komprehensif.
Baca juga : Perbankan Nasional Masih Solid di Era Tingginya Suku Bunga
Selain itu, perbankan turut diminta melakukan pemantauan terhadap portofolio aset dan liabilitas bank termasuk risiko konsentrasi pada pinjaman dan pendanaan. OJK juga meminta agar perbankan memperkuat penerapan program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU & PPT).
Adapun OJK menilai stabilitas sektor jasa keuangan tetap terjaga dengan kinerja intermediasi lembaga jasa keuangan yang meningkat didukung tingkat permodalan serta likuiditas yang memadai.
Pada Maret 2023, pertumbuhan kredit perbankan mencapai 9,93% secara tahunan (year on year/yoy),terutama ditopang kredit investasi yang tumbuh 11,40% (yoy). Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 7,00% (yoy), dengan giro dan deposito sebagai main driver pertumbuhan.
Baca juga : OJK Ingatkan Perbankan untuk Perkuat Dana Cadangan
Mahendra mengatakan, kondisi tersebut mendukung terjaganya likuiditas perbankan, antara lain tercermin dari Rasio Alat Likuid Noncore Deposit (AL/NCD) dan Alat Likuid DPK (AL/DPK) masing-masing sebesar 128,87% dan 28,91%, jauh di atas threshold 50% dan 10%.
Selain itu, Liquidity Coverage Ratio (LCR) juga memadai, berada pada level 244,28% dan melampaui threshold 100%.
Sedangkan dari sisi permodalan, Capital Adequacy Ratio (CAR) tetap solid dan berada pada level 24,69%. Sementara itu, risiko kredit membaik dengan Nonperforming Loan (NPL) gross turun ke level 2,49% dan NPL net 0,72%.
Baca juga : OJK Terbitkan Dua Aturan Penguatan BPR dan BPRS
"Kredit restrukturisasi covid-19 terus melanjutkan penurunan menjadi Rp405,42 triliun dengan jumlah debitur yang juga terus menurun menjadi 1,83 juta debitur," pungkas Mahendra. (Z-5)
Terkini Lainnya
DBS Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tumbuh Mencapai 5 Persen
DBS Perkirakan Rupiah masih Melemah di Kuartal III Tahun Ini
Citibank Serukan Pentingnya Pendidikan untuk Dukung Perekonomian
Pendidikan Berkualitas Unsur Penting Peningkatan Ekonomi
Industri FMCG Punya Potensi Pasar Besar di Tengah Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Wapres Inginkan Industri Asuransi Syariah Terus Bertumbuh
Tumbuh di Atas 5 Persen, LPS : Ekonomi Indonesia Terjaga di Tengah Ketidakpastian Global
OJK Sebut Indonesia Cukup Baik Memitigasi Sejumlah Ketidakpastian Global
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diprediksi Capai 5% Meski Ketidakpastian Global Meningkat
Bank Indonesia akan Intervensi Valas, Tangkal Ketidakpastian Ekonomi Global
Ketidakpastian Perekonomian Global Meningkat, Permintaan Domestik Membaik
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap