visitaaponce.com

BRI Optimistis UMKM Bisa Tumbuh Pesat Pascapandemi

BRI Optimistis UMKM Bisa Tumbuh Pesat Pascapandemi
Muhammad Khoirul menjaga booth siomay di acara Pesta Hadiah Simpedes BRI di BRI Cabang Kramat Jati, Jakarta Timur.(MI)

Kepala Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Kramat Jati Asep Suhendra mengaku optimistis kinerja para mitra usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) binaan bisa terus berkembang pascapandemi covid-19.

Ia melihat situasi saat ini sudah berbeda jauh dengan masa-masa awal Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) diterapkan. Saat itu, aktivitas perekonomian nyaris lumpuh sehingga banyak pelaku usaha yang mengalami kesulitan.

"Sekarang semua sudah bergerak, sudah seperti normal. Masyarakat sudah bisa berkegiatan dan menjalankan bisnis mereka. Itu yang membuat kami optimistis," ujar Asep di kantornya, Jakarta Timur, Jumat (5/5) pekan lalu.

Selain itu, optimise tersebut juga datang dari berbagai indikator makro yang disampaikan pemerintah. Menteri Keuangan Sri Mulyani baru-baru ini menyebut pertumbuhan ekonomi nasional bisa mencapai 5,3%.
Prediksi itu terbilang masuk akal mengingat pertumbuhan di kuartal pertama tahun ini mencapai 5,03%.

Selain itu, pemerintah juga memprediksi tingkat inflasi sepanjang tahun ini sebesar 3% +- 1%.

"Dengan pemerintah menetapkan indikator-indikator makro seperti itu, pertumbuhan ekonomi yang bagus, inflasi terjaga, kami yakin situasi akan semakin baik, termasuk bagi pelaku UMKM," tuturnya.

Diamini Pelaku Usaha

Perbedaan nyatanya memang sudah dirasakan Muhammad Khoirul. Pedagan siomay di Pasar Kramat Jati itu mengatakan kini penjualannya jauh lebih baik ketimbang pada masa pandemi.

Saat penyebaran covid-19 berada pada puncaknya, kegiatan di pasar sangat sepi sehingga ia kehilangan hampir seluruh pelanggan.

"Karena sebagian besar pembeli itu pedagang dan pembeli di pasar. Kalau pasar ramai, penjualan juga banyak," tutur pria yang akrab disapa Arul itu.

Saat ini, ia mengaku bisa menjual rata-rata 50 porsi siomay per hari dengan harga Rp15 ribu per porsi. Artinya, dalam sehari, ia bisa mengantongi Rp750 ribu. Kalau kondisi sedang sangat ramai, ia mengaku bisa menjual lebih banyak dari itu.

Menurutnya, dengan omzet tersebut, ia sudah tidak lagi pusing memikirkan biaya modal.

"Karena di sini sewa tempatnya saja Rp1,5 juta per bulan. Belum lagi modal untuk bahan. Tapi dengan pemasukan segini, sudah ada buat keuntungan dan ada buat modal besoknya," jelas pelaku UMKM yang juga mitra binaan BRI Cabang Kramat Jati itu.

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat