visitaaponce.com

Tutup Atap, Mal Living World Grand Wisata Siap Beraksi

Tutup Atap, Mal Living World Grand Wisata Siap Beraksi
Pengembangan Mal Living World di Grand Wisata Bekasi memasuki proses penutupan atap (topping off) pada Jumat (12/5).(DOK Sinar Mas Land.)

PENGEMBANGAN Mal Living World di Grand Wisata Bekasi memasuki proses penutupan atap (topping off) pada Jumat (12/5). Berdiri di atas lahan seluas 4 hektare dengan luas bangunan mal, hotel, dan area parkir mencapai 155.000 m2, proyek shopping center ini mengeluarkan total investasi hingga Rp1 triliun dan diperkirakan beroperasi pada kuartal pertama 2024. 

PT Sahabat Duta Wisata selaku perusahaan joint venture antara Kawan Lama Group dan Sinar Mas Land mulai melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) pada 30 September 2021. Business Development Director Kawan Lama Group sekaligus Direktur Utama PT Sahabat Duta Wisata Sugiyanto Wibawa menyampaikan pembangunan Living World di kawasan Grand Wisata Bekasi merupakan salah satu agenda ekspansi strategis Kawan Lama Group yang bertujuan menghadirkan pusat perbelanjaan terlengkap untuk pemenuhan kebutuhan hunian dan gaya hidup sekaligus menjadi destinasi baru bagi seluruh anggota keluarga untuk menikmati waktu bersama. 

"Mal ini juga dirancang dengan menerapkan nilai-nilai berkelanjutan, mulai dari efisiensi energi listrik, penggunaan material ramah lingkungan, hingga optimasi sistem pengairan. Kami juga bekerja sama dengan hotel chain operator ternama untuk menghadirkan penginapan dengan lebih dari 200 kamar dan fasilitas lengkap untuk menunjang bisnis dan hobi. Kami berharap Living World Grand Wisata sebagai kelima di Indonesia akan menjadi favorit bagi keluarga di kawasan Bekasi yang dikembangkan oleh Sinar Mas Land ini," ujar Sugiyanto. 

Baca juga: Taman Rekreasi HeHa BSD City Ditargetkan Buka pada 2024

Wakil Direktur Utama PT Sahabat Duta Wisata yang juga Direktur Sinar Mas Land Herry Hendarta menambahkan dalam mengembangkan Grand Wisata Bekasi, perusahaan melengkapi fasilitasnya dengan Pasar Modern, Go! Wet Waterpark, pusat kuliner Gelar Warung, Grand Wisata Auto Center, serta berbagai fasilitas kesehatan dan pendidikan. Selain itu, dalam waktu dekat akan segera dibangun five star sport club dalam kawasan ini. 

Keberadaan Living World Grand Wisata akan membawa dampak ekonomi yang lebih signifikan lagi. Alasan Herry, mal ini akan memudahkan aktivitas business meetings dan membuka ribuan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar. Kelengkapan ini dapat diakses dengan sangat mudah oleh pengunjung dari Jabodetabek melalui Tol Jakarta-Cikampek dan Tol Cimanggis-Cibitung serta dari area perumahan dan komersial yang terintegrasi dalam Grand Wisata.

 

Grand Wisata Bekasi dipilih sebagai lokasi Living World karena letaknya strategis. Ini didukung aksesibilitas melalui gerbang Tol Tambun KM 21 ruas Tol Jakarta-Cikampek dan gerbang Tol Setu Utara KM 26 ruas Tol Cimanggis-Cibitung yang menghubungkan koridor timur maupun ke pusat Kota Jakarta dan sekitarnya. Sebagai kota mandiri terlengkap di Bekasi, Grand Wisata disiapkan sebagai The Next New City di timur Jakarta seperti BSD City yang dikembangkan Sinar Mas Land di barat Jakarta. 

Nanti, Living World Grand Wisata akan menghadirkan lebih dari 300 toko dengan kekuatan diferensiasi anchor tenant Home Living, Home Improvement & Lifestyle seperti ACE, Informa, Toys Kingdom, Pet Kingdom, SELMA, Pendopo, Chatime, Cinema XXI, dan Funworld. Selain itu, keunikan arsitektur bernuansa alam menyatu dengan konsep terbaru dari tenant restoran/kafe dan entertainment dalam balutan konsep mal yang eco-friendly akan menjadi trendsetter baru untuk shopping center. Dengan luasan commercial area lebih dari 58.000 m2, Living World Grand Wisata akan menjadi mal berkonsep Home Living & Eat-ertainment terbesar dan terlengkap di suburb area timur Jakarta dan Bekasi. 

Konsep berkelanjutan juga menjadi salah satu pertimbangan utama dalam rancangan pembangunan Living World Grand Wisata. Ini karena Kawan Lama Group dan Sinar Mas Land sepakat mendukung pencapaian target pemerintah Indonesia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 29% dari baseline 2030. Berangkat dari hal tersebut, Living World Grand Wisata menerapkan konsep energy efficient architecture yang memanfaatkan sistem AC efisiensi tinggi dalam penggunaan listrik sehingga berpotensi menghemat energi hingga 25%, menggunakan lampu LED yang hemat energi hingga 60%, serta memanfaatkan sinar matahari sebagai pencahayaan alami dengan membuat skylight dari jendela berbahan kaca double glazing. Penggunaan kaca ini juga dapat menghambat panas matahari untuk masuk ke ruangan sehingga dapat menambah penghematan listrik pada penggunaan AC. 

Dalam operasionalnya nanti, Living World Grand Wisata juga menerapkan konsep water conservation melalui zero waste water system dengan mengelola kembali limbah air kotor. Penghematan penggunaan air ini dalam setahun setara dengan 50 kali isi kolam renang olympic size. Penggunaan air daur ulang ini akan dimanfaatkan untuk recycling kebutuhan AC, termasuk menyiram tanaman di area green park Living World Grand Wisata seluas 2.000 m2. (RO/Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat